24. Dua Puluh Empat

119K 5.7K 40
                                    

"Menurutku Memafkan kesalahan itu gak gampang! "

"Gue belum bisa sepenuhnya buat maafin lo! Tapi gue coba.", jawab Alvaro.

"Thanks Alvaro, lo baik dan semoga lo dapet orang yang lebih baik. Kita tetep jadi temen kan? ",Aurel mengulurkan tanganya, awalnya Alvaro hanya melirik tangan Aurel. Tapi ia menatap Aurel dengan muka sedih dan merengkuhnya dalam dekapanya. "Hey... Alvaro lo nangis.. Cowok gak boleh cengeng! Lo lupa, lo udah janji kalo lo gak balalan nangis apalagi didepan cewek,  itu ngurangin harga diri lo! ", kata Aurel sambil tersendu. Seseorang memperhatikan mereka dari jarak yang lumayan dekat sambil menahan air mata yang jatuh di pipinya.

"Mungkin cuma kak Aurel yang pernah liat lo nangis didepanya, dan betapa bodohnya gue yang udah ngira lo care sama gue.", batin Alsya.

"Rel..? "

"Iya", Aurel mengubah posisi duduknya menghadap Alvaro. "Kenapa? "

"Lo udah punya pacar? ", tanya Alvaro ragu.

Dahi Aurel mengrenyit menatap mata hijau Alvaro. "Kenapa? Lo mau balikan sama gue?, ucap Aurel percaya diri.

"Gadis aneh baru aja dia nangis minta maaf, udah ceria lagi! ", batin Alvaro.
"Lo ke pede an! ", jawab Alvaro sambil meminum kopi yang dari tadi dibawanya tanpa menengok kearah Aurel.

"Gara! Dia pacar gue. Lo kenal dia kan?", Alvaro tersedak kopi yang diminumnya. "Kenapa lo? Kaget? Serius gue LDR an sama dia udah satu tahun. ", jelas Aurel.

"Bagus! Dia orang setia. ", jawab Alvaro.

"Mungkin habis ini gue mau ngucapin terima kasih buat seseorang yang udah bantu gue selama ini! Dia udah bantuin gue biar bisa minta maaf ke lo dan jadi temen lo lagi! Mungkin kalo gak ada dia kita masih orang asing sekarang."

"Siapa? ", tanya Alvaro penasaran.

"Lo bakalan tau nanti! Mungkin dia bentar lagi kesini. ", tiba-tiba ponsel Aurel berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Aurel mencungutkan bibirnya setelah membaca pesan itu.

Alsyaa: sorry! Gue harus ikut traktiran Tristan sama Novi. GOOD LUCK ya! 😄

"Dia gak bisa dateng? "

"Siapa? ", tanya Alvaro.

"Orang yang bantu gue! Sorry lo kurang beruntung hari ini. Dah gue balik ke kamar udah magrib. ", pamit Aurel. Alvaro termangu menatap sunset dari balkon kamarnya dan teringat seseorang.
"Alsya, kenapa gue lupa sih! Gue kan tadi mau ngikutin dia? ", Alvaro mengacak-acak rambutnya.

Alsya melipat mukena dan meletakanya dikoper. Sebuah pesan dari Alvaro membuatnya terkejut.

EsBatu : waktunya makan! Gue tunggu didepan kamar lo!

Me: Gue gak nafsu makan!

EsBatu : Lo harus makan! Ntar lo sakit!

Me : Kenapa lo peduli sama gue?

EsBatu : Gue gak perlu alasan. Gue bakalan tetep disini sampe lo keluar.

Me : Terserah lo

Alsya melempar ponselnya ke kasur, "Bodo amat lo mau nungguin gue! Sampe lumutan juga gue gak bakalan keluar! "

ALVASYA [TERSEDIA DI E-COMMERCE SHOPEE, TOKPED,DLL LOTUS PUBLISHER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang