PART 1

13.9K 670 25
                                    

Tuhan kapan kau ijinkan aku menerima kebahagian dan kenapa Tuhan engkau malah memberikan ku rasa sakit ini yang begitu dalam ini-Benua
.
.
.
.
.
.

Usapan lembut yang membelai surai hitam kepala seorang remaja yang sedang terlelap untuk membangunkannya dari tidurnya.

"Den Benua bangun den" ujar bi Inah membangunkan benua yang masih terlelap.

"Lima menit lagi ya bi" seraya menaikkan ujung selimutnya untuk menghalau hawa dingin, wajar saja sekarang sudah memasuki musim penghujan dan masih sangat pagi hari.

"Den kalau aden gak bangun nanti nyonya marah lho den"ucap bi Inah yang berusaha membangunkan anak majikannya.

Dan sontak saja membuat Benua yang masih terlelap tersebut membuka matanya lebar-lebar.

"Jam berapa bi? Aduh aku kesiangan bangun belum sempet masak gimana ini bi" panik Benua dengan wajah yang ketakutan.

"Aden tenang aja bibi tadi udah masakin sarapan tadi buat makan nanti, ayo aden sekarang siap-siap aja" ucap Bi Inah menenangkan Benua yang panik.

Tanpa diduga-duga sontak Benua memeluk bi Inah dengan tatapan haru.

"Makasih bi aku gak tau harus bilang apa sama bibi, bibi baik banget sama Benua"ujar Benua lirih.

Wajar saja Benua gak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya Benua selama ini hanya di angap sebagai benalu yang bila perlu di musnahkan.

"Udah den, bibi mah seneng bisa bantuin aden ayo siap-siap den kan aden mau kesekolah. Semangat den" kata bi Inah sambil memberi semangat pada Benua.

"Iya bi makasih semangatnya Benua yakin Benua pasti kuat ngehadapin semuannya."

.
.
.
.

"Mana makannya bego!! gue udah nunggu lama!"maki seorang pemuda bersurai cokelat dan wajah yang berwatak tegas dan hampir mirip dengan Benua pemuda itu bernama Galaxy,saudara Benua

"Maaf lama, ini makanan nya" ucap Benua sambil berjalan pincang membawa kuah sup.

"Lo ini gak berguna banget sih jadi orang,cuma nyusahin aja, udah tau lo cacat harusnya lo siapin makanan pagian dikit dong"

"Maaf Gal t-tadi aku..." ucap Benua terhenti oleh bentakan Devina. Sang mama.

"STOP!! KALIAN BISA NGAK USAH BERANTEM DISINI!!"

Sementara di ujung meja makan sana sang ayah menatap dingin Benua. Jangan lupa juga kilatan kebencian juga rasa jijik tersirat jelas di dalam iris mata kelam itu.

"Si cacat ini yang mulai ma" ucap Galaxy membela diri.

Sementara itu,Benua tak berani menatap sang mama karena takut, ya beginilah kehidupan Benua selama 9 tahun terakhir ini di perlakukan berbeda dari kembarannya Galaxy.

"Pergi kamu dari sini, selera makan saya hilang liat kamu anak cacat!" bentak Devina kepada Benua.

Benua yang mendapat bentakan tersebut langsung bergegas berlalu dari ruang makan tersebut. Benua pergi dari ruang makan itu dengan air mata yang sudah mengalir, membuat sungai kecil di pipi tirus nya. Bagaimana pun juga Benua juga punya perasaan wajar kan dia menangis.

.
.

"Mamaaaa...."teriak bocah berusia 7 tahun sambil berlari menemui ibunya.

"Kenapa sayang" tanya sang ibu sambil berjongkok menyamakan tingginya dengan sang putra yang sedang menangis.

ONE DAY (Completed)Where stories live. Discover now