5

3.4K 93 7
                                    

DUA BULAN BERLALU, Kenan kembali ke apartemennya setelah berada di luar kota untuk beberapa minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DUA BULAN BERLALU, Kenan kembali ke apartemennya setelah berada di luar kota untuk beberapa minggu. Malam yang gelap membuatnya memutuskan untuk menikmati balkonnya yang sepi dengan gemerlap bintang. Namun, pandangannya tertarik ke apartemen sebelah yang gelap gulita. Mungkin Aelyn sudah tidur, pikirnya.

Keesokan harinya, Kenan bersiap-siap untuk ke kampus. Dia menunggu di depan pintu apartemennya, berharap Aelyn akan segera muncul. Namun, Aelyn tidak kunjung keluar, dan kelas akan dimulai dalam dua puluh menit. "Mungkin dia sudah pergi duluan," gumam Kenan sambil memutuskan untuk berangkat tanpa menunggu Aelyn.

Sampai di kampus, Kenan mendekati Ramona dan bertanya tentang Aelyn yang belum terlihat. Dengan ragu, Ramona memberitahunya, "Dia kembali ke negaranya dua minggu lalu dan mengambil cuti selama dua bulan. Katanya ada urusan mendesak." Kenan merasa kecewa mendengar berita itu, tetapi dia memutuskan untuk tetap fokus pada pekerjaannya dan mengikuti kelas Jasper.

Kelas selesai, banyak hal yang membingungkan Kenan. Rasanya seperti ada sesuatu yang tidak beres dalam dirinya, dan kehadiran Aelyn selalu menghantuinya.

Kenan akhirnya duduk di balkon apartemennya, memandangi pemandangan kota yang sedang tenggelam dalam senja. Dia merenungkan perasaannya yang semakin sulit diabaikan. Meskipun dia telah mencoba untuk menjauhkan diri dari Aelyn, pikiran dan hatinya selalu kembali padanya.

"Sudah lima tahun sejak kepergianmu, Hana, tapi mengapa aku masih terus teringat padamu? Mengapa ada seseorang yang begitu mirip denganmu dalam hidupku sekarang?" gumam Kenan dalam hati, lelaki itu merenung dalam kesendirian, membiarkan pikirannya terombang-ambing oleh pertanyaan dan keraguan yang tak kunjung hilang. Apakah Aelyn memang begitu penting baginya? Ataukah ini hanya sekadar perasaan sesaat yang terlalu dibesar-besarkan?

Tiba-tiba, Kenan mengingat masa lalunya yang dulu penuh dengan ketakutan dan ketidakpastian. Kenan yang dulu selalu berusaha keras untuk menjauh dari perempuan, yang menjadikan karir dan kesuksesannya sebagai satu-satunya fokus hidupnya. Dan sekarang, entah mengapa, Aelyn muncul begitu saja dan mengacaukan segalanya.

"Mungkin ini hanya perasaan sesaat," gumam Kenan pada dirinya sendiri. "Mungkin aku hanya butuh waktu untuk melupakan semuanya."

Tapi, apapun yang terjadi, Kenan tahu bahwa Aelyn telah membuka luka lama dalam hatinya. Dan meskipun dia mencoba mengabaikannya, Kenan menyadari bahwa perempuan itu telah memengaruhi hidupnya dengan cara yang sulit untuk dihindari.

Kenan kembali pada kerjaannya, melakukan online meeting dan membicarakan masalah saham. Wajahnya yang nampak serius itu bisa membuat siapa saja jatuh cinta.

Saat dirinya sudah asik dalam pembahasan meeting, ponselnya berdering, menampilkan nama asistennya, Han. Kenan meminta waktu sebentar dan memulai panggilan, terdengar suara Han diseberang sana sangat antusias saat memberitahu bahwa mereka akan melakukan perjalanan bisnis lagi dua hari lagi. 

Tidak terasa Kenan sibuk dengan kerjaannya hingga jam satu dini hari. Dia akhirnya merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Membiarkan kesunyian menemaninya. Jika ditanya kemana Doha saat ini, anak itu tengah dirawat oleh orang tua Kenan.

SerenityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang