cuma ada maunya aja, 'kan, lo?

379 62 4
                                    

Pasti ada di kelas tipe-tipe beginian. Apalagi kalau menyangkut soal kepentingan sendiri, hadeh.

Buat kalian, jangan kayak gini, ya? pendekatan ke temennya yang jelas-jelas aja. Maksudnya ya lo gausah act cute or apapun itu karena ada aja yang risih, termasuk gengnya Ganindra cs. 

1. basa-basi dulu

"Ganindra, gue liat editan lo di snapgram bagus."

"Gue tahu maksud lo apaan...."

"Nah, tuh, tau. Tolong editin foto gue dong biar estetik."

"You should pay me if you want to."

"Hah, ngomong apaan lo?"

"Maaf, gue mau les dulu. Nanti malam aja, ya?"

Dan habis itu pas temennya nge-LINE dia malah gadibales. 

2. masukin aja dia ke kelompok kita

Biasanya yang kayak gini yang tahu potensi orang itu apa-apa saja. 

Kayak mereka butuh orang sekelas Ganindra dan Sura untuk urusan aesthetican karya. Intinya yang kayak tugas gambar-gambar biar mereka aja yang urus. Tapi paling helpful ya Sura soalnya Sura paling mau dibabuin walaupun dia udah tau kalau dia dimasukin cuma dibabuin aja.

Mereka juga butuh Reza sama Gibran untuk jadi supir (dan kalau bisa yang bawa mobil) buat kelompok mereka. Biar gausah keluar ongkos lagi maksudnya.

Kalau seni musik , pasti yang dibutuhin Galang soalnya dia bisa nyanyi dan bisa aransemen lagu.

Arief juga diincer soalnya mereka butuh yang suka traktirin makanan sama yang suka ngeluarin duit buat kelompoknya dengan ikhlas.

Channisa memang diperluin banget. Ranking satu seangkatan siapa yang enggak ngincer? Lagian guru-guru udah percaya sama dia dan kalau sekelompok sama dia pasti nilai lo keangkat, walaupun Channisa itu enggak respek sama orang yang kalau dimintain tolong malah pakai ngedrama.

Untuk dokumentasi, paling Haryo (sama babu Sura dan Arief yang punya kamera mahal terus mau dibawa, enggak kayak Gibran yang pelit atau Ganindra yang very protective sama kameranya walaupun dibawa) buat dijadiin tukang foto-foto. Mana foto mereka yang paling banyak di kamera dari foto yang mpunya. Emang kurang ajar. 

Intinya ya kalau lo punya kelebihan pasti diajakin. Biasanya. 

3. suara diimut-imutin

"Sura, Sura! boleh pinjem midliner lo, engga?" (pakai suara sok imut)

"ENGGAK BOLEH. BAYAR SINI KALAU MINJEM." (suara juteknya Ganindra yang lagi duduk di sebelah Sura)

"Yaudah pakai aja tapi disini." (ini Sura lagi baik)

"Bilang apaan?" (Ganindra edisi nyinyir setelah yang minjem naro midliner di depan Sura gitu aja)

"M-makasih, Sura."

4. alesannya...ugh....

"Gibran, mau tukeran tempat duduk, enggak?"

Gibran : "Temen lo sakit? Ya pindah aja ke barisan deket pintu." 

"Engga, di tempat lo juga enggak kena, kok."

Gibran : (LAH GUE YANG DUDUK DI SINI JUGA MASIH HARUS NGELAPISIN TANGAN GUE PAKAI JAKET DAN GUE JUGA PILEK HHHHHHH) "Kenapa enggak ke UKS aja?"

"Enggak mau temen gue. Plis banget, Bran."

"Ya, plis gue mau duduk di tempat lo aja. Soalnya di tempatnya Malik belum tentu dia ngebolehin."

Gibran : "Tanya dulu, lah. Sama Malik."

"Kalau gak boleh gapapa, Bran. Kasian temen gue."

Gibran : (GUE KALAU JADI TEMEN LO JUGA PULANG AJA ELAH DARIPADA KETEMU PELAJARAN EKONOMI. BYE WORLD) "Ngomong sana sama Ganindra. Gue ngikutin dia aja."

Sementara Sura sama Galang yang duduk di belakang Gibran be like ; tolong temennya suruh minum obat + vitamin penambah daya tahan tubuh dan pasang air purifer di kamarnya.











Intinya adalah lo emang harus berteman sama siapa aja. Tanpa didasarkan oleh sebuah kepentingan dan kalau ga suka ya tinggal bilang atau kasih saran atau sekalian aja kalau ga suka tinggal pendem sendiri. Susah amat. Dikata enggak gedeg apa kalau ditemenin cuma buat dimanfaatin aja? hehe.

Kalau kalian gimana?

Indonesian SHS ProblemsWhere stories live. Discover now