18

1.2K 48 0
                                    

"Sudah saatnya memberitahu yang sebenarnya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah saatnya memberitahu yang sebenarnya!"

—Aelyn

KENAN TERBANGUN Sesaat setelah merasakan sebuah benda keras menyentuh perutnya. Dia membuka mata perlahan nampak kaki Aelyn yang tertidur pulas berada tepat di perutnya, lelaki itu tersenyum tipis lalu melirik jam di atas meja samping ranjang. Sudah jam lima subuh pikirnya, dia menggeser kaki Aelyn lalu mendekati wajah perempuan itu. Tangannya terulur untuk mengelus pipi Aelyn lembut.

"Ael...yuk bangun subuhan dulu" suara lembut Kenan berhasil membuat mata Aelyn terbuka.

Waduh, ganteng banget suami aku kalau baru bangun. Eh pura-pura tidur aja kali ya?

"Hmm, lima menit lagi yaa" Aelyn menarik lengan Kenan untuk di peluk. Kenan kembali menglus pipi Aelyn dan menyuruhnya utuk bangun.

"Ayo, nati kesiangan." akhirnya Aelyn bangun.

"Gendong" masih dengan mata terpejam perempuan itu meminta Kenan membawanya ke kamar mandi. Mau tidak mau Kenan mengangkatnya ke kamar mandi di kamar lalu mendudukanya di atas meja wastafel.

Kenan membasahi tangannya lalu mengusap wajah Aelyn agar segera sadar dan ternyata hal itu sangat manjur dikarenakan air keran yang sangat dingin. "Kenan! Airnya dingin!"

"Makanya ayo bangun"

Selesai perkara subuh Aelyn kembali tertidur di atas lantai membuat Kenan geleng-geleng kepala. "Anak ini ada-ada saja" dia mengkat tubuh Aelyn ke atas ranjang dan membiarkannya tertidur untuk sejam lagi.

Kenan keluar kamar mempersiapkan sarapan pagi untuknya dan istrinya. Sekitar sejam lebih dia menyelesaikan memasak dan membuat minuman jus. Kenan kembali ke kamar, "Ael ayo bangun hari ini kamu kerja kan? Ingat di kantor gak boleh telat."

"Iyaa, ini bangun kok" Kenan mengangguk dan beralih ke kamar mandi untuk bersiap. Aelyn berjalan keluar kamar sambil menguncir rambutnya asal, matanya melebar sempurna melihat banyaknya makanan di atas meja.

Dia mengambil sepotong roti dan buah strawberry segar. Untuk sesaat dia menikmati makanannya sampai ingatan semalam kembali munculdi kepalanya. Sentuhan hangat pada bibirnya membuatnya merasa aneh saat itu juga. Dia meminum segelas air untuk menghilangkan pikiran kotornya.

Kenan yang sudah siap dengan kemeja dan rambut sedikit basahnya itu berjalan ke arahnya dan mencium pucuk kepala Aelyn. Mata perempuan itu melebar dengan mulut yang dipenuhi roti, dia berkedip cepat merasa aneh dengan perlakuan baru lelaki itu.

"Ayo kita sarapan. Oh iya hari ini mau turun bareng aku?" Aelyn menggeleng cepat, dia tidak mau menambah gosip tentang dirinya dikantor tempat magangnya.

Kenan mengangguk paham dengan keputusan istrinya tersebut, "Oh hampir lupa nanti kita akan meeting membahas acara ulang tahun perusahaan yang kemungkinan akan di adakan tiga hari lagi." Kenan menjeda kalimatnya dengan mengunyah roti.

SerenityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang