12 - Park Jihoon

603 86 6
                                    

"AHHH AKU SANGAT SENANG!"

Itu bukan Lisa, tapi Rosé.

Saat jam makan siang, ketiga gadis bersahabat itu pergi ke sebuah restoran. Rosé yang menraktir, katanya ada sesuatu yang harus diperingati.

"Jaehwan melamarku." Itu jawaban Rosé ketika Jennie dan Lisa bertanya ada apa.

Jennie dan Lisa ikut senang, tentunya.

"SELAMAT ROSÉ!" Lisa berseru senang kemudian memeluk gadis yang hanya kurang lebih sebulan lebih tua darinya itu.

"Ah~ siapa sangka Jaehwan akan mencari jalan secepat ini?" Jennie tersenyum. "Kalian sudah berpacaran berapa lama?"

"Dua setengah tahun," jawab Rosé, "itu waktu yang lama dan untungnya kami akan segera menikah!"

"Kapan pernikahanmu?" tanya Jennie.

"Kemungkinan akhir tahun."

Lisa terdiam. Dua setengah tahun umur hubungan Rosé tidak sepanjang umur hubungannya bersama Daniel. Bayangkan, ia dan Daniel yang akan merayakan hari pacaran ke-5 mereka beberapa hari lagi sudah kalah dengan Jaehwan-Rosé yang bahkan sudah terikat pertunangan dan akan segera menikah sebulan lagi.

Gadis mana yang tidak khawatir jika ada di posisi Lisa sekarang?

Lisa khawatir, sebenarnya Daniel itu benar serius atau tidak. Sebenarnya Daniel percaya bahwa Lisa adalah jodohnya atau tidak.

"Lisa, apa yang kau pikirkan?"

Pertanyaan Rosé membuyarkan pikiran Lisa tentang Daniel. "Ah~ tidak ada. Ngomong-ngomong, unnie, bagaimana hubunganmu dengan Seongwoo oppa?"

Jennie tersenyum. "Dia orang yang baik seperti ucapanmu, Lisa. Tapi sampai sekarang, aku tidak melihat tanda-tanda dia menyukaiku. Hanya sepertinya, kita saling nyaman."

"Semua hubungan berawal dari rasa nyaman, unnie," sahut Rosé.

"Ya," balas Jennie, "hanya saja aku tidak mau terlalu berharap padanya. Itu menyakitkan, kau tahu?"

Berharap memang menyakitkan. Sama seperti Lisa yang berharap Daniel serius padanya.

"Bagaimana denganmu, Lisa?" Rosé beralih pada Lisa.

"A-apa?"

"Bagaimana hubunganmu dengan Daniel? Apa kalian sudah benar-benar serius?" tanya Rosé.

Lisa menghela nafas, mungkin ia harus menceritakannya pada kedua sahabatnya. "Aku khawatir dengan hubungan kami, terlebih dengan Daniel."

"Ada apa?" Jennie menyahut.

"Jaehwan dan Rosé barusaja berpacaran belum sampai tiga tahun, tapi Jaehwan sudah menunjukkan keseriusannya. Sedangkan Daniel? Lima tahun hubungan bukanlah waktu yang pendek, tetapi dia bahkan belum sama sekali terlihat serius dengan hubungan kami. Aku jadi ragu, apakah Daniel benar-benar serius padaku?"

"Memang jika Daniel tidak serius padamu, kau akan apa?" tanya Rosé.

"Kami akan berakhir, aku akan mengakhiri semuanya. Bagaimanapun, umur kami sudah pas untuk membangun rumah tangga. Dan rasanya akan aneh jika aku dan dia terus terjebak dalam cinta seperti remaja sedangkan kami sudah dewasa."

"Kalian akan berakhir?"

"Aku harus meninggalkannya jika dia tidak serius padaku, Rosé. Aku harus mencari jodohku karena umurku sudah pas untuk menikah. Aku tidak mau terus-terusan terjebak pada Daniel yang mungkin tidak serius padaku." Lisa menghela nafas, kemudian mengusap wajahnya kasar.

Pre-wedding❌DanielLisaOnde histórias criam vida. Descubra agora