BAB VII - Magic Class Praticum

93 11 0
                                    

Setumpuk buku tebal satu-persatu kugarap habis sejak kemarin. Ini bukan masalah soal aku yang rajin, tetapi ini karena Raze memaksaku untuk membaca semuanya dan mengembalikannya dalam waktu sehari.

Bicara soal Raze dia bilang akan memasuki akademi mulai hari ini. Banyak pertanyaan yang terlintas di pikiranku, contohnya Raze tidak terlihat seperti orang dengan kekuatan setingkat kelas dua tapi kenapa dia masih belum lulus ke tingkat tiga?

Oh, tentu saja aku menyimpan pertanyaan itu di dalam hati karena seratus persen Raze tidak akan menjawabnya dan justru memandangku dingin sambil berkata 'bukan urusanmu'.

Sebenarnya aku sempat menolak buku yang Raze bawa karena kelihatan tidak menarik. Tetapi sebaliknya, di halaman pertama yang kubaca aku justru sangat antusias. Tentu saja aku tidak akan seantusias ini kalau isi bukunya bukan tentang kekuatan sihir dan informasi tentang para Darken, monster yang muncul di hari pertama aku memasuki dunia ini.

Setelah membaca, bisa disimpulkan kalau kekuatan sihir bisa dipelajari dan bentuknya berupa hubungan timbal balik. Contohnya seseorang yang memiliki kekuatan berelemen api secara otomatis pasti ada yang memiliki kekuatan berelemen air di sekitarnya. Atau di beberapa kesempatan langka, satu orang itu akan memiliki kekuatan timbal-balik dalam dirinya.

Pada bagian kekuatan pasif, umumnya setiap orang memiliki setidaknya satu(jika kekuatan sihirnya kuat), tapi tidak dipungkiri jika sihir pasif seseorang lebih banyak dibandingkan sihir aktif-nya.

Aku sudah mencari informasi tentang pengendali kaca, tapi tidak kutemukan informasinya walau hanya sedikit saja. Memang dijelaskan kalau kekuatan sihir yang terlihat belum tentu kekuatan sihir yang sebenarnya. Kupikir aku akan menanyai Verd-sensei nanti karena hari ini pelajaran sihirnya adalah mengendalikan kekuatan aktif.

Ngomong-ngomog dibuku yang kubaca juga ada penjelasan tentang kekuatan teleport. Dikatakan kalau teleport dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan syarat sudah pernah berada di tempat itu sebelumnya. Yang membuat aku heran, seharusnya teleport membutuhkan ramuan untuk mengurangi goncangan saat pendaratan, tetapi Raze selama ini tidak membutuhkannya. Bahkan dari gambarnya, lingkaran sihir yang keluar berbeda dengan lingkaran sihir milik Raze. Apakah ini artinya teleport Raze berbeda atau kekuatannya bukan teleport?

"Sudah selesai?" suara datar yang menggema di kamarku seketika membuatku terkejut. Tidak perlu kukatakan dia siapa bukan? Karena aku yakin kalian sudah tahu jawabannya.

"Tolong munculah secara normal." aku mengambil buku dengan judul Sihir Umum yang tidak sengaja jatuh karena kedatangan Raze tadi.

Raze memandangku dan menghela nafasnya berat seolah aku adalah masalah baginya. Maaf, kalau ternyata semua yang kulakukan adalah masalah, aku membatin sebal.

"Kau bercanda?"

Dua kata singkat yang diucapkan Raze justru membalikkan fakta siapa yang salah. Memang kalau dipikir-pikir tidak mungkin dia muncul secara normal dengan mengetuk pintu dari luar sementara ini adalah asrama perempuan.

Tapi itu maksudku!

Masih ada banyak tempat dan tidak perlu asrama perempuan. Bagaimana jika tiba-tiba aku sedang berganti pakaian? Ah, tunggu itu mustahil ini kan dunia sihir aku hanya harus mengucap satu mantra untuk merubah pakaianku.

"Sudah selesai?" dia bertanya ulang yang segera kuangguk sambil mengangkut beberapa buku ke tangannya. Tetapi—Raze tidak berinisiatif untuk membantu sama sekali.

"Kecuali buku terakhir ini, yang lain aku kembalikan."

"Oke." jawabnya singkat, jelas, dan padat.

The SorcheressWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu