👶OGTC#10

1K 125 10
                                    

Follow ig: nisasaniunuy1

👶👶👶

Kehamilan menginjak bulan ke-sembilan.

Naufal saat ini tengah berkutat dengan alat-alat di dapur. Jam masih menunjukkan pukul enam, masih memiliki cukup waktu untuk membuat sarapan. Menu sarapan yang ia masak pagi ini hanya lah mushroom soup. Sup lagi... Sup lagi... Ia tak pernah bosan membuat sup.

"Mom... " panggil seorang balita yang kira-kira berumur dua puluh bulan. Naufal menengok kearah belakang dan menundukkan kepalanya. Dilihatnya Ren sedang memberikan sebuah botol untuk Naufal. Naufal mematikan kompor dan menekuk lututnya, mensejajarkan dirinya dengan Ren.

"What's wrong, baby?" Tanya Naufal.

Naufal memang sudah terbiasa di panggil oleh anak-anak nya dengan panggilan 'mommy'. Awalnya memang Naufal geli, tapi karena sekarang sudah terbiasa, jadi tak terlalu masalah untuk nya. Ok, kurasa kita semua akan memanggil Naufal dengan sebutan ibu ber-anak tiga.

Ren memberikan botol susunya, dan berkata, "Milk!". Naufal mengerti maksud anak nya itu, Ren meminta susu kepada Naufal.

"No, you've been drinking milk," kata Naufal. Naufal tidak akan memberikan anak nya susu lagi, jika diberikan mereka tidak akan mau makan. Dan pasti akan bilang kalau mereka sudah kenyang.

Mendengar perkataan papah nya barusan, Ren memandang sang papah dengan wajah memohon di tambah dengan puppy eyes. Naufal menghela nafasnya, melihat wajah sang anak yang lucu nya tak karuan itu membuat hatinya terenyuh. Walaupun Naufal sedikit menahan tawanya, ketika melihat anak nya yang di mata nya masih memiliki kotoran.

"Ok, but at breakfast you also have to eat."

Mendengar perkataan Naufal barusan membuat Ren menggeleng cepat, menurut Ren lebih baik meminum susu daripada harus memakan, berbeda dengan sang kakak.

"Yes or no?" tanya Naufal dengan tegas. Ren memanyunkan bibirnya tak terima. Akhirnya Ren mengangguk terpaksa.

Di keluarga kecil Zaky setiap hari menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jadi si kembar memahami apa yang di bicarakan orang tuanya, walaupun susah untuk mengikuti nya.

Naufal mengambil botol Ren dan berniat untuk membuatkan nya susu. Tetapi hal itu dicegah oleh sang suami, ia datang dengan menggendong Zan yang sedang tertidur.

"Tidak perlu sayang, nanti dia bisa kayak babi kalau kebanyakan minum susu," ucap Zaky tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Plak

Satu tamparan mendarat mulus di kepala Zaky, tega-tega nya ia mengatakan anak nya.

"Kalau nanti Ren seperti babi, aku apanya? Induk babi?!," kesal Naufal, ia tak habis pikir dengan suaminya itu.

"Iya, kamu induk babi, dan aku babi jantan nya. Akhirnya, do'a kamu waktu masih sekolah tercapai juga. "

"Do'a apanya sih?," tanya Naufal kepo.

"Itu lho, do'a yang kamu bilang 'lo aja sono sama babi asli', dan do'a nya sudah tercapai. Kita jadi keluarga babi."

"Zaky gak usah aneh-aneh deh"

"Iya sayangku. Jangan di buatkan susu lagi, mendingan sarapan." Ucap Zaky mengelus rambut Naufal, sedangkan Ren memasang muka sedih nya, dan memanyunkan bibirnya.

Zaky yang mengerti kalau anak nya itu sedang manyun itu, langsung menggendong nya. Kini Zaky menggendong dua orang balita di kedua tangannya.

"Ren kalau nurut sama daddy nanti di belikan squishy," kata Zaky.

Ren mengangguk setuju, bahkan sang kakak yang sebelumnya tertidur kini mencium pipi sang daddy.

"Kalian harus nurut ya. Pintar, keluarga babi memang pintar," kata Zaky kembali.

Pletak

Naufal melempar sendok ke kepala Zaky dan berteriak, "jangan dengarkan daddy kalian yang gila itu."

"Aku gak gila sayang, kecuali sama kamu. Aku tergila-gila."

Mendengar perkataan Zaky barusan membuat semburat merah di kedua pipinya. Zaky terkekeh, ia yakin pasti kini Naufal sedang merona.

👶👶👶

Siang kini berganti menjadi sore, Naufal yang sudah rapih menggunakan pakaian santai keluar dari kamarnya. Ia berniat untuk pergi ke rumah Raka, mempelajari bagaimana caranya merawat bayi. Padahal ia sebelumnya sudah merawat bayi.

"Kamu mau kemana?," tanya Zaky, pandangan nya yang sebelumnya menatap televisi kini beralih menatap Naufal.

Naufal berjalan mendekati Zaky yang tengah menatap nya itu.

"Mau ke rumah Raka, " jawab Naufal.

"Untuk apa?"

"Main saja," Naufal kini beralih menatap si kembar yang sedang cekikan bermain squishy. "Kamu jaga mereka ya, aku pergi sebentar doang kok, lagian jarak rumah kita dengan Raka juga tak begitu jauh." Naufal berjalan keluar rumah.

Zaky menatap kepergian sang suami, ia hanya bisa mendesah.

'Lagi-lagi urusan sesama uke, huh?'

Zaky kini menatap kedua balita kembar yang tergeletak di lantai itu.

"Ya ampun Ren, itu jangan di kenyot!"

Zaky mengambil squishy yang berada di mulut Ren. Dan mulai memarahi anak itu.

"Jangan di kenyot-kenyot ini bukan pentil. Astaga, aku jadi inget, sekarang ini malam jum'at." Ingat Zaky, bahwa malam ini ia bisa melakukan rutinitas nya dengan Naufal di kamar.

"Makasih sayangku sudah mengingatkan daddy." Kata Zaky, mulai mengecupi wajah Ren, kemudian wajah Zan.

Sementara itu...

Naufal tengah menatap dengan serius bagaimana cara memasangkan pakaian-pakaian bayi. Oh astaga, ini sangat mudah.

"Rak, itu pusat Kenny emang begitu ya?," Naufal mulai berkomentar.

"Iya, udah di potong duluan, " jawab Raka, tangannya masih sibuk dengan kegiatannya.

"Ini asli?," tanya Naufal lagi, telunjuknya menekan-nekan perut Kenny. Raka menepis kasar tangan Naufal yang iseng itu, tak pernah berubah dari dulu.

"Asli lah"

"Kaya squishy anak gue, hehe."

👶👶👶

To Be Continued

A/N: Sani udah up, oh ya, Sani berniat untuk hiatus beberapa bulan. Lagi banyak tugas. Hehe

Don't forget to vote and comment

Abaikan typo nya ya..

NisaSaniUnuy pacarnya alJuna_gianNuca

[2]Oh God! 3 Child?![TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang