11. Sebelas

134K 6.4K 65
                                    

"jangan khawatir,aku bakalan selalu perhatiin kamu, dan jaga kamu dari jauh. Karena kamu adalah alsan aku hidup"

Alsya masih terbaring lemah di UKS. Kepalanya berdarah karena terkena terbentur lantai.

"Isya lo gak papa kan?" tanya Tristan.

"Gue gak papa! " Alsya menatap Alvaro yang berdiri disamping Tristan.
"Alvaro,thanks lo udah nolong gue. Apa imbalanya? "

"Untuk kali ini Free." jawab Alva cuek.

"Loh lo jangan bangun dulu kan masih sakit, kaki lo terkilir tadi. " Tristan mencoba membujuk Alsya.

"Gue gak papa, kaki gue udah gak sakit kok ." jawab Alsya.

"Baiklah lomba selanjutnya adalah pertandingan basket putra tim Cool boys melawan DARA+tristan"

Alvaro sebagai ketua tim menjabat tangan Aji. Pertandingan berlangsung kedua tim memiliki skill yang hampir sama. Skor masing-masing 20-20 dan saat menegangkan dimulai, Bola dikuasai Bimo namun berhasil derebut oleh Davi dan dioper pada Alvaro. Teriakan geng Vani yang super duper heboh membuat semua orang melirik kearah mereka berempat.

Hanya satu lemparan bola dapat masuk dengan mudah. Semua penoton bersorak kencang. Alsya berniat memberi air mineral pada Alva namun direbut oleh Vani.

"Alva nih gue bawain air, lo pasti capek ya, sampe keringetan gitu. ", Vani menyodorkan aur mineral itu pada Alsya.

Alva menatap botol yang dipegang Vani dan mengambilnya, bukan untuk diminum tapi untuk mencuci tangan dan wajahnya.

"Nih buang! ", Alva melemparkan botol pada Alsya.

"Lo kira gue babu lo apa! ", oceh Alsya.

"Lo tinggal buang aja apa susahnya sih, dasar cewek kampung gak tau diri. Lo itu bawahanya Alvaro! "
Vani mendorong Alsya.

"Lo apa apaan sih, apa perlu gue ingetin kalo lo bukan siapa-siapa gue jadi berhenti ikut campur urusan gue!", Alva menatap Vani dengan tatapan marah.

"Alvaro.....hey inget ya bokap lo itu kerja sama sama papa gue, dan asal lo tau papa gue itu investor besar diperusahaan bokap lo. Jadi kemungkinan besar mereka bakalan ngejodohin kita nanti okey... ", Vani memegang tangan Alva.

Alva menepis tangan Vani, "Najis! "
Alva menggandeng seseorang dan berlalu meninggalkan Vani.

Alvaro terus berjalan menuju taman sekolah untuk menenangkan dirinya.

"Lepasin gue! ", teriak seseorang.

"Kok suara lo melengking sih Raf! ", Alvaro menoleh dan terkejut melihat orang yang ditariknya langsung melepaskan gandenganya.

"Lo apa-apaan sih, seenaknya aja lo narik-narik gue. ", Kesal Alsya.

"So... Gue kira lo Rafa. ", Jawab Alva.

Alva duduk dikursi panjang ditaman sekolah, Alsya menyodorkan air mineral pada Alva.

"Kenapa lo gak suka sama Vani, dia kan cantik", tanya Alsya. Alvaro hanya diam menegak air yang diberikan Alsya.

"Lo gak mau jawab. ", Alsya beranjak untuk pergi dari taman, Namun Alva menarik tanganya.

"Gue butuh lo, jangan pergi. ", Alva menghela nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya. "Karena menurut gue gak semua orang yang cantik parasnya juga cantik hatinya. Gue gak mau pacaran. "

"Soal papa lo.. ", tanya Alsya.
"Sorry gue gak bermaksud ngganggu privacy lo. "

"Gue benci dia, bahkan gue gak mau nyebut nama dia. Dia selalu ngekang gue buat jadi apa yang dia pingin, dia gak pernah peduli sama gue . Yang dia peduliin cuma kerja dan uang. ", Alva mencurahkan isi hatinya pada Alsya.

ALVASYA [TERSEDIA DI E-COMMERCE SHOPEE, TOKPED,DLL LOTUS PUBLISHER ]Where stories live. Discover now