VI. Dino

152 33 1
                                    

Pagi-pagi, Adel sudah menerima ocehan panjang lebar dari adik laki-lakinya. Siapa lagi kalau bukan Dino.

"Kak, udah beli hadiah, 'kan?"

"Kak, 'tar malem pinjem kamera digital."

"Pulang jam berapa nanti Kak?  Jangan kelamaan, yang di rumah beres aku langsung cabut."

Adel yang tengah sibuk membaca kertas rangkuman materi di meja makan akhirnya tidak tahan lagi. Setelah menelan sereal, ia melemparkan sendok yang ia pakai ke kepala sang adik di seberangnya.

"Diem bisa gak sih? Lagi belajar buat kuis nih!"

"Ck," Dino hanya bisa berdecak kesal. Beruntung ia sempat menghindar sebelum potongan alumunium tersebut mengenai kepalanya.

"Lagian mentang-mentang udah mahasiswa, sok mau keluar jalan-jalan malem-malem.  Awas aja ntar pulang pas lagi mabuk."  Ancam Adel.  Dino hanya bisa bergidik ngeri lalu segera pergi meninggalkan meja makan.

"Mas Johan udah dateng, tuh, pergi sana!" Usir Dino.  Adel lagi-lagi hanya bisa melotot melihat kelakuan adiknya.  Sayang si kakak tidak bisa mengusir Dino karena Dino selama satu semester ini selalu mendapatkan kelas siang dan sore.  Setelah berpamitan sebentar ke Mama yang ada di taman belakang rumah, Adel bergegas keluar dan mendapati kekasihnya yang menunggunya dengan mesin motor yang masih menyala.

***

"Dino kenapa?" Tanya Johan. Adel yang baru saja selesai memakai helm langsung naik ke jok belakang motor.

"Biasa.  Nanti habis tiup lilin di rumah mau langsung cabut main sama temen-temennya.  Ada yang bawa mobil soalnya."

Calon [Jeonghan Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang