10

2K 74 0
                                    

AELYN BERJALAN MONDAR-MANDIR di balkon kamarnya sembari memegang ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


AELYN BERJALAN MONDAR-MANDIR di balkon kamarnya sembari memegang ponselnya. Sesekali dia berhenti dan memusatkan pandangannya pada pesan yang masuk di ponselnya. Namanya yang berulang di tag di sebuah grup alumni angkatan SMAnya. Lagi suara notif memperingatinya. 

Aelyn menghela, sore itu dia benar-benar bimbang. Antara akan hadir atau tidak ke acara reuni sekolahnya. Di satu sisi Aelyn sangat tidak ingin hadir, tapi di sisi lainnya orang-orang seakan menanti kehadiran Aelyn. Dia akhirnya memutuskan mengirimkan pada Kenan yang ada di ruang baca. 

Setelah membaca pesan tadi Aelyn segera bersiap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah membaca pesan tadi Aelyn segera bersiap. Mungkin ada setengah jam lebih dia masih belum selesai juga, Aelyn kembali mengirimkan pesan pada Kenan menyuruh lelaki itu duluan saja, tapi Kenan menolak dan menunggunya. Tepat pukul enam sore Aelyn selesai, nampak dengan wajah yang basah bekas air tengah duduk di sofa ruang keluarga dekat mushola sambil bermain ponsel. Hati Aelyn berucap, "Ternyata dia beneran nungguin." Aelyn mendekati Kenan. 

"Kita jalannya habis magrib aja ya? Udah nanggung" ucap Kenan yang menatapnya dengan senyum tipisnya. Aelyn duduk di sofa lainnya. 

"Kamu sudah wudhu?" Aelyn mengangguk. 

Keheningan lagi-lagi menyapa mereka. Suara adzan magrib terdengar samar, Kenan berdiri dan berjalan ke mushola. Aelyn merasa ragu karena mereka belum pernah sholat bersama setelah menikah selama hampir dua minggu ini. Kenan tiba-tiba menoleh, "Ayo, kenapa masih disana? Sudah adzan kan?"

Aelyn mengangguk. Berjalan cepat ke bagian belakang kiri Kenan dan menghamparkan sajadah miliknya lalu mengambil mukena yang tergantung dilemari pojok kirinya. Kenan berdiri dihadapannya dan memulai iqomah. Hati Aelyn bergetar dan dia terpana sesaat bahkan dia menghentikan kegiatan memakai mukenanya. Suara yang benar-benar merdu dan syahdu menjadi satu. 

Selesai iqomah Kenan menoleh dan tersenyum sekilas. Dia memulai sholat, Aelyn mengikutinya. Saat lantunan ayat suci dibacakan dari bibir Kenan tanpa sengaja setetes air mata Aelyn terjatuh. Jantungnya berdebar hebat, dia mengulum bibir menahan isakannya. Sampai pada sujud rakaan terakhir, Aelyn masih menangis. Sungguh baru kali ini hatinya merasa begitu tenang. Kenan menyelesaikan sholat dengan salam. Lelaki itu membalikkan tubuhnya dan menatap Aelyn. Wajah korea blasterannya itu benar-benar terlihat sangat berseri. 

SerenityWhere stories live. Discover now