Part 21

8.5K 628 38
                                    

Selamat menjalankan ibadah puasa🐣

Happy reading❤

***

"Rakha?"

"Iya, kenapa?"

"Ini beneran, nggak bercanda?"

"Iya nggaklah," balas Rakha tersenyum. Bahkan senyumnya sangat manis.

Perempuan yang berdiri dihadapan Rakha itu bahagia sekaligus bingung. Ini semua terasa seperti mimpi.

"Hei, kenapa?" Rakha bertanya dengan lembut.

"G-gue---" perempuan itu menjeda ucapannya. Tidak tahu ingin mengatakan apa, bingung.

"Apa?" Rakha bertanya dengan salah satu alis yang terangkat.

"Lo beneran kan?" perempuan itu kembali bertanya.

Rakha terkekeh. Perempuan dihadapannya ini sangat menggemaskan. Lihatlah wajahnya sekarang, sangat lucu sekali.

"Gue nggak main-main."

"Jadi, lo sama gue pacaran?" katanya, menatap Rakha.

Rakha mengangguk, "Iya."

"Nggak bercanda kan?"

"Hei, pertanyaannya udah berapa kali ditanyain?"

Perempuan itu tertawa.

"Jadi kita pacaran sekarang," ucapnya mengangguk-angguk kecil.

"Panggilannya ubah yah."

"Ubah kayak gimana?" tanyanya dengan alis yang bertautan.

"Yah jangan lo gue," kata Rakha.

"Terus?"

"Aku-kamu lah."

Seketika, ada sesuatu yang mejalar di pipi perempuan itu. Dengan cepat ia menutupi pipinya dengan kedua tangannya. Ia malu sekali!

Rakha dengan gemasnya mengacak-acak rambut perempuan yang kini sudah menjadi kekasihnya itu.

"Ihh berantakan Rakha!" cemberut perempuan itu.

Rakha pun tertawa. Hari itu adalah hari bahagianya karena bisa bersama dengan orang yang selama beberapa bulan ini yang mengisi hatinya dan juga harinya.

"Rakha?"

Panggilan dengan satu tepukan dibahu itu membuat Rakha keluar dari dunia imajinasinya. Cowok itu mengerjapkan matanya, kemudian menoleh.

"Lo kenapa?" tanya Dion. Cowok itu duduk disamping Rakha. Menatapnya penuh tanya.

Rakha menggeleng. "Nggak apa-apa, kenapa lo manggil?"

"Mau ngajak ke kantin, udah mau bel," kata Dion. Rakha pun melihat arlojinya.

Kring...kring...

Panjang umur, bel istirahat berbunyi. Semua anak yang berada di kelas langsung saja keluar menuju kantin untuk mengisi perut, lapar.

"Ayo, Arvin udah duluan ke kantin," ajak Dion. Cowok itu beranjak dari duduknya. Diikuti Rani dan Zahra. Lalu Rakha dibelakang.

"Kalian duluan aja, nanti gue nyusul," ucap Rakha. Yang lain hanya mengangguk kemudian berjalan lebih dulu.

Tidak ada yang tahu tujuan Rakha kecuali Zahra. Karena cewek itu sempat melihat Rakha berjalan menuju roftop sekolah.

"Ran, gue lupa bawa uang," seru Zahra saat menyadari jika dia tak membawa uang untuk membeli makanan di kantin.

"Yaudah pakai duit gue aja dulu," kata Rani.

Zahra & RakhaWhere stories live. Discover now