EPILOG

11K 590 77
                                    

Bacanya pelan-pelan, biar ngerti. Jangan emosian juga.

Seperti yang udah aku bilang, terima keputusanku apa pun yang aku tulis di epilog ini. Entah bahagia atau sedih, hehe. O iya, di bawah aku kasih video, ada kejutan di akhirnya wakawaka. Gak istimewa sih, cuma ... siapa tau bisa bikin seneng.

Selamat membaca💕

***

Hari kelulusan tiba. Gedung Mutiara yang menjadi tempat acara diselenggarakan kini ramai. Para siswa-siswi angkatan 17 SMA Bintang datang bersama kedua orang tua masing-masing. Menghadiri acara terakhir, sebagai kenang-kenangan.

Rakha, cowok itu berdiri di dekat pintu masuk bersama Arvin. Jas yang begitu pas di tubuhnya membuat putra dari Ferdi itu terlihat semakin tampan. Apalagi rambutnya yang tertata rapi menggunakan pomade, membuat kaum hawa yang terus melirik ke arahnya. Namun, bukan Rakha kalau sampai peduli. Cowok itu acuh tak acuh, karena ada seseorang yang lebih menarik untuknya.

Zahra baru saja turun dari mobil bersama ayah dan bundanya. Hari ini gadisnya itu semakin cantik karena menggunakan kebaya modern dengan brokat berwarna pink muda. Rambut panjangnya yang disanggul, menyisakan beberapa helai rambutnya terjatuh. Ck, mana bisa Rakha beralih. Pacarnya itu benar-benar membuatnya tambah cinta. Ekhem!

Rakha tersenyum manis ketika Zahra berjalan ke arahnya. Cewek itu terlihat anggun. Bahkan beberapa kaum adam juga tak mengedipkan mata saat melihat Zahra. Berbeda dengan Arvin yang sibuk dengan ponselnya, walaupun dia sempat memuji ketika melihat Zahra. Sedangkan Fahri dan Lina langsung diarahkan menuju barisan kursi para wali murid.

"Ayo," ajak Rakha, menggandeng lengan Zahra dengan lembut.

"Rakha malu," cicit Zahra dengan suara pelannya. Entah benar atau tidak, mereka berdua jadi pusat perhatian saat ini.

"Gak apa-apa. Mereka liatin, karena kamu cantik," bisik Rakha memuji, hingga wajah gadisnya langsung merona.

"Kamu pake blush on setebal apa, Ra?" Rakha bertanya diakhiri tawa. Ah, lebih tepatnya cowok itu menggoda. Lihat saja, bahunya langsung mendapat pukulan dari Zahra meskipun pelan.

Keduanya duduk bersebelahan. Di sebelah Zahra sudah ada Rani dan Dion, lalu di kursi ujung ada Ayla dan Arvin yang entah kapan sudah ada di sana.

Acaranya pun dimulai. Dari pembukaan sampai ke inti acara, yaitu pemanggilan satu-persatu siswa-siswi ke panggung untuk dipasangkan medali dan foto bersama kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas dan teman sekelas. Acara pun dilanjutkan dengan penampilan dari masing-masing ekskul SMA Bintang, hingga tak terasa sudah di penghujung acara.

Anak-anak kelas 12 angkatan 17 SMA Bintang saling meminta foto. Mengabadikan hari terakhir mereka dengan ponsel masing-masing. Bahagia karena telah lulus dan juga sedih, karena setelah ini mereka akan melanjutkan jalan masing-masing. Kuliah, kerja atau tidak melakukan apa-apa. Setelah ini, mereka akan sibuk dengan cita-cita sendiri, dan ketika bertemu nanti mereka semua telah menjadi orang-orang sukses.

"Foto yuk," ajak Rakha pada Zahra. Cewek menurut saja, apalagi melihat Rakha menyerahkan DSLR-nya pada orang lain untuk memotret mereka berdua.

Foto pertama, keduanya dekat dengan gaya normal. Foto kedua, Rakha melirik Zahra yang sedang tersenyum ke arah kamera. Foto ketiga, Rakha merangkul Zahra dan terlihat kalau mereka sangat dekat. Dan yang terakhir, kedua sejoli itu saling memandang. Ketika ingin lanjut berfoto, Rani, Ayla, Dion dan Arvin ikut bergabung. Jadilah kini mereka foto ramai-ramai.

Zahra & RakhaKde žijí příběhy. Začni objevovat