chapter 70

2K 63 4
                                    


Tak ada yang lebih indah selain mencintaimu. Tak ada yang lebih berwarna saat bersamamu. Tak ada yang lebih cerah selain senyummu. Tuhan, terimakasih. Kau telah menghadirkan dia didalam hidupku.

******

Tak ada yang dapat menghentikannya. Pada kenyataannya, kepergiannya membuat gadis itu kini meraung-raung, menangis histeris didepan sebuah makam bertuliskan nama seseorang yang kini telah menjadi dunianya. Dunia yang juga telah runtuh bersama dengan kepergiannya.

Darrel Alexander.

Nisan bertuliskan namanya itu memang masih membuat siapun tak percaya atas kepergiannya.

Pemakaman Darrel dihadiri banyak teman sekolahnya, para guru, keluarga, Alexa, dan juga dirinya.

Kondisi Candy memang sangat lemah, ia bahkan pingsan tadi. Tapi sekarang gadis itu memaksakan dirinya.

Andreas yang tak tega mendekat, berusaha menenangkan gadis yang sangat terlihat berantakan. Bisa Andreas lihat, Candy menyimpan cinta yang terlalu besar.
"Can~udah."

"LEPASIN GUE! DARREL GAK MUNGKIN NINGGALIN GUE! DIA CINTA SAMA GUE ANDREAS!!"

Candy histeris. Kehilangan kendali atas dirinya. Ia tak terima, lagi-lagi Tuhan merebut sumber kebahagiannya.

Ia seolah lupa jika Tuhan selalu menyayangi hambanya. Ia menyalahkan Dia atas segalanya. Berpikir keras mengapa Tuhan mengambil semuanya. Lupa jika semua yang ada, pada akhirnya akan kembali pada sang pencipta.

Ia tidak bisa berpikir jernih, Tuhan sebenarnya sudah sangat berbaik hati melepas Darrel dari semua rasa sakitnya. Memberikan Candy kesempatan lain untuk bernaung. Memberikan Candy jalan agar gadis itu tak semakin terluka.

Tapi Candy, tak mau menerimanya.

Candy terlanjur menganggap Tuhan merebut miliknya. Tak memberikan Candy kesempatan merasakan cinta. Sedari awal tak pernah membuat Candy mencicipi kebahagiaan. Selalu dan selalu saja membuat Candy gila karena permainan dari takdir-Nya.

Alexa merasa iba. Sakitnya pasti luar biasa. Ia mendekati Candy juga, berusaha kembali menenangkannya.
"Candy~Darrel sedih lihat lo kayak gini. Udah~"

"UDAH APANYA?! LO GAK NGERTI PERASAAN GUE KAYAK GIMANA! DIA PERGI AL! DIA PERGI! LO GAK AKAN PERNAH NGERTI KARENA LO BELUM PERNAH ADA DIPOSISI GUE!"

Nyatanya, tak seorangpun sanggup menghentikan gadis itu.

Tidak Andreas, tidak Alexa, tidak siapapun juga.

Brukk.

Candy terjatuh tepat disamping makamnya. Ia meraung. Masih belum puas menyampaikan kekecewaannya.

Semua orang iba melihatnya. Keluarga Darrel sendiri memberikan Candy kesempatan untuk meluapkan kesedihannya. Meski tak bisa dipungkiri mereka sama sedihnya.

Tapi tak lama sebuah tangan mungil menyentuh lembut bahunya.
"Kakak, yang dikubur cuma orang mati kata mama. Kenapa kakanya Kyla dikubur juga?" Kyla berucap polos. Memandang gundukan tanah basah dengan hampa. Gadis kecil itu juga seolah merasakannya. Juga seolah mengerti apa yang sedang terjadi dengan kakak laki-lakinya namun lebih memilih bungkam

EverlastingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora