thirteen

1.2K 132 17
                                    

Wendy terus saja berjalan di koridor sekolah dengan cepat walau mendengar ada suara yang memanggilnya. Ia tak peduli lagi. Tujuannya hanya rumah dan boneka pemberian Sehun yang akan jadi pelampiasannya. Dia akan membakar semua barang pemberian laki laki brengsek itu.

"Tunggu!! Woi cewek bar bar!!" panggil laki laki itu lalu meraih lengan Wendy

"Diam lo!! dasar tiang! Caplang! Kurus! Mesum!!" maki Wendy dengan segala kekesalannya kepada Chanyeol

Chanyeol pun hanya bisa bersabar mendengar makian Wendy yang memang benar adanya. Saat ingin membalas makian Wendy, Chanyeol melihat suatu yang ganjal. Gadis itu terlihat menahan air matanya.

"Ayo ikut sama gue" ajak Chanyeol sambil menarik lengan Wendy.

Awalnya Wendy memberontak tapi dia sudah lelah, akhirnya dia pasrah dan mengikuti Chanyeol. Chanyeol menarik Wendy masuk kedalam mobilnya. Wendy segera masuk setelah Chanyeol membukakan pintu mobilnya. Air matanya sudah tak bisa di bendung lagi.

Yah, pada akhirnya air mata yang di tahan gadis itu meluncur dengan bebas. Chanyeol diam. Sesungguhnya dia ingin bertanya tapi dia tau jika dia bertanya malah akan menambah kesedihan Wendy jadi dia hanya menjalankan mobilnya.

Jika kalian ingin bertanya bagaimana cara Chanyeol keluar dari gerbang sekolah dengan aman. Itu adalah hal yang mudah bagi Chanyeol dan para sahabatnya. Berbeda dengan Taehyung yang kabur dengan memberikan alasan konyol, Chanyeol memilih berbicara serius dengan penjaga gerbang. Persetan dengan guru Bp yang akan memberi surat peringatan.

"Kita..hh hiks.. mau kemana?" tanya Wendy dengan isakannya.

"Liat aja nanti. Lo tenang aja gue gak nyulik lo kok" ujar Chanyeol sambil memberikan senyum tulusnya. Wendy pun hanya diam walau masih dengan isakan kecil keluar dari mulutnya.

Sudah sekitar 20 menit Chanyeol membawa mobilnya yang entah menuju kemana.

"Udah sampe" kata Chanyeol kemudian membuka pintu mobil untuk dirinya dan Wendy.

Wendy masih bingung mengapa Chanyeol membawanya kesini. Disini ada banyak pepohonan dan juga ada tebing di depan mereka.

"Ngapain lo bawa gue kesini!" tanya Wendy kesal

"Lo bisa ngelepasin segalanya disini" jawab Chanyeol lalu menutup matanya sambil bersender di salah satu pohon menikmati semilir angin.

Wendy mengernyit dia belum bisa menangkap arah perkataan Chanyeol. Tapi setelah di pikirkan Wendy pun membulatkan matanya.

"Maksud lo!? Lo nyuruh gue bundir gitu?! Lo gila. Gue gak sudi bunuh diri cuma buat cowo berengsek yang mainin gue tau!" ucap Wendy sambil menatap Chanyeol tajam.

"siapa yang menyuruh lo bunuh diri dasar bego, IQ lo berapa sih?.Gue nyuruh lo ngelepas semua kekeselan lo disini, bukan bundir, dangkal banget otak lo" ucap Chanyeol sambil menghela nafas.

Wendy pun hanya mengangguk saja begitu mengerti maksud Chanyeol yang sebenarnya. Dia pun mendekatkan dirinya ke pinggir tebing, lalu menaruh kedua tangannya di kedua sisi mulutnya.

"Woi Sehun! Lo pikir gue cewek lembek? Lo pikir gue bego?! Gue gak akan ngasih air mata berharga gue cuma buat cowok kaya lo. Lo mau nyakitin Seulgi kan?! Gue gak akan ngebiarin lo sama si yeri nyakitin Seulgi lagi. GAK AKAN!!! Dan buat Cendol yang ngatain Otak gue cetek gue doain kaki lu jadi pendek kaya Jimin!!!" " teriak Wendy lalu dia tersenyum lega setelah mengeluarkan kekesalannya. "Tapi makasih udah mau bawa gue kesini" ucap Wendy pelan

"Lo lagi sakit hati tapi lo masih sempet mikirin Seulgi" puji Jimin.

"Gue gak peduli, Seulgi itu sahabat yang paling berharga buat gue, gue gak akan ngebiarin Sehun dan Yeri nyakitin Seulgi" ucap Wendy dengan yakin.

Married With Enemy ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora