23. lie

2.9K 112 2
                                    

Shirley mematung, matanya masih menatap tajam ke arah morghan. Di pikirannya tertumpuk hal-hal yang tidak masuk akal dan benar-benar menyebalkan. Kebenaran apa yang sebenarnya morghan katakan padanya sekarang? Siapa glen sebenarnya dan siapa morghan sebenarnya?! Siapa yang benar dan siapa yang salah? Siapa dia sebenarnya..???? 

"Lucu.. Sebuah lelucon yang lucu. Sejak kapan kau mempelajari itu? Hahahaha.... " shirley tertawa.
"Ini kebenarannya. Kau harus terima itu. "
"Kebenaran? Apa itu kebenarannya? Ahah... Mengelikan.. "
"Kau jelas tidak akan percaya, tapi ingatlah.. Berikan aku jawaban atas Alasan apa yang membuatmu tetap hidup sampai detik ini. " desak morghan. Air mata shirley membendung. Ia seperti kapal yang kehilangan arah. Terombang-ambing oleh arus yang deras.
"Kenapa? Alasannya ya? Bunuh aku saja. Aku bahkan tidak mengetahui siapa diriku sebenarnya. Tolong lakukan ini untukku morghan. "
"Kau sudah gila?! Aku memberikan kebenaran yang sesungguhnya! Kau mengganggap itu sebuah lelucon!? Sikapmu sungguh kekanak-kanakan shirley!! Kau sudah keterlaluan! Sadarlah ingatanmu itu hilang! Hilang karena pria brengsek itu! " morghan menaikan nadanya.
"Katakan padaku! Apa yang harus ku lakukan!! " terdengar isak tangis shirley.
"Lakukan apa yang menurutmu benar, aku tidak bisa memaksamu. Yang terpenting berhati-hati lah jika kau bersama dengan glen. " ucapnya singkat lalu pergi meninggalkan shirley.
"Hmmpp.. Kakakku sudah memberitahu mu, seharusnya kau percaya padanya. Kau itu lupa ingatan, dulu aku yang selalu di salahkan dia setiap kau terluka saat bermain bersamaku. Aku masih mengingat dengan jelas kejadian itu. Berpikir dengan jernih, lakukan yang terbaik. "
Ucap marc yang juga meninggalkannya.

Shirley terpaku dengan perkataannya itu, shirley hanya ingin memastikan sesuatu. Sesuatu yang mungkin akan merenggut nyawanya. Tapi bagaimanapun ia merasa tidak mungkin jika glen melakukan hal itu padanya. Lagi pula ia tidak ingat apapun, bahkan ia baru mengenal glen pada saat itu. Glen baik padanya. Dia orang yang sangat baik dan lembut, berbeda jauh dengan glen maupun marc. Shirley memutuskan untuk bertemu dengan glen besok.





Di malam hari

Shirley memejamkan matanya berharap ia akan segera tertidur lelap.terdengar suara burung hantu dari luar  dinding, memberikan kesan yang menakutkan. Terlebih lagi shirley pindah ke kamar tamu, ia tidak ingin bersama morghan terlebih dahulu Sebelum ia mengetahui kebenarannya.

Hembusan angin membentur jendela kamarnya, menimbulkan suara bising yang sangat mengganggu. Suara Langkahan kaki perlahan mendekat, tubuh shirley bergetar hebat. Belaian lembut mendarat di kepalanya, sontak membuat shirley terkejut dan membuka lebar-lebar matanya.
"Siapa kau!? " ucap shirley yang mendorong tubuhnya kebelakang.
"Sttt... Ini aku jangan takut. " ucapnya mencoba menenangkan.
"G-glen?! " ucap shirley terbata-bata.
''Bagaimana caranya kau masuk glen? "
"Dengan cara apapun akan ku lakukan. Asal bisa melihatmu sedekat ini. " glen mengecup lembut lengan shirley.
Sontak membuat shirley merinding geli akan perlakuannya itu.
"Lepas.. Jangan lakukan itu. "
"Tenanglah.. Kau akan pergi bersamaku malam ini honey. "
"T-tunggu!! Aku tidak mengerti.."
"Kau dalam bahaya jika terus tinggal bersama morghan. Kau harus menjauh darinya. "
"Justru kau yang harus ku jauhi.. Apa kau mencuci ingatanku? Morghan mengatakan itu dan aku percaya dengannya. Kau sungguh tega glen.. Aku selalu bersikap baik untukmu. Lalu kenapa kau lakukan ini? " shirley mengatakannya dengan terang - terangan.
"Jangan percaya omongan itu. Kau bodoh jika percaya padanya. Ingat, aku mengenal ibumu... Dia di rumahku sekarang, aku kesini atas perintah dari  nya. "
"Bohong! Itu  semua  bohong! Ibuku  telah  tiada.. Jangan  bicara  hal  itu  lagi  glen! Sudah  cukup."
"Baiklah.. Jika  kau  mengangap ibumu  telah  tiada , kau  salah. Ibu  yang  malang... Ia  rela  kehilangan nyawanya  demi  putri  tercinta. Sedangkan kau, mencampakkannya  bahkan  tak  perduli dengan kondisinya  sekarang. Kau  yang  kejam  shirley... Bukan  aku"

Shirley membeku, pikirannya kacau. Ia  harus  bagaimana  sekarang? Percaya  dengan glen  atau  morghan.. Di  lain  sisi  aku  juga  menyayangi ibu. Sudah berapa  tahun  ibu  menghilang  dan  sekarang ia  datang, apa  aku  harus  membiarkan  itu? Sungguh  tega.
Tapi....... Bagaimana  dengan  morgan?
Aku  haru  percaya  siapa!?

"Jangan  mengulur  waktu  terlalu lama!"  suara  glen  menyadarkan  shirley dari  lamunan nya.
"Bawa  aku  kesana  sekarang."
Mendengar itu  glen  tersenyum lalu  membawanya pergi  dari  rumah  ini.
Entahlah mungkin aku terlihat bodoh  untuk  ini. Tapi  aku  butuh  bukti. Dan  akan  ku  buktikan  malam ini  juga.

The Mannequin (END)Where stories live. Discover now