5. Tampang angker

5.7K 1.1K 168
                                    

Nggak tau kenapa kok cuma disini suka bermasalah kalo mau unggah, di draf  juga tersimpan double gitu tiap partnya, jadi suka bertanya-tanya emak kalo habis unggah ... Ini udah nongol apa belum siiih?

Buat cerita yang lain maaf belum bisa dilanjut, sikon baru mau stabil, asap udah nggak terlalu ngeganggu lagi tapi ya kadang-kadang masih juga bikin mata perih. Semoga berikutnya bisa nongolin lanjutan PTM atau salah satu xtra-nya si Aa' 

Tapi jangan ditagih loh ya ... Emak lagi beneran dalam edisi mager soalnya ntar ditagih malah jadi panjang magernya 😊😊😊

Attalia tersenyum puas seraya mengelus perutnya, dia baru saja selesai melakukan kunjungan bulanan untuk pemeriksaan kandungan juga kontrol darah sebagaimana yang mesti rutin dijalani oleh ibu hamil yang mengidap sindrom pengentalan darah.

Kedua dokter tempatnya berkonsultasi menilai kali ini tidak ada hal yang cukup gawat terkait dengan kondisi janinnya. Hanya saja Atta tetap wajib mengkonsumsi obat-obatan juga melakukan suntikan pengencer darah, yang menjadi bagian dari treatment penyakitnya.

Sesuai janjinya pada Rifki, sepulangnya dari rumah sakit Atta bermaksud berbelanja.

Tempat pertama yang dia datangi setibanya di Grand Indonesia adalah gerai pakaian dalam mewah. Di sana Atta membeli dua setel pakaian dalam juga lingeri dan kimono satin warna perak dan nude pink yang tetap bisa membuatnya terlihat seksi meski dengan perut yang mulai membesar.

Tempat lain yang didatanginya adalah Lush, gerai parfum terkenal dan yang paling sering di-endorse sosialita juga selebgram karena bisa dimintai untuk menjadi perantara ke desainer parfum ternama oleh orang-orang ber-budget tebal yang ingin memesan parfum khusus untuk dijadikan signature scent-nya.

Saat Atta sampai di dalam toko, seorang lelaki berkaos hitam dan rambut gondrong yang tidak diikat berdiri di depan mesin kasir sambil menatap beberapa kotak parfum yang tergeletak begitu saja di meja.

“Mas,” panggil Atta berusaha mengusik perhatian si pegawai toko. “Bisa kasih rekomen parfum untuk sa,” kalimat yang Attalia ucapkan terhenti begitu tatap matanya bertemu pandang dengan tatapan sedingin es milik lelaki itu.

Sial! Attalia mengumpat dalam hati, dia salah masuk toko kayaknya. Pantas saja toko ini sepi, lah yang jaga aja tampangnya kayak psikopat gini.

“Eh,” Attalia menelan ludahnya dengan susah payah. Tapi belum lagi dirinya mampu beranjak, lelaki di hadapannya mengulurkan sebuah kotak berwarna biru gelap dengan sedikit nuansa keunguan.

“Sangat dianjurkan untuk perempuan,” suara jernih lelaki itu mengejutkan Atta, untuk beberapa saat dia seakan terhipnotis suara yang seakan bisa menarik kesadaran wanita.  Setelah sanggup mengalihkan tatap dari lelaki itu Atta menerima kotak yang disodorkannya.

Midnight Heat by Beyonce. Potret sang penyanyi seksi itu seakan menegaskan jika yang lelaki itu berikan adalah jenis parfum selebritis.

Biasanya Attalia enggan membeli parfum jenis ini, karena blogger parfum yang dia ikuti pernah membahas jika kebanyakan parfum seleb merupakan hasil duplikasi aroma karya desainer parfum kelas atas yang lebih mumpuni.

Contohnya saja aroma lovely-nya Sarah Jesica Parker yang mirip-mirip Narcisso Rodriquez for Her atau Hidden Fantasy-nya Brietney Spears yang dianggap contekan dari Hugo Boss Intense for Women.

Dan meski produk parfum Beyonce adalah yang terlaris di dunia dibanding parfum milik artis lain, tetap saja Midnight Heat bukan favorit dibanding Shimmering Heat atau Heat Wild Orchid.

Tapi … kali ini, dibawah tatapan mata pramuniaga psikopat itu Atta merasa enggan untuk mencoba-coba aroma parfum lain.

“B-berapa?” tanyanya pelan.

Properly in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang