Kita Yang Dulu

142 7 0
                                    

Pertemuan ini membuatku mengingat segala masa yang pernah kita lalui, kamu masih tetap sama, senyummu, gerak tubuhmu, suaramu, bahkan bagaimana kamu menatapku. Tetapi kamu sudah bukanlah dirimu lagi, mimpi yang pernah kamu perjuangkan, telah kamu hancurkan. Pandanganmu kosong, kamu menundukan kepalamu ketika bersamaku, dimana rasa percaya dirimu yang pernah kamu banggakan itu.

Jika aku ingat, tepat di malam itu, langit yang indah, kita berada di tempat kita sering menghabiskan waktu, kita tertawa, kita bercanda, kita tumbuh menjadi dewasa bersama. Kamu bilang beruntung mengenalku, dan aku beruntung selalu bahagia bersamamu. Satu jam sebelum pergantian tahun, di tengah keramaian, di tengah tawa yang terdengar, kita saling memandang, tak banyak kata yang terucap, saat itu kita berdua paham, bahwa ini waktunya kita berpisah, ini waktunya kita untuk tak lagi berjalan bersama.

Di perjalanan pulang, kamu bilang ini bukanlah akhir, ini adalah awal bagaimana kita mencapai mimpi kita masing-masing, tak ada tangis. Kita tahu bahwa kita telah saling membahagiakan selama ini.

Jalanku sudah berbeda, aku tak bisa kembali untuk memapahmu, maafkan aku.

Tertanda,
aku yang berada di sampingmu dulu.

Sajak Acak Tentang DiaWhere stories live. Discover now