10%

455 46 2
                                    

"slrupp"

Jennie menjilat eskrim strawberry yang di traktir oleh Wonwoo

Mereka sekarang sedang berjalan pulang ke rumah Jennie.

Ya, Wonwoo sudah mengatakan kalau hari ini Jennie libur sekolah.

Dan untuk masalah "alien", Wonwoo harus berbohong panjang lebar.

Entah mengapa ia merasa ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya.

Tiba-tiba Jennie menundukkan kepalanya.

Wonwoo yang melihat perubahan sikap Jennie hanya bisa memasang wajah penasaran.

Jennie menghembuskan nafasnya gusar, tiba-tiba ia berhenti dan menatap Wonwoo

"maafkan aku, hanya saja aku bingung harus memanggilmu apa"

Wonwoo mengulum senyumnya, ia juga tidak tahu harus dipanggil siapa

"Wonwoo.....Oppa?" tanya Jennie

Wonwoo merasa geli diperutnya mendengar Jennie memanggil namanya seperti itu.

"aish, terserahmu saja" Wonwoo melanjutkan langkahnya. Ia tidak mau Jennie melihat senyumnya yang sekarang sangat lebar

*******

Nafas Jennie tersengal-sengal. Ia mengatur nafasnya sambil mengelus dadanya.

"aigo, melelahkan sekali" gumam Jennie sambil duduk di pinggir trotoar

Wonwoo melihat Jennie dengan tatapan malu

"Ya! Bangunlah, kau ini benar-benar memalukan" ucap Wonwoo sambil mengedarkan pandangannya.

Jennie menghempaskan tangan Wonwoo yang ada di pundaknya.

"terserahmu, aku lelah! Lagipula kenapa kau memilih tempat jauh seperti ini!" bentak Jennie dengan wajahnya yang sudah kesal

"lelah? Apa? Kau hanya baru berjalan 1 kilometer dan kau bilang sudah lelah? Kau benar-benar gadis yang lemah" ucap Wonwoo remeh

Mendengar ucapan Wonwoo, Jennie menatap Wonwoo dengan tajam dan dengan aura kebencian.

Gadis itu bangun dari duduknya dan langsung berjalan cepat meninggalkan Wonwoo yang kebingungan.

"Hei! Tunggu" Wonwoo sedikit berlari menyusul Jennie yang tiba-tiba berjalan dengan sangat cepat.

"jangan ganggu aku! Pergilah" teriak Jennie saat mengetahui Wonwoo mengejarnya.

Tiba-tiba seseorang menarik lengannya dan membuat ia berhenti melangkah.

"hah, kau..kau cepat juga rupanya"
Nafas Wonwoo masih tersengal-sengal akibat mengejar Jennie.

"pergilah!" Jennie menghentakan cengkraman tangan Wonwoo di lengannya.

Tapi, itu malah membuat Jennie berhadapan dengan Wonwoo.

Jarak mereka begitu dekat, sehingga Jennie bisa merasakan hembusan nafas kasar Wonwoo di ubun-ubunnya.

Jantung Jennie tiba-tiba berdetak dengan kencang. Matanya tidak bisa berkedip dan badannya juga kaku.

"ada apa denganmu?" ucap Wonwoo lembut masih dengan posisi mereka.

Tiba-tiba isakan kecil terdengar dari mulut Jennie. Wonwoo yang mendengar itu langsung memegang pundak Jennie dan menatap wajahnya yang kini sudah memerah dan basah.

"Hei! Jennie-ya"

Isakan Jennie semakin keras, Wonwoo sebagai "Malaikat Pelindung" bingung harus berbuat apa.

"aku tahu aku lemah, tapi tolong jaga juga perasaanku"

Ucap Jennie ditengah isakannya.

Wonwoo menghembuskan nafasnya dan mulai berfikir.

Ia menjentikkan jarinya karena mendapatkan ide.

Tiba-tiba Wonwoo berjongkok di depannya. Dengan menampilkan punggung lebarnya.

"naiklah, ayo!" senyum Wonwoo.

Jennie masih kebingungan, ia menghapus air matanya, memiringkan kepalanya.

"kau bilang tadi lelah, biar aku menggendongmu"

Mendengar itu, wajah Jennie memanas, ia bersipu malu.

Jennie dengan perlahan melingkarkan tangannya di leher Wonwoo.

Dengan cepat Wonwoo menarik kedua kaki Jennie agar melingkar di pinggangnya juga, hampir membuat Jennie terjatuh ke belakang.

"Yak! Hati-hati, ish"

Wonwoo hanya tertawa geli.

----

Hati Jennie terasa sangat nyaman berada di gendongan Wonwoo. Dan laki-laki itu juga sepertinya merasakan hal yang sama.

Tak jarang Jennie mencuri pandang melihat wajah Wonwoo.

'tampannya' batin Jennie.

"kenapa kau tertawa,huh?" tanya Wonwoo yang dibalas dengan gelengan cepat dari Jennie.

"A-aniya...tidak ada apa-apa"

"Wonwoo oppa, bisa kah kau menuruni ku disini saja? Aku risih melihat pandangan orang-orang disekitar sini" Jennie melihat sekelilingnya.

Bukannya malah menurunkan Jennie, Wonwoo malah mengangkat Jennie agar membenarkan posisinya.

"kenapa kau lebih menghiraukan mereka dibanding denganku yang jelas-jelas lebih peduli denganmu?"

Pertanyaan Wonwoo berhasil membuat Jennie bungkam.

*****
"Gamsahamnida, Wonwoo Oppa"

Jennie membungkuk 90 derajat dihadapan Wonwoo yang sudah menghantarkannya sampai kerumah.

Wonwoo mengacak-acak rambut Jennie dan tersenyum

"itu memang sudah tugasku"

Mata Jennie membulat dan wajahnya mendongak

"Mwo? Tugasmu?" tanya Jennie dengan nada intens.

Wonwoo hanya membalasnya dengan senyuman lembut dan menghembuskan nafasnya pelan.

"Masuklah, sebelum eommamu mencarimy"

"KIM JENNIE"
Belum sempat Jennie membalas perkataan Wonwoo, Eommanya sudah berteriak.

"Ne Eomma, aku dat-"

Wonwoo menghilang. Jennie menoleh kanan-kiri secara bergantian. Tiba-tiba ia merinding

"Hantu!" teriak Jennie dan langsung masuk ke dalam rumah. Wonwoo yang melihatnya hanya terkekeh geli, karena ia sedang mengaktifkan mode 'tidak terlihat'

********

Comeback again with this absurb story😂

Don't forget to vote and comment

Your comment and vote makes me have energy to update this story💕💕💕



















Your comment and vote makes me have energy to update this story💕💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nose crunch from our lovely Wonwoo😍😍😍😍😍😍

OH MY FAIRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang