Chapter 12

802 158 8
                                    

An Archangel Fate

Fantasy & Romance| rated T| Joshua x Jeonghan (jihan)| boys love

Chapter Twelve by 

peachlies

*

"Seungcheol."

Jeonghan menajamkan pandangannya pada sesosok pria tegap dengan jubah hitam yang muncul dari balik pohon di depannya. Dia berjalan mendekat, sementara Jeonghan sudah memundurkan langkahnya dan mengeratkan genggamannya pada Joshua. Kedatangannya seperti sudah direncanakan, dilihat dari bagaimana pohon-pohon di sekitarnya terlihat menunduk, kemudian menjadi layu ketika pria itu melewatinya.

"Wah, lihat itu. Seumur hidup aku mengenalmu, kau tak pernah sekalipun menggenggam tanganku."

Tudung jubah hitam yang pria itu kenakan ia turunkan, menampilkan wajah tampan namun dengan seringai menyeramkan dan hasrat membunuh yang begitu besar. Jeonghan sadar betul jika pelariannya dengan Joshua ke hutan Aokigahara ini pastilah akan diketahui oleh pasukan Dark Archangel. Tetapi ia tak mengira akan secepat ini.

"Dan kau, Hong Joshua ...,"

Joshua tidak tau mengapa, namun suara pria ini begitu sarat akan kegelapan. Jeonghan sudah menyembunyikan tubuhnya di balik bahunya yang lebih mungil dari Joshua, seakan berusaha melindunginya.

"...setengah malaikat dan setengah manusia, yang seharusnya tidak pernah ada."

"Seungcheol!"

"Kenapa, Sayang? Keberatan jika aku mengatakan sebuah fakta dari pria itu?"

Seungcheol menyeringai. Dia maju selangkah, lalu berhenti. Matanya seakan menelanjangi tubuh Jeonghan yang hanya berjarak beberapa meter di depannya.

"Kalau kau menyakitinya, maka kau berurusan denganku."

Pusaran angin menyapu debu-debu halus juga merontokkan dedaunan dari pohon-pohon di hutan, ketika Jeonghan sepasang sayap hitam muncul dari balik bahu Jeonghan. Joshua mengambil beberapa langkah ke belakang, takjub memandangi sayapnya yang indah.

Sekumpulan pasukan Dark Archangel yang mengepung Joshua dan Jeonghan juga ikut memunculkan sayap mereka. Masing-masing dari mereka berjalan maju, mempersempit lingkaran yang mengelilingi Joshua dan Jeonghan. Tetapi sebelum perang lainnya terjadi, Seungcheol mengacungkan tangannya ke atas, membuat pasukannya seakan didorong oleh kekuatan gaib yang mengenai bagian depan tubuh mereka.

"Sayang, kau tahu, kau terlihat berkali-kali lipat lebih cantik di saat hasrat membunuh itu muncul di matamu. Tapi, sebelum kau membunuhku, kupastikan Joshua sudah terbunuh di tanganku."

Segera setelah Seungcheol berucap, pasukan Dark Archangel menyerang Jeonghan membabi buta. Jeonghan menyibakkan sayapnya dan mengarahkan telapak tangannya ke udara, dia menciptakan pelindung gaib dengan pendar biru yang indah, membuat pohon-pohon di sekeliling mereka seakan ingin tumbang. Pendar biru itu berbentuk kubah dengan tinggi melampaui tinggi badannya dan Joshua, dan menciptakan sebuah lingkaran berdiameter cukup lebar di tanah yang mereka pijak.

Joshua bisa melihat para pengikut Dark Archangel yang berusaha menyerang mereka terhempas begitu mereka mencoba mendekati pelindung gaib yang Jeonghan buat. Senjata yang mereka gunakan—tombak bermata tiga—juga terhempas seperti kembang api yang meluncur ke langit. Yang mana membuatnya heran, mengapa makhluk kahyangan justru dipersenjatai dengan alat ciptaan manusia?

"Joshua!"

Di tengah keterdiamannya karena merasa terpukau dengan kekuatan Jeonghan, sebuah panah tiba-tiba mengenai lengan kiri Joshua. Joshua meringis kesakitan ketika panah itu tertancap cukup dalam di lengannya, dan darahnya mulai merembes pada kemeja yang ia kenakan. Dia terjatuh dan terduduk di tanah, kakinya bahkan seketika terasa lemas bahkan untuk menopang tubuhnya berdiri.

An Archangel FateWhere stories live. Discover now