eleven

1.2K 130 8
                                    

Hari ini nampak baik-baik saja bagi Kang Seulgi. Hari yang cerah bahkan dia datang tanpa telat hari ini. Suatu keajaiban baginya. Tapi ada sesuatu yang terasa mengganjal di hati Seulgi.

Dia tak yakin itu apa. Tapi sedari tadi ia memikirkan orang itu. Siapa lagi kalau bukan Park Jimin. Laki laki itu tanpa letih selalu masuk kedalam pikirannya. Setelah kejadian kemarin yang membuat jantungnya tak karuan. Kali ini memang dia tak mengganggunya sedikit pun. Bahkan menghiraukannya, saat ia memasuki kelaspun Chanyeol sudah di samping Jimin secara tidak langsung itu berarti Jimin mengusirnya.

Seharusnya Seulgi senang bukan?

Bukankah itu yang di inginkannya tidak ada lagi yang mengacaukan harinya seperti memasukan kadal ke tasnya, mencoret buku tugasnya atau melakukan hal gila lainnya. Tapi kenapa dia sedih? mungkin lebih tepatnya merasa kosong. Dia tidak memperhatikan pelajaran sedari tadi guru Han di depan yang sedang sibuk dengan bukunya membicarakan sesuatu tentang sejarah korea.

"Seulgi! Kamu dengar penjelasan saya?!" bentak guru Han, refleks semua mata di ruangan itu menatapnya.

"Eh-um ya" Seulgi tersentak dia pun tersadar dari lamunannya.

"Kalo kamu mendengarkan penjelasan saya, sekarang maju kedepan dan jelaskan kepada temanmu tentang Dinasti Goryeo yang baru saja saya jelaskan!" Guru Han melihat sinis kearah Seulgi yang mematung. "Tanpa buku!" bentaknya saat ia melihat Seulgi ingin membuka bukunya.

Seulgi bingung dia tak tau harus melakukan apa. Seulgi pun maju ke depan kelas dan menghadap ke arah teman-temannya yang menatap Seulgi mengejek. Wendy pun ikut mengejeknya karna bengong sedari tadi. Seulgi diam mematung. Semua mata menatap kearahnya. Ia menatap kearah Wendy yang mulai menatap Seulgi kasihan walau masih kesal karna Seulgi kemarin mengabaikannya. Ia menatap kearah seluruh arah dengan pandangan bingung. Sampai ia terhenti menatap kearah Jimin yang menatapnya datar. Bukankah biasanya Jimin akan menatapnya mengejek dengan seringaian jahatnya.

Ada yang tidak beres.

Itu yang Seulgi yakini. Tapi dia kembali kealam sadarnya saat guru Han kembali memanggilnya dan menyuruh Seulgi bercerita.

Apa yang akan ia ceritakan? kisah cintanya yang tak terbalas atau tentang seorang laki laki yang selalu membuat Seulgi gila.

Tidak mungkin.

"Kang Seulgi silahkan keluar sekarang!"

Seulgi menatap guru Han heran. Ini masih jam pelajaran tapi guru itu malah menyuruhnya keluar?

Guru Han mengangkat tangannya kearah pintu tanda mempersilahkan Seulgi untuk keluar. Seulgi yang pasrah pun mengangguk lesu. Ini pertama kalinya bagi murid rajin seperti Seulgi di usir dari kelas. Sekarang hanya satu tujuan Seulgi yaitu taman belakang. Ia bisa menyejukan pikirannya disana. Disana juga aman dari pandangan para guru yang akan mengira Seulgi membolos.

Setelah sampai ia duduk di bawah pohon rindang kemudian menutup matanya perlahan. Pikiran Seulgi kembali melayang dengan objek yang tak lepas Jimin. Saat dimana Jimin mengecup bibirnya yang membuat Seulgi menjadi gila. Tapi kelihatannya hal itu tak berarti bagi Jimin bahkan laki laki itu sekarang mengacuhkannya.

Apa itu hanya sebuah permainan bagi Jimin? kalau benar, itu adalah hal paling kejam yang pernah Jimin lakukan padanya.

Mungkin Seulgi lupa dengan Jimin yang selama ini hanya menganggapnya mainan. Seulgi tersenyum kecut. Ia benci tentang satu hal bahwa ia tak akan bisa benar-benar membenci Jimin. Bagaimanapun Jimin memperlakukannya.

Seulgi masih tenggelam dalam pikirannya sampai ia merasa ada sesuatu benda yang terasa dingin menempel di pipinya. Sontak Seulgi membuka kedua matanya dan melihat ada seorang pria sedang tersenyum dengan manis.

Married With Enemy ✔Where stories live. Discover now