👶OGTC#12

1.1K 97 2
                                    

👶👶👶

Suara dari alat pemantau detak jantung, tekanan darah, nadi dan temperatur, dan cahaya dari lampu operasi memenuhi ruangan operasi ini. Naufal tengah memejamkan mata dan terbujur lemah tak berdaya diatas meja operasi, sementara itu, beberapa dokter yang ahli tengah berkutat dengan instrumen set sectio caesaria.

Sementara itu...

Zaky terus-menerus berjalan bolak-balik bak setrika dengan jari jemari tangan yang keringat dingin, menggigiti ujung buku-buku kukunya yang memucat. Pikirannya saat ini benar-benar kalut. Terus-menerus Zaky merapalkan beberapa do'a. Yang Zaky inginkan hanyalah kedua orang yang tengah bertahan hidup itu selamat.

"Zaky, tenanglah!" suruh Mamanya

Zaky tak menghiraukan nya, ia tetap melakukan yang sebelumnya ia lakukan. "Aku gak bisa tenang, Ma!" ucap Zaky. "Aku khawatir," lanjutnya lemas.

Mama Zaky yang mengerti memeluk anak nya. Zaky adalah salah satu tipe orang yang mudah menenang jika ia mendapatkan pelukan hangat dari orang terdekat nya. Termasuk dengan Mamanya.

Mungkin kelakuan mamanya bisa dibilang terlalu memanjakan anaknya. Tetapi, kalau tidak begini, Zaky tak akan bisa berubah.

"Kamu harus tenang, do'a kan yang terbaik untuk Naufal dan calon anak mu...! Kita serahkan semua ini ke dokter yang sudah ahli." Jelas Mama Zaky, tangan kanannya terulur mengelus rambut hitam kelam Zaky.

"Tenang ya ... " ucap Mama Zaky lagi, terus-menerus, dan berulang-ulang.

"Sekarang kamu istirahat! Nanti kamu sakit lagi, " suruh sang Mama. Zaky menggelengkan kepalanya. Walaupun ia tidak makan dan tidak tidur, wajah nya sepucat apapun, Ia tetap akan menunggu operasi Naufal hingga selesai.

"Kamu batu banget ya! Tidur gak! Kalau gak tidur, Mama usir kamu dari rumah sakit ini!"

"Eng-"

"Wah, bener-bener minta di usir ya?! Tidur gak! Jangan memaksakan!"

(Tapi sih emak juga maksa-maksa ya?~Unuy kids jaman jigeum)

Zaky hanya bisa mengangguk pasrah. Yang dikatakan sang Mama ada benarnya juga, Zaky memang sudah kelelahan, apalagi dengan pinggang yang masih berasa sakit karena terjatuh.

Zaky menidurkan badan nya di kursi deret yang berada di koridor rumah sakit.

"Bagaimana keadaan anak saya?" tanya Ibu dari Naufal. Ia datang dengan sang suami.

"Naufal sedang dioperasi, " jawab Mama Zaky.

Mama Naufal kembali menitikkan airmatanya, cukup deras. Sang suami Setia merangkul dan memeluknya, mencoba menenangkan sang isteri.

Rumah sakit pukul tiga dini hari sangatlah sepi, yang ada hanyalah beberapa suster dan petugas pembersih yang memang mendapat tugas malam. Mungkin ada juga beberapa dokter, tapi tak begitu banyak, paling hanya dua sampai tiga orang.

Dan untuk ketiga perempuan yang sebelumnya maskeran bersama Naufal, mereka sudah pulang terlebih dahulu. Itupun karena dipaksa oleh Mama Zaky. Karena ketiga perempuan itu pasti memiliki tanggung jawab dirumahnya, jangan sampai mereka melupakan tanggung jawab mereka hanya karena menunggu operasi Naufal.

Dan untuk kedua putra Zaky, Sani bilang kalau ia yang akan menjaga dua jagoan Zaky itu.

Beberapa jam sebelumnya....

Naufal dan ketiga perempuan unik itu sibuk menonton tayangan televisi. Setelah membilas masker di wajah, mereka kembali melanjutkan menonton. Sedangkan Naufal pergi ke dapur untuk mengambil cemilan. Ia benar-benar lapar.

Lagian siapa suruh, Naufal menolak ajakan Zaky untuk makan malam bersama di restoran ternama. Ya... Memang sebenarnya itu adalah sogokan.

Setelah beberapa menit berkutat dengan yang namanya mesin pendingin, Naufal menemukan sebuah bubuk yang tidak ia ketahui itu apa. Karena penasaran, ia mencobanya. Entah ia yang pelupa, atau memang bodoh, bubuk itu adalah masker yang sebelumnya ia gunakan.

Memang sebelumnya ia menggunakan masker karena dipakaikan, dan sudah cair ketika Alsa yang memberikannya dan memakaikannya.

Naufal terlalu banyak memakan bubuk itu, badan nya langsung kejang-kejang, kemudian pingsan. Beruntung Sani yang sedang kelaparan dan datang ke dapur, kalau tidak, mungkin akan mengeluarkan banyak waktu.

👶👶👶

Detik demi detik, menit demi menit, bahkan jam demi jam berlalu. Operasi yang dilakukan Naufal telah berakhir, dokter yang bertugas keluar. Dengan perasaan cemas, Zaky menghampiri sang dokter.

Dokter datang dengan wajah bersalah, hal itu membuat Zaky nambah penasaran.

"Bagaimana keadaan suami saya, Dok?" tanya Zaky.

Dokter itu menggeleng, wajahnya semakin merasa bersalah. Keluarga besar Zaky langsung menangis tersedu-sedu.

"Naufal... "

👶👶👶

The End(?)

Long time no see~

Abaikan typo

Akhirnya up
Oh ya, soal yang kehamilan dihitung bulan itu karena Al/Uca masih awam tentang kehamilan. Sebenarnya dihitung per-minggu, buka per-bulan. Dan Unuy juga lanjutinnya per-bulan.
Setelah selesai ini, unuy benar-benar akan hiatus, kalau bukan karena tuh temen nyuruh up, Unuy gak bakal mau up. Di part ini sedikit banget. Dan akan diusahakan akan ada bonchap.

Good nite all ~

Pai~pai~

[2]Oh God! 3 Child?![TAMAT]Where stories live. Discover now