commotion

178 7 0
                                    

savana yang kebingungan atas kehadiran tamu yang tidak dikenal nya itu.sejak shalat magrhib tadi savana tidak berani keluar karena ada pertengkaran sengit antara papa dan mama nya itu .

"savana ,keluar "teriak sinta

"ia sin sebentar kaka buka mukena dulu "ucapnya lalu membuka pintu .

"maaf"ucap sinta dan memeluk savana sebentar .

"ada apa sin ? kakak melakuk--"

"kak hiks hiks , aku gamau kakak pergi hiks "ucap sinta

"sinta !jangan menghasut nya !dia anak orang kaya ,kita bisa celaka nanti "kata ferisa dan menghampiri mereka .

"ada apa ma ? kenapa mama sampai menangis seperti itu ?"tanya savana .

"savana duduk di ruang keluarga "teriak adnan

"duduklah savana semuanya akan jelas "senyum ferisa

baru kali ini savana melihat senyum hangat ferisa yang  begitu menyentuh hati nya . ketika ingin ke ruang keluarga tiba tiba ferisa memeluk savana dan mengatakan

"pergilah , jangan tinggalkan luka di keluarga ini"bisik ferisa membuat savana tegang

"ma,apakah savana melakukan kesalahan .jangan usir savana ma "ucap savana menatap ferisa sedih

"FERISA! BAWA DIA KEMARI !!"teriak adnan dan langsung dituruti oleh semuanya .

kini diruang keluarga sudah hadir semuanya . savana yang berada disisi sinta , ferisa yang memangku safia , afkan yang baru saja pulang dari tempat les nya dan adnan yang berada di hadapan mereka  .

hening . kericuhan angin pun sampai terdengar di telinga para makhluk malang ini . semua nya larut dalam pikiran nya masing masing .kalut dalam kesedihan ini sampai akhirnya afkan angkat bicara .

"sebenarnya ada apa sih ? afkan baru pulang cape abis nembak cew--"ucap afkan langsung menutup mulutnya .

"apa?! lo jadi nembak cesil yang kecentilan itu ? idih mikir dulu dehh"ucap sinta jiji

"hidup hidup gua ,jadi gimana gua"kata afkan simpel

"afkan ! kamu gaboleh pacaran dulu . harus ranking umum di se--"

"mom ,momy boleh lahirkan afkan .tapi afkan juga punya hak buat memilih jalan hidup afkan "ketus afkan dan berlalu membuat ferisa cengo kebigungan .

"eh a ..u ..itu .. afkan !! kamu berani ya sama mama kamu !!!"teriak ferisa

"sudahlah, dia masih terlalu dini untuk di kekang "kata adnan dingin

"maaf ma ,pa sebenarnya ini ada apa ?sudah hampir setengah jam kita disini tanpa tujuan yang je--"

"kamu bukan anak kami savana "terus terang adnan sambil menyesap kopi nya .ferisa yang tahu adnan sudah mengatakan hal itu pun ketakutan akan situasi nya .

"ah papa suka mengarang hal yang tidak jelas,sudah terbukti aku ini anak sulung papa hahaha"savana tertawa walau dalam hatinya sangat takut akan kebenaran itu

"savana !ini bukan saatnya kamu untuk tertawa .maafkan kami tidak pernah merawat kamu dengan baik ,saya harap kamu senang dengan keluarga baru mu "kata ferisa sembari emosional .

"ma hiks gamungkin aku perlu bukti !"teriak savana

adnan dan ferisa kaget bukan main karna ini baru pertama kali savana teriak kepada mereka .namun adnan berusaha tetap tenang dan menceritakan nya dengan dingin .

"ketika pulang dari pemakaman putri sulung kami,vannisa .kami menemukan mu sendirian di dekat taman kosong dekat bukit .kamu hanya menangis ketika kami menanyakan nama mu ,kami tidak tega meninggalkan mu sendirian dan hiks "adnan berhenti berbicara dan mulai menangis

"dan kami memutuskan untuk mengadopsi kamu tanpa mencari tahu tentang keluarga mu .kami mengadopsi mu karena dilihat dari wajah kamu se umuran dengan vannisa putri kami yang telah wafat ,maafkan kami savana"lanjut ferisa sambil menahan tangisan

kini sepasang suami istri itu menangis sejadi jadi nya ,afkan yang baru kembali dari kamar pun langsung kaget melihat orang tua nya menangis

"Ada apa ini ?! papa ,mama kenapa kalian menangis ,ada masalah apa ?!"teriak afkan histeris dan ditarik oleh shinta supaya duduk disamping nya

"ka savana bukan kakak kandung kita ,kamu harus bersikap baik mulai sekarang "tegur shinta .

"apa?! mengapa ini bisa terjadi ,omg apa yang harus kuperbuat"teriak afkan melihat tatapan savana yang kosong .

"dimana keluarga ku ?"tanya savana lemah

"besok akan kupertemukan kalian ku mohon maafkan aku savanna . jangan buat keluarga ini menderita "kata adnan

"oh ternyata kalian yang lebih menderita dari savana? tiap hari savana menginginkan seorang pelindung dari kalian , setiap hari pipi dan tangan lebab , rambut rontok akibat dijambak , menangis karena memikirkan apakah aku bukan anak kalian ? ternyat aitu benar " ucapnya dengan lemah

"papa dan mama tidur saja aku ingin tidur dengan ka savana "kata shinta dan mengajak savana ke kamar nya .

sesampainya dikamar savana langsung memeluk shinta dan menumpahkan semua tangisan nya di pundak kecil itu.

"aku tidak siap pisah dengan kalian , aku tidak siap dengan adik adik yang telah kurawat dari kecil shinta kakak tidak ingin pisah dengan mu "kata savana terbata bata

"ka savanaa maafkan aku yang sering memperlakukan kaka dengan tak wajar ,aku sayang sama kaka .tapi ka yang  diperbuat mama dan papa aku itu salah mungkin kini saatnya kakak hidup mewah dan bahagia dengan keluarga kakak hiks "kata shinta langsung memeluk savana

"apapun yang terjadi kamu tetap adikku dan aku tetap kakakmu "kata savana lemah dan tertidur dipangkuan shinta .

see u next part

broken homeWhere stories live. Discover now