menuju praha

2K 217 5
                                    

3 tahun berlalu...

   Seorang pria meregangkan tubuhnya kemudian bersandar di kursi yang ia duduki. Bekerja seharian, bergelut dengan berbagai macam berkas membuatnya merasa begitu lelah. Ditambah keadaan kantor yang sedang semraut, menambah tingkat beban yang di pikulnya semakin terasa berat. Terkadang ia ingin terlepas dari rutinitas ini barangkali hanya untuk beberapa saat. Tapi rasanya sulit sekali.
  
    Ia selalu mengkhawatirkan keadaan kantornya. Pikiran-pikiran tentang hal buruk yang mungkin saja terjadi saat dia sedang tidak berada di kantor selalu membayanginya.
   
    Di usianya yang masih terbilang muda, Oh Sehun pria berusia 25 tahun ini sudah terbilang cukup sukses. Ia memiliki sebuah studio animasi kecil-kecilan yang mulai ia dirikan saat masih berusia 21 tahun.
  
    Berawal dari hobi masa kecilnya, seperti menggambar, membaca komik dan menonton film animasi. Akhirnya saat ia berusia 21 tahun ia mendirikan sebuah studio animasi bernama OSH PRODUCTION.

    Sehun melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Sehun segera merapikan barang-barangnya dan bergegas pulang ke rumah.

     Keesokan paginya seperti biasa dengan pakaian semi formalnya, Sehun berangkat ke kantornya menjalani rutinitasnya sebagai pemilik OSH PRODUCTION. Sesampainya di kantor, beberapa karyawannya menyapanya. Sehun membalasnya dengan sebuah senyum dan anggukan kepala.

    Sehun duduk di kursinya, menyalakan laptop dan mulai berkutat dengan pekerjaannya. Tiba-tiba seseorang masuk tanpa izin ke ruangannya. Tidak ada yang berani melakukan hal seperti ini selain sahabat Sehun, yaitu Park Chanyeol pria bertubuh jangkung berprofesi sebagai dokter.

     Sehun meliriknya sebentar lalu kembali fokus pada pekerjaaannya.

"Yaak Sehun aku datang" ujar pria jangkung tersebut.

"Aku tau" jawab Sehun tanpa mengarahkan sedikit pun pandangannya pada Chanyeol.

  Chanyeol menatap sahabatnya itu dengan jengkel. Tanpa disuruh Chanyeol langsung duduk di hadapan Sehun dan menyodorkan sesuatu ke arah Sehun. Sehun menatap Chanyeol seakan bertanya 'apa ini'.

   "Itu tiket perjalanan ke Praha, ibumu bercerita jika kau terus-terusan bekerja. Kau butuh liburan hun, jangan terlalu memaksakan diri." ujar Chanyeol.

   Sehun membuka amplop yang di berikan Chanyeol. "Hanya satu tiket?" tanya Sehun.

   "Memang. Kau kan tidak punya pasangan" Oceh Chanyeol santai. Sehun yang mendengarnya langsung memukulkan amplop tadi kearah Chanyeol.

   Yang dipukul hanya terkekeh pelan "Aku hanya bercanda. Lagi pula kau kan memang belum mempunyai pasangan. Tadinya aku ingin ikut, tapi kan istriku sedang hamil. Jadi tidak mungkin aku meninggalkannya demi menemani seseorang kesepian sepertimu" oceh Chanyeol lagi dengan tawa yang tertahan. Chanyeol tau manusia dihadapannya pasti sudah benar-benar jengkel dengannya.

   Sehun menarik nafasnya dalam. "Jika kau datang hanya untuk menghinaku lebih baik kau pergi. Hanya mengganggu." ucap Sehun sambil menarik Chanyeol dari kursi yang di dudukinya dan menggiringnya ke luar ruangan.

    Bodohnya, tawa Chanyeol semakin menjadi-jadi diperlakukan seperti itu. "Sampai jumpa, jangan lupa tiket dariku" ucap Chanyeol di sela-sela tawanya saat melihat Sehun mulai menutup ruangannya.

     Setelah Chanyeol pergi, Sehun terus memperhatikan tiket di hadapannya. "Sepertinya bukan ide yang buruk"

     Seminggu setelah Chanyeol memberikan tiket berlibur kepada Sehun. Setelah melalui banyak pertimbangan, akhirnya disinilah Sehun berada. Dia sedang menunggu pesawat keberangkatannya ke Praha.
 
"Hati-hati yaa." ucap ayah Sehun sambil memeluk putranya. Kemudian, sekarang ibunya, nyonya oh "Kalau bisa berlibur sekaligus mencari jodoh ya" ucapnya sambil mengelus rambut putranya.

    Chanyeol yang melihatnya spontan langsung tertawa "Ehh maaf maaf" Chanyeol langsung menepuk pundak Sehun. "Oiya, aku juga sudah menyiapkan seorang tour guide untukmu. Dia akan menjemputmu di bandara"

    "Terimakasih ya, ibu ayah aku berangkat." ucap Sehun sambil menepuk pundak Chanyeol dan berpamitan.

     Sebenarnya Sehun bingung, apa yang akan ia lakukan saat sudah sampai disana. Tapi karena orang-orang di sekitarnya selalu menyuruhnya untuk berlibur jadi akhirnya ia pun menurutinya.

    Sehun mengaktifkan air plane mode di handhonenya, saat pesawat sudah siap untuk lepas landas. Sehun memilih untuk beristirahat di pesawat agar nanti setelah sampai ia, bisa langsung menikmati keindahan Praha, kota cantik yang memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dibandingkan Seoul.

Time Changes Everything ; yoonhunWhere stories live. Discover now