chapter 5

3K 133 0
                                    

"Arghhh" erang seorang gadis cantik yang baru terbangun dari tidur singkatnya. Ia memegangi kepalanya yang terasa pusing tak terkira. Ia sempat melirik jam yang menunjukan pukul 06.55.

Ahh sebentar lagi bel masuk sekolah berbunyi.

Ia berusaha menyeimbangkan langkahnya, sambil memegangi tembok sebagai tumpuan, ia berjalan ke luar kamar. Sesekali ia meringis berasa keadaan sekitarnya berputar.

Efek alkhohol itu pasti belum habis.

Ia hampir saja terjatuh kalau tidak ada seseorang yang menahan tubuhnya.

"Sayang, kamu kenapa?" ucapnya dengan nada khawatir. Tak perlu dipungkiri, itu adalah Kevin.

Dan gadis itu tentunya adalah Candy.

"Lepasin gue" tepisnya, ia lagi-lagi hampir tejatuh saat Kevin tak lagi menahan tubuhnya.

"Candy, jangan keras kepala!" ucap Kevin yang mau membantunya, tapi lagi-lagi ditepis Candy.

"Gak usah sok perhatian lo!" ucap Candy ketus.

"Candy, kamu ke club lagi?" tanya Kevin saat mencium bau alkhohol.

"Gak usah sok tau lo" ucap Candy tak peduli

"Tapi Candy, nanti kamu sakit" ucapnya perhatian

Candy tertawa hambar " please, basi banget, jangan buat lelucon lo pagi-pagi"

"Candy, aku minta sama kamu, biarin aku ngebantu kamu" ucapnya

Lagi-lagi Candy tertawa hambar
"Sejak kapan lo perhatian ama gue?" tanyanya miris.

"Tapi Can,---"

"Ahhh diem lo, lo ngabisin waktu gue." ujar Candy ketus lalu kembali kekamarnya

********************


Candy pov.

Gue udah siap kesekolah, gue menuruni anak tangga dengan cepat. Dan gue udah liat Kevin di meja makan.

"Sial, pagi-pagi udah dapet pemandangan gak enak aja."
B

atin gue. Gue memutar bola mata malas. Gue berjalan seakan gak liat dia.


"Candy!" dia memanggil gue dan mendekati langkahnya ke gue.

Ogah banget gue balik. Gue cuma berhenti.

"Candy aku anterin kamu kesekolah yaa, aku udah buang waktu kamu tadi." Tawarnya dengan nada sok manis yang menurut gue najis banget.

"Gak usah! Gue bukan anak kecil!" ketus gue.

"Aku takut kamu kenapa-kenapa, karena pengaruh alkhohol itu."

Sialan, maksa banhet sih nih anak.

"Lo ngerti bahasa manusia kan?, gue bilang enggak ya enggak."

Sabar.sabar

"Aku cuma takut kamu celaka." paksanya.

"Lo gak usah pake topeng deh, basi tau gak!"

Lama-lama jengkel juga gue.

"Please Can, sekali aja." mohonnya dengan tampang memelas.

Dasar gembel! Sejak kapan dia mohon ke gue. Selama ini dia kemana? Fake!

EverlastingWhere stories live. Discover now