Sixteen

5.7K 451 5
                                    

Votenya jangan lupa



Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh Jennie dan Taehyung, hari ini akan menjadi hari pernikahan mereka. Jennie sudah bangun pagi-pagi untuk berdandan untuk hari pernikahannya. Jantungnya beedegup sangat kencang hari ini, ia tiba-tiba merasakan takut untuk menikah tapi tidak ada lagi jalan mundur. Sementara itu sahabat-sahabatnya datang menjadi bridesmaid. Gadis itu memakai gaun putih panjang yang indah, sedangkan sahabat-sahabatnya menggunakan gaun merah pastel yang indah juga.

Sementara itu Taehyung merasa lebih takut di banding Jennie. Ia masih di rumahnya. Ia takut hari ini ia akan gagal dan mengecewakan semuanya. Rasanya ia ingin segera melompat ke hari esok namun Jennie harus sudah menjadi istrinya. Lalu Taehyung menelpon Jennie.

"Ya, Tae ada apa?"

"Jennie-ya"

"Apa?"

"Bagaimana perasaanmu?"

"Campur aduk, tapi aku bahagia. Sebentar lagi aku akan menjadi istrimu. Bagaimana deganmu?"

"Aku juga seperti itu, tidak terasa gadis yang menabrakku dan menumpahkan susunya akan menjadi istriku."

"Tae, aku takut"

"Aku lebih takut darimu, tapi aku merindukanmu"

"Aku juga merindukanmu"

"Jennie-ya"

"Apa?"

"Aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu Tae, sebaiknya kau bersiap-siap. Kau pasti akan terkejut melihatku nanti, aku sangat cantik"

"Kau memang selalu sangat cantik setiap harinya"

"Ah kau ini!"

"Baiklah-baiklah, sampai bertemu di altar nyonya Kim"

"Bye bye tuan Kim" setelah itu Taehyung mematikan telponnya.

Sementara itu saat Jennie selesai di dandani Hanbin datang ke ruang make upnya.

"Hai Jennie"

"Kau datang oppa"

"Tentu saja aku datang, mana mungkin aku melewatkan hari bahagiamu bukan?"

"Hmm"

"Jennie, bolehkah aku memelukmu?"

"Oppa"

"Ini terakhir sebelum kau reski menjadi milik orang lain"

"Baiklah" gadis itu lalu memeluk lelaki itu, Hanbin tidak menyia-nyiakan kesempatannya untuk memeluk gadis yang ia cintai itu.

"Selamat ya, aku ikut bahagia"

"Terimakasih oppa"

"Baiklah aku ijin keluar ya, sampai bertemu di luar"

"Ne oppa" setelah itu Hanbin pergi dari ruangan tersebut, akan ada banyak tamu yang datang ke acara pernikahan ia dan Taehyung, termasuk Jinri. Satu jam lagi proses pemberkatan akan di lakukan, dan rasa takut Jennie semakin besar. Sementara itu Taehyung masih di rumahnya dan sedang bersiap-siap untuk berangkat ke gereja tempat mereka akan menikah. Gereja tempat mereka menikah bukanlah gereja besar hanya gereja sederhana. Tempat ini di pilih Jennie karena ingin acaranya lebih khidmat bukan acara yang mewah. Sementara itu pesta pernikahan mereka akan dilaksanakan di hotel ternama di korea nanti malam.

Taehyung bersiap menuju ke gereja, ia menaiki mobilnya dengan seorang supir pribadi. Ia dan Jennie sengaja berpisah tempat karena permintaan Jennie pula, gadis itu terlalu banyak menonton drama sepertinya, sementara itu kedua orang tua dari masing masing mempelai sudah berada di gereja menunggu anak mereka siap. Ibu Taehyung menangis terus-terusan karena terharu anaknya akan segera menikah membuat suaminya sedikit kesal karena terlalu mendramatisir keadaan. Sementara itu sahabat-sahabat Jennie kini sedang bersamanya.

"Wah kau juga akhirnya menyusulku menikah ya" ucap Jisoo.

"Siapa lagi ya setelah ini? Apa aku atau chaeyoung?"

"Sepertinya Chaeyoung dulu Lisa, kau tidak lihat perutnya akan semakin membesar nanti" Rosé dan Jennie yang mendengar itu hanya bisa tertawa geli mendengarnya.

"Heh Roséanne! Berikan aku tips dan tricknya agar cepat hamil! Kau tau aku sudah menikah satu bulan tapi belum menikah juga"

"Apa kau sering melakukan itu dengan Seokjin oppa?" Tanya Lisa iseng.

"Hmmm, kami baru melakukannya dua kali"

"Yah! Kau harus lebih sering bila perlu setiap hari! Benarkan Chaeyoung?"

"Benar Jisoo, apa Seokjin oppa payah?"

"Tidak! Sebenarnya aku yang tidak mau karena masih malu"

"Ya ampun kalian ini, bisakah kita membicarakan ini setelah pemberkatanku! Kalian membuatku tidak fokus" ucap Jennie

"Kau jadi teringat bagaimana hebatnya Taehyung di ranjang ya!" Goda Lisa

"Hahaha pengantin kita sedang horny sepertinya" Jisoo menambahkan

"Sudah-sudah kalian ini jangan mengganggunya daripada nanti pernikahannya gagal" ucap Rosé

"Calon ibu memang beda ya"

"Jennie, bagaimana perasaanmu?"

"Hmm, aku sangat deg-degan. Rasanya ingin kabur saja"

"Saat aku akan menikah juga aku merasakan seperti itu, apalagi ketika pendeta menanyakan "apa kau bersedia?" Wah jantungku berdetak sangat kencang sampai aku takut salah berbicara"

"Aku jadi ingin cepat menikah juga" harap Rosé

"Kami akan membuat Jungkook menikahimu Chaeng-ku, tenang saja" tambah Lisa

"Guys, doakan aku selamat ya saat di altar"

"Kau ini!" Setalah itu Jennie bersiap-siap menuju ke altar karena waktunya tinggal sebentar lagi. Ayahnya menjemputnya untuk mengantarnya ke altar, namun karena Taehyung belum datang ia masih menunggu Taehyung. Sudah 15 menit Taehyung telat, sebenarnya kemana lelaki itu? Apa tiba-tiba ia tidak ingin menikahi Jennie? Atau apakah ia sengaja mempermainkan Jennie? Waktu terus berjalan dan tidak terasa sudah 30 menit Taehyung telat.

Gadis itu mencoba menghubungi Taehyung, tidak hanya orang tua gadis itu dan calon mertuanya pun sama. Mereka juga mencari kemana lelaki itu pergi. Tiba-tiba Jungkook mendapatkan telepon dari bawahannya.

"Tuan Jeon"

"Ya, ada apa?"

"Aku tidak mengerti tapi gps mobil tuan Kim tiba-tiba menghilang"

"Apa?"

"Benar tuan"

"Bisakah kau memastikan ke jalan"
Tak lama dari itu ia mendapatkan telpon lagi dari bawahannya ternyata ada kecelakaan mobil dan mobil tersebut meledak dan terbakar tanpa sempat bisa menolong orang yang ada di dalamnya, jantungnya langsung melaju kencang karena ia takut itu adalah Taehyung.

Lalu bawahannya itu memberi tau semua informasi yang ia dapatkan dengan suara yang parau lalu di akhir Jungkook menangis dalam diam, badannya lemas membuat ia jatuh, semua orang melihat ke arahnya sementara Jennie berlari kearahnya.

"Jungkook ada apa?"

"Jennie, maafkan aku"

"Jungkook ada apa? Mana Taehyung?!" Ucap Jennie sambil menangis menggoncang-goncangkan bahu Jungkook. Rosé datang menghampiri lelakinya dan menangkan sahabatnya.

"Jennie maafkan aku, Taehyung kecelakaan dan jasadnya tidak bisa di temukan kemungkinan hangus terbakar. Aku minta maaf Jennie kami tidak bisa menyelamatkannya"

"Apa kau bilang?" Tangis Jennie pecah, ia langsung menangis, dunia runtuh seketika, pernikahan impiannya hilang, lelaki yang ia cintai telah tiada bahkan sebelum ia mengucapkan perpisahan, gadis itu bahkan tidak bisa melihat jasadnya, lelaki itu bahkan belum mengucapkan janjinya di depan Tuhan, saat itu juga Jennie pingsan karena terlalu terkejut mendengar berita tersebut. Hanbin yang melihat gadis itu akan terjatuh segera menghampiri dan menggendong gadis itu, orang tua Taehyung pun menangis, ibunya pun ikut pingsan. Tidak hanya itu sahabat-sahabat Jennie maupun Taehyung juga tidak bisa menahan tangisan mereka.

Hari itu yang harusnya menjadi hari bahagia mereka menjadi hari paling menyedihkan.

To be continued...

Mr.Kim // TaennieWhere stories live. Discover now