11

2.1K 66 0
                                    

Hello! Jadi, lagu ini menurut aku cocok sih untuk part kali ini semoga syukaaa. 

Jangan lupa taburan bintang dan komennya!!

Jangan lupa taburan bintang dan komennya!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kenan itu love language-nya Act of service dan Act of money"

-Aelyn

PEREMPUAN BERKULIT KUNING LANGSAT itu terbangun dari alam mimpinya, tangannya mencoba meraih benda kotak yang tengah berdering. Matanya yang begitu berat di cobanya untuk membuka.

Terdengar suara orang diseberangnya tertawa pelan. "H-halo? Ada apa??" keluh Aelyn sambil menguap, orang diseberang sana menghela nafas.

"Apa saya membangunkanmu? " suara lembut dari ujungnya, membuat Aelyn mengangguk pelan walaupun tentu saja orang itu takkan melihat anggukannya.

"Hem." Aelyn melirik jam di meja, sudah pukul sembilan pagi. Perempuan itu menguap sekali lagi dan bangun dari ranjangnya.

"Ael, saya hari ini ada keperluan mendadak dan tadi tidak sempat pamit saya terburu-buru untuk penerbangan pertama ke Singapura. Itu saya sudah siapin makanan di meja, jangan tidak di makan ya. Maaf saya meninggalkanmu sendirian." Aelyn berjalan menuruni anak tanggga menuju dapur. Saat melihat makanan di balik tudung diatas meja Aelyn menjerit.

"KENAN! KAMU BERCANDA? Makanan sebanyak ini??" suara terikan Aelyn menggelegar di seisi ruangan, membuat Kenan yang di seberang sana melepaskan earpodsnya, lelaki itu tertawa setelahnya.

"Saya sendirian, siapa yang menghabiskannya Kenan??" lelaki itu menghela nafas, lagi kekehan pelan lagi-lagi terdengar bersamaan dengan suara pemberitahuan keberangkatan pesawat miliknya.

"Undang saja tantemu yang waktu itu. Sudah dulu ya saya sudah mau take off. Assalamualaikum" belum sempat Aelyn menjawab Kenan sudah mematikan ponselnya. Aelyn kembali menggerutu, melihat makanan sangat banyak.

"Gimana cara ngabisinnya? Tapi keliatannya enak sih. Emangnya dia bisa masak?"

Aelyn mengambil piring yang sudah disiapkan Kenan di atas meja. Dia mengambil udang masak madu dan slada segar. Lalu menuang jus mangga yang ada di kulkas ke dalam gelasnya. Dia duduk di kursi. Dia tersenyum getir melihat pantulan dirinya dari kaca dekat meja bar. "Bahkan setelah menikah pun aku tetap tidak punya teman saat makan" Aelyn mencoba tersenyum sambil mengunyah makanannya.

Dia kembali tersenyum saat merasakan udang yang dimasak dengan madu, itu memanjakan indra pengecapnya. Sampai tidak sadar dia sudah menambah dua kali. Setelah merasa kenyang Aelyn membereskan semuanya termasuk memasukkan makanan yang masih belum tersnetuh itu kedalam tempat untuk di taruhnya kedalam kulkas.

Selesai membereskan semuanya, rasa bosan kembali mengusik Aelyn. Tiba-tiba dia tertarik untuk ke ruang baca miliknya. Ingatan akan novel yang baru dia tahun lalu dan belum sempat dia baca langsung mmeberinya semangat. Aelyn dengan setengah berlari menaiki anak tangga menuju ruang baca yang ada di ujung koridor lantai dua.

SerenityWhere stories live. Discover now