who dat boy?

1.1K 128 8
                                    

Hari ini hari senin, seperti biasa Yoona harus menjalani rutinitasnya kembali sebagai seorang karyawan yang dituntut untuk kerja, kerja, dan kerja. Kadang Yoona berpikir siapa yang membuat dalam satu minggu hanya terdiri dari dua hari libur yaitu sabtu dan minggu. Kenapa tidak ditukar saja dua hari untuk bekerja dan lima hari sisanya untuk hari libur. Bukankah seperti itu lebih baik? Setidaknya bagi Yoona. Haha. Baiklah, lupakan saja masalah itu. Toh tidak ada gunanya juga jika dipikirkan, tidak akan ada yang berubah.

Saat sedang memperhatikan pantulan dirinya di cermin, tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan adanya pesan masuk. Setelah membacanya, Yoona segera bergegas merapihkan barang-barang yang akan ia bawa ke kantor dan sekali lagi mengecek dirinya memastikan bahwa tidak ada yang salah dari penampilannya.

Sesampainya dilantai dasar, Yoona mengedarkan pandangannya ke segala arah, mencari seseorang yang barusan mengiriminya pesan.

"Hai."

Yoona menoleh, matanya menangkap seorang pria bertubuh atletis yang kini tengah menggenggam dua cup coffe ditangannya. Tangan sebelah kananya terulur untuk memberikan satu cup coffenya pada Yoona. Bagai de javu, Yoona mengingat kejadian hal semacam ini pernah terjadi padanya beberapa saat yang lalu, ditempat yang sama, dengan objek yang sama dan yang paling penting adalah dengan seseorang yang sama. Oh Sehun.

Hari ini Sehun menjemput Yoona, semalam Sehun menelpon Yoona dan mengajaknya untuk berangkat kerja bersama. Yoona pun dengan senang hati menerimanya, lagi pula kantor mereka memang searah, jadi tidak ada alasan bagi Yoona untuk menolak ajakan Sehun.

"Hai." balas Yoona.

Sehun tersenyum, matanya mengisyaratkan pada Yoona agar mengambil cup coffe yang ia genggam.

"Terimakasih." ujar Yoona setelah menyeruput coffe yang Sehun berikan.

"Cantik."

Yoona mengernyitkan dahinya."Maksudnya?"

Sehun terkekeh, lalu mengacak asal rambut Yoona. "Kau cantik, seperti biasa."

Yoona membulatkan kedua matanya spontan. Sedikit terkejut oleh apa yang baru saja Sehun lakukan. Oke, sepertinya Yoona harus mulai terbiasa dengan kelakuan Sehun yang tiba-tiba. Ini benar-benar Sehun yang Yoona kenal, kan? Sehun yang diam dan kaku? Sulit dipercaya. Yoona masih bergelut dengan pertanyaan-pertanyaan diotaknya sebelum akhirnya Sehun menyadarkannya dan menuntunnya menuju mobil.

Sepertinya belakangan ini Sehun sedikit berbeda, dia menjadi lebih ekspresif meskipun dia tetaplah Sehun yang tidak terlalu banyak bicara. Tapi Yoona bisa merasakan perbedaan itu.

Didalam mobil, Sehun yang lebih dulu memecahkan keheningan. Ditemani alunan musik yang telah Sehun play dimobilnya, ia menciptakan obrolan-obrolan ringan diantara keduanya. Mereka membicarakan banyak hal sampai akhirnya Yoona menginterupsi obrolan mereka untuk memberitahu Sehun bahwa mereka sudah hampir sampai di kantor Yoona. Mobil Sehun mulai memasuki pekarangan gedung tersebut dan memberhentikannya tepat di depan pintu masuk Shining Diamond Corp.

Sehun berniat keluar mobil dan membukakan pintu untuk Yoona, tapi Yoona mencegahnya. "Biar aku saja," ujarnya cepat.

"Ah ya."

Saat Yoona sudah benar-benar turun dari mobil, Sehun menurunkan kaca mobilnya, "Sampai jumpa nanti sore."

Yoona mengangguk, dan melambaikan tangannya pada Sehun yang mulai melajukan mobilnya. Apa katanya tadi?  Sampai jumpa nanti sore. Bukankah itu tanda bahwa Sehun akan kembali menjemputnya dan mengantarkannya pulang. Ah tidak tahu lah, kita lihat saja nanti sore.

Yoona masih berdiri ditempat semula dengan senyum yang merekah di wajahnya akibat memikirkan kata-kata Sehun barusan.

"Wuhuuuu, who dat who dat boyyy." Yoona menoleh, ia membuang nafasnya malas melihat siapa yang baru saja menyanyikan penggalan salah satu lagu girlgrup bernama Red Velvet.

Yoona langsung melangkahkan kakinya, disusul oleh pria tadi, yang tidak lain dan tidak bukan adalah pria paling berisik dan biang gosip di kantornya, Byun Baekhyun. Tapi, meskipun begitu, Baekhyun ini benar-benar supel, dia ini seperti mood maker di kantor, banyak yang menyukainya karena sifatnya yang ceria dan mudah bergaul. Termasuk Yoona salah satunya. Awalnya Yoona merasa aneh melihat Baekhyun, tapi lama kelamaan semakin sering bertemu dengan Baekhyun membuat Yoona menyadari bahwa Baekhyun benar-benar orang yang menyenangkan.

"Tadi itu pacarmu ya?" tanya Baekhyun sambil menyenggol bahu Yoona.

Yoona menggelengkan kepalanya, "Hanya teman." ucapnya datar.

"Lalu, apa dia teman one night standmu?" tanya Baekhyun lagi, tapi kali ini penuh selidik dan kehati-hatian.

"Yakkk!!! Mulutmu itu, dari sekian banyak kemungkinan kenapa hanya itu yang ada di otak mu, hah?!?" Yoona memukul lengan Baekhyun. Membuat pria mungil itu meringis.

"Aku hanya menebaknya. Tapi dia benar-benar terlihat keren. Bahkan sangat keren." ujarnya sambil mengingat wajah Sehun yang ia lihat sekilas.

Kali ini Yoona tidak merespon apapun, tapi jauh didalam dirinya ia sangat meng'iya'kan perkataan Baekhyun barusan.

"Sudah-sudah, bekerjalah dengan benar." Yoona mendorong Baekhyun ke bilik kerjanya.

"Aku ingatkan ya, jangan terlalu banyak tersenyum bibirmu bisa robek nanti."

Yoona melemparkan gumpalan kertas pada Baekhyun saat mendengar perkataan dari pria itu. Membuat korban dari lemparan kertas tersebut terkikik geli.

***

"Pria tua bangka itu memang benar-benar sialan. Aku sudah mengerjakan laporan yang ia minta dengan baik, tetapi melihatnya saja pun tidak. Dia itu kan sudah tua, harusnya lebih banyak berbuat baik bukan membuat orang lain naik darah seperti ini." Oceh Baekhyun panjang lebar, emosinya benar-benar tersulut akibat kelakuan atasannya dikantor. Jika digambarkan dalam tokoh kartun mungkin kini sudah ada dua tanduk di rambut blondenya itu.

Yoona yang mendengarkan hanya terkekeh, dan sesekali mengiyakan kelakuan semena-mena bos tua bangka itu.

"Sudahlah Baek, yang penting hari ini kita pulang lebih cepat." Yoona mencoba merubah mood Baekhyun dengan mengingatkan bahwa hari ini mereka pulang lebih cepat.

"Iyaa, tapi tetap saja--" tukas Baekhyun, lagi-lagi dengan nada yang siap meledak-ledak.

Tapi Yoona langsung menyentuh punggung tangan Baekhyun untuk menyurutkan emosi pria berambut blonde itu. Dan, Yoona pun berhasil Baekhyun sudah lebih tenang sekarang.

Baekhyun berdeham, membasahi tenggorokannya, "Jadi siapa pria tadi?"

See, Baekhyun yang sebenarnya telah kembali.

Time Changes Everything ; yoonhunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang