4. Rencana sahabat

6.6K 1K 43
                                    

Nggak tau kenapa ya pada gak bisa liat part ini padahal udah hampir sebulan aku unggah!!

Sudah menjelang tengah malam ketika Rifki akhirnya muncul di ruangan manajer Troime. Begitu masuk keruangan yang sarat dengan nuansa putih dan perabot minimalis itu didapatinya sang pemilik sudah menanti bersama manajer Troime, Leysa.

“Kamu telat,” kata Chakra datar begitu Rifki muncul.

Rifki menarik kursi kosong di sebelah Leysa sebelum merespon Chakra, “Sori, ada sedikit gangguan tadi.”

Lelaki itu  merespon dengan kernyitan di dahi dan kemudian mengangguk pelan, “Jadi, kamu sudah ketemu Leysa untuk membahas konsep acara bulan Oktober, kan? Sudah sejauh ini apa konsep finalnya?”

“Jadi begini Mas,” Leysa menarik punggung dan memulai pembicaraan, sebagai manajer Troime dia merasa setiap urusan menyangkut klub adalah tanggung jawabnya. “Puncak acara di bulan Oktober kan jatuhnya pas malam Hallowen, tapi kalau kita menerapkan party dengan tema hantu-hantuan seperti biasa rasanya sudah basi banget karena saya yakin tempat lain juga pasti bikin konsep yang sama.”

Chakra yang memperhatikan penjelasan manajernya mengangguk setuju. “Oke, lalu … apa yang kamu dan Rifki sepakati untuk party di Troime.”

“Kita akan bikin nuansa yang lebih elegan, dengan mahkluk-mahkluk cantik dan tampan yang akan jadi penyemarak acara, sama sekali tanpa riasan seram,” Leysa membalik tabletsnya tepat ke depan titik pandang, Chakra. Membuat lelaki itu kembali mengernyit dalam saat melihat detail model kostum yang ada di dalam konsep desain Leysa.

“Lucifer!” gumamnya bingung.

“The Fallen,” ralat Leysa sambil tersenyum. “Malaikat bersayap hitam, malaikat yang dikutuk karena mengkhianati tugas-tugasnya hingga terbuang dari surga dan turun ke bumi.”

“I see,” Chakra mulai paham konsep yang dibuat Leysa.

“Kita akan pakai nuansa ini untuk seluruh unsur di Troime. Mulai dari bartender, pelayan, para entertainer, sampai pengunjung juga diwajibkan untuk tampil sesuai dresscode. Detailnya sudah aku persiapkan semua.”

“Kamu yakin ini bisa menarik minat pengunjung?”

“Kita akan buat iklan sekaligus video undangan yang akan kita kirim lewat email pribadi member klab.”

“Ini klab yang menjunjung privasi tinggi Leysa … member tetap kita jumlahnya nggak sampai seribu anggota bagaimana kamu bisa yakin kalau konsep ini bisa dijual?”

“Konsep ini belum pernah dipakai sebelumnya saya rasa tentu saja acara kita akan lebih menarik perhatian, Pak.”

"Itu aja nggak cukup kuat untuk saya mau keluar duit banyak untuk party kali ini,” lanjut Chakra datar.

“Kita bisa berlakukan promo cocktail tertentu yang digratiskan untuk gelas ke tiga atau cocktail yang dijual diatas dua juta pergelas,”

Kali ini Chakra mengangguk-angguk setuju. Tatapan Chakra teralih pada Rifki.”Dan bagaimana kesiapan personilmu?”

Rifki tersenyum datar, “Saya sudah bahas ini sama Leysa, dan saya tinggal menyesuaikan konsep saja dengan apa yang dia mau. So, kita akan tampilkan stripper dan DJ. Leysa juga ingin saya menaruh beberapa entertainer untuk berperan menjadi dark angel atau siren di kolam magis yang jadi bagian interior. Di sepanjang jalan masuk kita akan bikin dinding kaca yang bisa kita isi dengan escort yang bisa dilelang. Leysa mau konsep akuariumnya mirip etalase kaca red light district di Belanda.”     

Properly in LoveWhere stories live. Discover now