2 - Kencan Dadakan

1.3K 131 15
                                    

"Woojin, Jinyoung, ayo berangkat sekolah! Ini sudah siang!" Seperti biasa, Lisa menarik kedua adiknya ke ruang tengah, menyuruh keduanya menyiapkan barang untuk ke sekolah.

Setelah itu, Lisa mengantarkan Woojin dan Jinyoung ke depan rumah.

"Halo, Kak!" Woojin dan Jinyoung serempak menyapa Daniel yang ada di perkarangan rumah saat ketiganya barusaja sampai di depan pintu.

Daniel tersenyum. "Halo, mau berangkat sekolah?"

"Ya. Kita langsung berangkat, ya, Kak? Sudah telat!"

Setelah berpamitan, Woojin dan Jinyoung segera pergi ke sekolah dengan sepeda mereka--meskipun awalnya Lisa harus memaksa Jinyoung agar pergi dengan sepeda dan menghemat uang jajannya.

Lisa segera masuk ke dalam rumah, membereskan sisa sarapannya dengan kedua adiknya. Saat sedang mencuci piring, sifat manja Daniel muncul.

Lelaki itu tiba-tiba melingkarkan tangannya di pinggang Lisa, kemudian menaruh dagunya di bahu gadis itu.

Lisa tersenyum. "Kau mengagetkanku."

"Aku tidak bawa mobil," ucap Daniel.

"Kenapa? Sedang masuk bengkel?"

"Tidak," jawab Daniel. "Aku hanya berusaha mengurangi polusi udara."

Palsu. Bilang saja aku ingin terus bersama Lisa, kkkkkk. -Daniel.

"Palsu," balas Lisa. "Bilang saja kau ingin terus bersamaku."

"Bagaimana kau bisa menebaknya?" Daniel terkejut.

"Kau itu tipe-tipe modus," ujar Lisa yang kemudian membersihkan tangannya dengan kain. "Kita naik kereta saja. Ayo!"

Berhubung jarak rumah Lisa tidak jauh dari stasiun bawah tanah, akhirnya mereka naik kereta.

"Aku rasa aku akan lebih suka jika kita naik kendaraan umum," ungkap Lisa saat keduanya sudah duduk di kereta.

"Kuturuti. Mulai besok, tak akan ada mobil lagi."

Lagipula rumah Daniel juga tak jauh dari rumah Lisa, sehingga ia tak perlu lelah saat menjemput gadisnya sebelum pergi ke stasiun.

Lisa tersenyum mendengar janji Daniel. "Kenapa tiba-tiba tak ingin membawa mobil?"

"Karena aku ingin menghabiskan banyak waktu denganmu, kau sudah menebaknya tadi. Saat menggunakan mobil, aku akan fokus menyetir dan mengabaikanmu."

"Sampai segitunya?"

"Apapun untukmu, Sayang," ujar Daniel. "Nanti pulang kerja, ayo kencan?"

Lisa mengangguk. "Oke."

***

Daniel dan Lisa berhenti di depan bangunan taman kanak-kanak, tujuan pertama mereka.

"Aku masuk dulu." Lisa berpamitan.

Tapi Daniel menariknya agak menjauh, kemudian mencium bibir gadisnya sekilas. "Hati-hati, kutunggu nanti," ucapnya sambil mengacak rambut Lisa. Kemudian, Daniel pergi.

Lisa tersenyum.

"LISA!"

Lisa berjingkat kaget ketika sebuah suara menginterupsinya. Itu Rosé yang barusaja datang diantar Jaehwan.

"Rosé, jangan mengagetiku!"

"Kau yang mengagetkanku," kata Rosé. "Kau berciuman dengan Daniel di area sekolah? Ah~ memang saat jatuh cinta kau tak tahu tempat."

Pre-wedding❌DanielLisaWhere stories live. Discover now