Loading

307 33 0
                                    

"aku membencimu, Jeon Wonwoo"

Jennie melangkahkan kakinya menjauh dari Wonwoo yang diam mematung.

Ucapan Jennie menusuk hatinya. Rasanya benar-benar sakit.

Diluar tugasnya untuk menjadi 'Malaikat Pelindung', ia merasa gagal menjadi teman Jennie.

Ia merasa bodoh dan tidak berguna.

Wonwoo hanya bisa diam dan merenungi nasibnya.



******

Hari pemakaman Eomma Jennie pun tiba, pemakamannya dihadiri oleh teman terdekat eomma dan teman dekat Jennie saja.

Lisa dan Mingyu pun hadir di pemakaman.

Lisa memeluk Jennie yang masih menangis tersedu-sedu.

Sedangkan Mingyu hanya membantu mengusap punggung kekasihnya dan memberikan kalimat penenang.

Dari jauh, dengan mode tidak terlihat, Wonwoo berdiri dengan Tuan Park menatap ke arah Jennie dan peti Eomma Jennie.

Wonwoo menghela nafasnya kasar. Rasa sesak dan sakit akibat perkataan Jennie masih terngiang di telinganya.

Wonwoo mulai terbiasa dengan dengungan keras yang terdengar di telinganya karena Jennie terus menangis.

"Kau akan terbiasa dengan hal ini, Tuan Jeon" ucap Tuan Park menepuk pundak Wonwoo yang setinggi dengan ukuran badannya.

Wonwoo menoleh dan mengangguk pelan.

"Kapan aku bisa terlepas darinya?"

"saat dia sudah menemukan cinta sejatinya"

Wonwoo mengerinyitkan dahinya.

"bagaimana aku tahu dia sudah menemukan cinta sejatinya?"

"kau tidak akan merasakan kehadirannya lagi"

Ada rasa pedih yang terdengar dari nada bicara Tuan Park.

Wonwoo merasa ada yang disembunyikan oleh Tuan Park darinya.

Pemakaman berjalan dengan damai, satu persatu orang yang menghadiri pemakaman pergi, begitu juga Jennie, Lisa dan Mingyu.

"Kau tidak ingin mengikutinya?" tanya Tuan Park.
Wonwoo menggeleng pelan.

"aku ingin bertemu, Nyonya Kang untuk terakhir kalinya.

"anyeonghaseyo"

Seorang wanita menyapa Tuan Park dan Wonwoo dari belakang.

Kang Hye Bin.

Eomma Jennie.

Wonwoo membungkuk 90 derajat lalu tersenyum.

Itu adalah arwah Eomma Jennie.

Nyonya Kang tersenyum kearah Wonwoo dan Tuan Park.

Kau masih cantik seperti dulu" ucap Tuan Park.

Wonwoo menatap Tuan Park kaget.

"mwo? Apa? Bagaimana?" Wonwoo menunjuk Tuan Park dan Nyonya Kang bergantian.

Tuan Park dan Nyonya Kang terkekeh geli melihat reaksi Wonwoo.

"aku adalah 'Malaikat Pelindung'nya waktu dulu"

Nyonya Kang tersenyum.

"Namun, ia bertemu dengan cinta sejatinya terlalu cepat, dan aku tidak bisa menemukannya"

Mata Tuan Park menatap ke arah Nyonya Kang dengan sendu.

"Dan menyakiti 'si lemah'ku" sambung Tuan Park.

OH MY FAIRYWhere stories live. Discover now