26. nyata

2.8K 104 0
                                    

"Kamu bilang ini anak aku? " ucap morghan tegas seraya mengunci pintu kamarnya. Raut wajah shirley berubah.. Ia nampak ketakutan, air matanya mulai membendung.
"Kalo aku bilang 'iya' ??" tanyanya  ragu.
"Apa pernah kita ngelakuin itu? Enggak! Jangan coba-coba buat cari masalah shirley. "
"Ohh!! Kamu  nggak  inget! Pas  waktu  aku  ngusir  cwe  jalang  yang  mau  tidur  sama  kamu? Di  malam  itu  juga  kamu  ngelakuin hubungan  intim  sama  aku  morghan! Aku  inget! Kasur  kamu  berantakan, pagi-paginya aku  bangun  dengan  keadaan  telanjang dan............... Kemaluan  aku  sakit!! Kamu  kan  yang  udah  ngelakuin hal  itu..???"
Amarah  shirley sudah  tak  dapat  ditahan  lagi, suara  kekehan  dari  mulut  manis  morghan  terdengar  jelas  di  kupingnya. Sontak  membuat shirley  sangat terkejut.
"K-ketawa?!! Apanya  yang  lucu?!"
"Hmmpp.. Asal  kamu  tau, malam  itu  yang  bikin  punya  kamu  itu  sakit  karena  kamu  jatoh  tengkurap  dari  atas  kasur. Dan pas  banget  punyamu  itu  kebentur  sama  buku  yang  kamu  jatohin  sendiri  dari  atas  meja. Puas????"
"J-jatoh? A-aku  ngga  inget apapun?"
"Ya  jelas  kamu  ngga  inget, keadaannya  kamu  lagi  tidur. Bisa  dibilang  kamu  ngigau. Jadi, jangan  berasumsi  bahwa  kamu  ha..... Mil."
Morghan  menekan  kata-katanya.
Shirley hanya  bisa  diam  dan  tak  dapat  mencela  apapun  lagi.

"T-tapi! Aku  mau  bukti  yang  tepat, sekarang  kita  ke  dokter  kandungan dan  setelah  aku  tau  hasilnya... Aku  nggak  akan  bertingkah seperti ini  lagi. Karena  menurutku.......
Ada  bayi  disini  ( shirley mengelus-elus perutnya) k-karena  aku  yang  rasain  bukan  kamu  morghan.."
"Hmmmm...Menarik.."

Mereka  berdua  akhirnya pergi  mencari  kebenarannya melalui  dokter  kandungan. Dan  disitulah  terbukti  sudah...

"Bagaimana  dok  hasilnya?" tanya  shirley penasaran.
"Apa  kalian  berdua  sudah  menikah? " tanya  dokter  itu. Sontak  membuat shirley memandang binggung  kearah  morghan.
"Sudah." ucap  morghan spontan.
"Ahhh  bagus.. Pasangan  muda  yang serasi, jadi  begini... Anda  masih  sangat  muda  tidak  ada  salahnya  untuk  terus  mencoba." ucap  sang  dokter yang  membuat shirley kebingungan.
"M-maksud dokter?"
"Anda  tidak  hamil  nyonya. Hanya  saja  ada  sedikit  gangguan pencernaan yang  mengakibatkan  gejolak  di  perut  yang  nyonya rasakan. Sebaiknya tuan  dan  nyonya  segera  mencobanya  kembali , rahim  anda  masih  sangat subur. Jadi Jangan  putus  asa  ya??"

Deg ..!!

Seperti  sebuah  anak  panah  yang  menancap  di  hatiku. Ini  tidak  benar  kan? Jelas  aku  merasakan  kontraksi  di  dalam  perutku. Dokter  ini  pasti  iri! Tidak... Tidak!! Tidak  mungkin  aku  tidak  hamil!! Lalu  kenapa rasa mual  itu  muncul?! Ini  becanda  kan?

"Ayo  sebaiknya kita  pulang.." ucap  morghan.
"Makasih  dok." ucapnya singkat  lalu  pergi  dari  rumah  sakit  itu.






Sesampainya di  rumah..

"Hei.. Kenapa  murung?" tanya  marc.
Shirley hanya  menatap  sinis  padanya  lalu  pergi.
"Aneh  kak  shirley.. Kak, dia  kenapa?"
"Dia  kecewa  karena  sebenarnya dia  tidak  hamil. Jelas saja  karena  aku  tidak  pernah  bersetubuh dengannya. Jikalaupun  hamil  berarti itu  bukanlah  anak  dari  darah  ku." ucap  morghan sambil  mendudukkan  diri  disamping marc.
"Apa  dia  sampai  se kecewa itu? Memangnya  dia  ingin  sekali  punya  anak?"
"Entah.."

1 bulan  lamanya  shirley mengurung diri  di  dalam  kamar. Makan  sedikit, tak  banyak  bicara, bahkan  senyum  manis  dari  bibirnya  sekarang tak  pernah  terlihat  lagi. Morghan sudah  memutar  otak  mencari solusi bagaimana  caranya agar  shirley kembali  ceria seperti semula. Sampai akhirnya ia  menemukan satu  cara  yang sebenarnya sudah  ia  rencanakan sebelumnya.

Tok.. Tok.. Tok

"Hei  cinta  ini  aku  morghan.. Aku  masuk."
"...."
Morghan  masuk menemui  shirley dengan  membawakan  secangkir teh  hangat  untuknya. Nampak Shirley hanya  terdiam  lesu  seraya  mengemili  bajunya  yang sedang bersandar  diatas  kursi goyang.
"Aku  mau  kamu  liat  aku  sebentar."
Shirley memutar  bola  matanya, dengan  sedikit kesal  ia  mencoba  menatap  wajah  tampan milik lelaki  kesayangannya  itu.
"Udah?" tanya  shirley cuek.
"Hmmm.... Cobalah minum  ini, ini  hanya  secangkir bukan segelas. Kamu  belum  makan  apa-apa dari  pagi, ini  permintaan terakhir dari ku."

Shirley menurut, lalu  morghan  memberikan cangkir itu padanya.
Tanpa  ragu  ia  menegak  teh  itu, dalam  pikirannya ia  harus  menuruti apa  kemauan  morghan  jika ia  ingin  morghan cepat-cepat pergi  dari  hadapannya  sekarang. Namun saat shirley belum meneguk habis air itu ia merasakan sesuatu di dalam mulutnya yang hampir saja tertelan.

"Uhuk... Uhuk!!  Apa ini?! " shirley mengeluarkan benda itu dari dalam mulutnya. Betapa terkejutnya dia, ternyata benda itu adalah sebuah cincin yang manis. Dahi shirley mengernyit, nampak muka kebingungan dari raut wajah shirley.
"Apa maksudnya ini? Cincin? Kenapa ada di dalam teh? Ini? "

Morghan tersenyum manis padanya tanpa ragu ia berlutut di hadapan shirley seraya meraih tangan kanannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Morghan tersenyum manis padanya tanpa ragu ia berlutut di hadapan shirley seraya meraih tangan kanannya. Ia berucap..
"Will you marry me? "
Shirley yang mendengar itu sangat terkejut, matanya membulat. Hatinya terasa pecah berkeping-keping. Sungguh sebuah kejutan ter indah yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Tak percaya dengan keadaan ini shirley menepuk-nepuk pipinya. Morghan yang melihat itu langsung menghentikan perbuatan konyol shirley Dan mengecup pipinya dengan sangat lembut. Air mata bahagia jatuh membanjiri pipinya. Lalu ia berucap..

"Yes.. I will. "

Morghan tersenyum manis padanya dan langsung mengecup punggung tangan shirley.

"Kita lakukan upacara pernikahan ini besok. "

The Mannequin (END)Where stories live. Discover now