pernyataan baik

110 5 0
                                    

mungkin kalian bertanya kenapa aku tidak pernah menutup pintu jendela karena aku akan menceritakan semua nya dengan bulan dan bercengkrama seperti tak ada beban dengannya .-savana 

sejak malam savana tidak tidur pikiran nya berlari kesana kemari memikirkan apakah ini keputusan terbaik nya tentu saja ia tak akan melanjuti jika ia memiliki hubungan kandung antara ia dan rivan karena bagaimana pun  juga itu dilarang dalam agamanya .

pagi ini savana memakai pakaian yang ia pilih karena vira asisten nya tidak datang pagi ini dikarenakan untuk mengurus anak nya sebenarnya ia agak sedih karena perempuan sebaik vira harus ditinggalkan oleh pria yang tak bertanggung jawab sudahlah sebelum mengasihani orang lain ia harus mengasihani dirinya sendiri 

savana memakai celana diatas lutut dengan baju tak berlengan dengan motif bunga yang membuat kecantikan nya bertambah yaitu ia meng curly rambutnya setelah itu diikat menggunakan ikatan rambut yang senada dengan rambutnya ntahlah ia malas untuk berdandan kali ini karena ia tahu ia pasti akan menangis hari ini .

"savana keluar " sedikit informasi rumah keluarga sefri ini ada ruangan khusus informasi jadi disetiap ruangan akan ada speaker yang terhubung dengan mic yang ada di ruangan tersebut ,sefri membuatnya supaya ia tidak perlu repot repot memanggilnya dengan keras .

dengan langkah cepat ia keluar dan menghampiri keluarga yang lengkap dengan dina dan doni di ruang tengah kira kira seperti inilah gambarnya 

"baiklah mungkin ini waktu yang baik untuk membicarakan masalah ini,seperti yang kita tahu semalam ada skandal tentang rivan dan savana saya ucapkan terimakasih karena sudah berbuat jujur tapi kalian harus mengikuti aturan yang telah ada sejak dul...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"baiklah mungkin ini waktu yang baik untuk membicarakan masalah ini,seperti yang kita tahu semalam ada skandal tentang rivan dan savana saya ucapkan terimakasih karena sudah berbuat jujur tapi kalian harus mengikuti aturan yang telah ada sejak dulu jika savana adalah adik rivan nah jika savana bukan adik dari rivan bisa kita bicarakan kembali tentang kisah rumit ini "  ucap sefri yang sedang meminum kopi seharga motor itu 

"tapi pi kita yang nemuin savana duluan seharusnya kita berhak dong mengasuhnya " jawab hannisa dengan ketus 

"heh keong mercon , gausah banyak oomong deh mending kita cepet cepet lakuin tes DNA biar ketauan siapa orang tua savana sebenarnya " ucap dina 

"iya pi ,rivan setuju lebih baik kita cepat cepat lakukan tes dna untuk memastikan nya " usul rivan dan diangguki revan 

"yaudah bro kite mah fine fine aja asal secepatnye aja ye gue gasuka nunggu cause gue udah nunggu dina lama banget tadi dandan " ucap dino yang akhirnya diketawai oleh semua orang kecuali dina yang melototi dirinya 

"halo semuanya yang sedang dibawah sana ,terutama untuk cowok yang tidak bertanggung jawab bisa perhatikan saya ?" 

tiba tiba ruang informasi keluarga sefri dipakai oleh seorang wanita yang membawa anak usia 3 tahun 

"vira ? lancang sekali kamu !" ucap hannisa 

"vira ,kamu mau apa disitu ? please turun "ucap revan yang tersedak ketika meminum kopi 

"vira?bukannya kamu izin untuk mengurusi anak mu ya untuk apa kesini ?" tanya savana yang sedari tadi diam 

" bertahun tahun saya hidup kerja keras jauh dari keluarga untuk menafkahi anak ini ,anak yang ditinggal oleh ayah nya ketika mengetahui dia ada di rahim saya say.."

"yaelah lo ngapain curhat disini bambang,kita lagi rapat konferensi meja tanpa bundar nih"ucap dino sambil memakan pudding 

"apakah jika revan angkat bicara saya masih diremehkan juga ?" sindir vira sambil mengayunkan anak nya ke batasan lantai satu dan lantai dua ,tentu saja membuat semua nya terkejut 

"mungkin tanpa mic masih bisa terdengar oleh kalian . revan cepat jelaskan atau anak ini meluncur bebas " ucap vira

"revan ! sebenarnya ada apa ini ?! cepat jelaskan " ucap hannisa mulai ketakutan 

"sebenarnya ..."

bugh 

dentuman keras ada di rumah sefri jeritan mulai bermunculan ,seorang anak tak bersalah harus menjadi korban karena ketidak pedulian orang tuanya ,sayang tabahkan hati kamu untuk menerima semua ini 

"melisa !!!!!" teriak vira mulai menuruni tangga 

"anakku !!" ucap revan langsung menggendong nya 

"jangan pergi hiks papa belum sempat berbincang dengan kamu ayo bangun " nafas nya menggebu sekaan dunia nya runtuh 

"papa? anak? revan ada apa ini tolong jelaskan !" ucap hanisa yang sedang ditenangkan oleh dina dan dino 

"sudah jelaskan saja nanti ayo kita bawa kerumah sakit,nyawa lebih penting " ucap rivan dan diangguki oleh sefri serta savana 

"melisa maafin mama sayang mama gak sengaja bangun sayang " ucap vira 

"dasar wanita keji ! pergi kamu sebelum ku laporkan kamu ke polisi "ucap revan panik 



hehe im backk!!!!! 

see u next part 

rivan : elah nasib kisah gue gimana ni  

broken homeWhere stories live. Discover now