Chapter 5

1K 198 8
                                    

An Archangel Fate

Fantasy ; Romance | Rated T | Joshua x Jeonghan | Boys Love

Chapter Five by

HongSYoonU

.....

Joshua memikirkan apa yang telah diceritakan oleh Jeonghan. Bagaimana mungkin dia adalah seorang anak dari Archangel? Seorang malaikat tertinggi? Itu tidak mungkin bukan! Dia hanya seorang manusia biasa yang tidak memiliki orang tua, tidak pernah merasakan apa yang namanya sebuah kasih sayang dari orang tua, dan betapa beruntungnya dia karena ada yang mau merawatnya dan memberikan kasih sayang itu dari bapa asuhnya. Walaupun Joshua adalah anak yang nakal dan banyak yang tidak menyukainya tetapi bapa asuhnya tetap menyayanginya.

Dia benar-benar tidak habis pikir, dia bisa menyelamatkan dunia. Memangnya Joshua seorang Superman atau Spiderman atau jenis superhero apapun itu yang dapat menjauhkan dunia dari kehancuran makhluk jahat? Tidak, ini tidak benar! Sungguh dia tidak dapat mener-

"Joshua?" Jeonghan memanggilnya dengan nada kekhawatiran. Jeonghan tahu ini sulit diterima oleh Joshua.

"Lalu apa yang harus kulakukan?" Joshua bertanya, ada rasa kekesalan di dalam dirinya ketika menanyakan hal itu.

"Ehhh, Apa maksudmu?" Jeonghan bingung.

"Aku, dengan orang yang disebut Dark Archangel itu? Kau tahu segala kekacauan yang telah terjadi di bumi ini, kau bilang itu semua akibat ulahnya karena orang itu ingin menguasai dunia inikan. Dan aku ditugaskan untuk membunuhnya hanya karena aku satu-satunya yang dapat melakukannya? Ini benar-benar gila!!" Joshua marah, sangat marah, dia tidak bisa berpikir panjang.

"Dark Archangel bukan 'orang itu', Josh. Dia adalah malaikat terti-" perkataan Jeonghan terpotong oleh Joshua.

"Terserah aku mau memanggilnya dengan sebutan apa, aku tidak perduli!" Ya, Joshua memang tidak perduli.

Jeonghan hanya bisa menghela napas. Dia sangat mengerti keadaan Joshua saat ini. Siapa yang tidak akan kaget ketika ada seseorang yang muncul dalam kehidupannya selama 18 tahun sebagai manusia biasa dan tiba-tiba muncul orang asing yang mengatakan bahwa dia adalah seorang keturunan dari Archangel, Malaikat Tertinggi? Dan tidak hanya itu saja, orang asing itu juga langsung memberikannya tanggung jawab yang besar untuk menyelamatkan dunia dari keserakahan Archangel itu sendiri.

Joshua melihat ke arah Jeonghan yang diam menundukkan kepalanya. Dia jadi merasa bersalah telah membentak seperti itu. Biasanya Joshua adalah tipe orang yang penyabar, bisa dikatakan itu salah satu karakternya yang baik atau mungkin hanya satu-satunya? Entahlah, dia hanya merasa terbiasa ketika orang-orang membencinya dan sifat itu secara alami muncul dalam dirinya. Hanya saja kali ini semua hal yang terjadi semenjak Jeonghan muncul dalam kehidupannya, semua, berada di luar nalarnya.

"Han, maafkan aku membentakmu. Sungguh, aku tidak bermaksud seperti itu." Kali ini dengan nada lembut Joshua kembali berbicara.

Jeonghan mengangkat wajahnya, kaget, tapi sebuah senyuman terukir di bibir manisnya. "Tidak apa-apa Shua, aku mengerti perasaanmu saat ini. Aku akan membiarkanmu untuk berpikir lebih tenang. Beristirahatlah." Jeonghan bangun dari tempat tidur Joshua, bermaksud untuk keluar dari kamarnya lalu kembali menengok kearah Joshua, "Aku senang kau memanggil namaku dengan panggilan 'Han' dan mulai sekarang aku juga akan memanggilmu dengan panggilan 'Shua'." Jeonghan langsung keluar begitu saja dengan wajahnya yang semerah buah tomat.

Joshua yang sempat melihat wajah memerah itu juga ikut tersenyum. "Benar-benar manis" katanya dalam hati.

-----

Dark Archangel, sama seperti Archangel generasi sebelumnya, dia adalah makhluk yang memiliki tingkatan kasta tertinggi. Di mana hanya memiliki jiwa yang murni dan tulus dapat menjadikannya sebagai pemimpin dari segala jenis kasta yang ada. Sayangnya, karena keserakahan yang timbul di dalam dirinya yang ingin menjadikan seluruh dunia menjadi miliknya membuat dia lupa diri akan status yang sebenarnya dan melakukan segala kejahatan.

"Jadi, apakah Guardian Angel Jeonghan telah menemukannya?" dia, Dark Archangel, bertanya pada pengikutnya.

"Sudah Tuan, Jeonghan sudah menemukannya." dengan nada takut dia menjawabnya.

Raut muka Dark Archangel berubah, dia menjadi geram.

"Bukankah sudah kukatakan untuk melakukan segala cara agar Jeonghan tidak menemukannya!!?" Dark Archangel.

"Ta-tapi Tuan, Jeo-Jeonghan, dia bagaimanapun juga memiliki kekuatan yang cukup besar untuk bisa menemukan putra dari Archangel Hong. Saya sudah mengelabuinya tetapi pada akhirnya Jeonghan bisa menemukan anak itu." dia menunduk takut.

"Sial!!! Anak itu bisa menjadi masalah besar bagiku!!" geram Dark Archangel.

"Ayah." Seorang anak laki-laki dengan perawakan yang tampan dan juga tegap serta memiliki senyum yang manis memanggilnya dengan sebutan "Ayah".

"Ada apa, wahai putraku Choi Seungcheol?" malaikat tertinggi itu saat ini tersenyum ketika melihat putranya. Berbeda sekali dengan sikap yang sebelumnya dia tunjukkan.

"Bagaimana dengan Jeonghan? Apakah dia sudah kembali?" Seungcheol menanyakan keberadaan Jeonghan.

Dark Archangel terdiam. Sudah bukan berita baru lagi bahwa putra satu-satunya ini menyukai Guardian Angel Yoon Jeonghan. Seandainya saja Jeonghan menjadi salah satu followers-nya, dia akan senang hati menikahkan Seungcheol dengan Jeonghan. Tetapi sayangnya tidak!

"Kau tahu Jeonghan tidak berada di pihakku, PIHAK KITA." Ayahnya memberikan penekanan.

Sekarang giliran Seungcheol yang diam, tidak lama kemudian dia berkata, "Kalau begitu kirim aku ke bumi untuk membawa Jeonghan dan menjadikannya berada di pihak Ayah." dengan tatapan yang tajam membuat ayahnya mengerutkan kening lalu mengatakan, "Baiklah."

-----

Pagi hari yang begitu dingin sehingga banyak orang bermalas-malasan dengan memilih bergelung di dalam selimutnya untuk menciptakan kehangatan bagi tubuhnya. Sama halnya dengan yang dilakukan Joshua saat ini. Hanya ada satu hal yang berbeda dari hari-hari yang sebelumnya. Dia merasakan sesuatu yang aneh. Sesuatu yang cukup menyesakkan tetapi mengalirkan kehangatan. Joshua bangun dengan tiba-tiba lalu matanya terbelalak.

Jeonghan? Kenapa dia ada di tempat tidurku? Dan kenapa dia memelukku? Seketika wajah Joshua memerah. Tidak mengerti apa yang dia pikirkan. Intinya hal tersebut membuat dia menjadi salah tingkah.

Kemudian Joshua menatap wajah Jeonghan yang tidur terlelap. Sangat cantik, pikirnya. Dengan segera Joshua menggeleng-gelengkan kepalanya, lagi-lagi tidak mengerti apa yang dia pikirkan.

"Lebih baik aku bangun saja, untung ini hari sabtu jadi aku tidak perlu pergi ke sekolah itu." Joshua bergumam dan bangkit dari tempat tidurnya dan membiarkan Jeonghan untuk tidur lebih lama lagi.

Kemudian Joshua masuk ke dalam kamar mandi hanya untuk mencuci mukanya dan menggosok gigi. Setelah itu dengan wajah yang lebih fresh, Joshua berjalan ke arah jendela, membuka tirainya, setelah itu daun jendelanya dan segera saja angin dingin menerpa kulitnya. Walaupun sangat terlihat dingin tetap saja untuk Joshua tidak merasa dingin? Hm, benar-benar aneh.

Dia melihat ke sekeliling. Salju masih muncul tapi tidak selebat ketika badai salju itu datang. Oke, bahkan Joshuapun tidak merasakannya. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada suatu tempat. Tempat di mana dia pertama kali melihat Jeonghan di tengah-tengah salju yang turun. Dan Joshua merasakan De Javu. Dia melirik ke arah belakang di mana Jeonghan masih terlelap. Lalu melihat kembali ke arah depannya. Ada seseorang berdiri di sana. Melihat ke arah Joshua dengan mata yang tidak berkedip. Kali ini dengan tatapan yang tajam. Dua kali lipat merasakan ketakutan dibandingkan pertama kali Jeonghan muncul.

Siapa lagi orang itu? Kenapa dia melihat kearah kamar ini sama seperti yang Jeonghan lakukan? Dengan tatapan yang begitu menakutkan? Joshua benar-benar ngeri dibuatnya.

To be continue~

An Archangel FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang