Chapter 15 : Bandara

90 6 0
                                    

"Dimana pun kau berada. Aku pasti akan menemukanmu."
-A&J-

Malam ini Aurel bersama kakak dan adik-adiknya pergi ke bandara. Mereka menunggu di taman yang berada di bagian tengah parkiran. Ditemani cahaya lampu taman dan sinar rembulan, Aurel menatap layar handphone-nya dengan menahan tawa. Ia tersenyum untuk menyembunyikan tawanya.

   Aurel memandang nanar layar handphone-nya yang menunjukkan gambar Jeremy dan dirinya saat mereka berada di kamar Jeremy.

   Aurel menghela nafas panjang lalu mengusap perlahan wajah Jeremy yang tersenyum di layar.

   "I love you,"

   Aurel menyimpan handphone-nya dan beralih menatap kakaknya yang sibuk mengambil gambar dirinya.

   "Kak," panggil Aurel.

   "Kenapa?" tanya Cika.

   "Masih lama, ya?" tanya Aurel.

   "Kayaknya sih iya, kenapa emang?"

   Aurel tersenyum seraya menggeleng pelan.

   "Enggak. Aku sudah nggak sabar,"

-Aurel dan Jeremy-

Di kamarnya Jeremy sibuk dengan pikirannya. Otak dan hatinya terus berselisih. Mencoba mengambil keputusan yang tepat. Mencoba mencari cara yang mudah.

   Jeremy menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 21:45.

   Tanpa menunggu lama lagi, Jeremy langsung mengambil kunci motornya dan handphone-nya. Ia membuka pintu kamarnya perlahan dan tidak menemukan siapapun.

   Mungkin sudah tidur, pikir Jeremy.

   Jeremy bergegas menuju pintu utama dan membukanya perlahan. Ia juga menutup pintu itu perlahan begitu dirinya sudah berada di luar.

   Jeremy berjalan menuju pagar dan membukanya perlahan. Ia kemudian mengeluarkan motornya dengan cara mendorong motornya agar tidak menimbulkan suara.

   Setelah keluar dari pekarangan rumahnya sendiri, Jeremy terus mendorong motornya sampai di depan rumah Rico.

Dengan tidak tahu malunya, Jeremy berteriak memanggil Rico dan mengetuk pintu dengan tidak sabar. Beberapa menit berlalu, pintu rumah Rico terbuka dan yang membukanya adalah Mama Rico.

   Jeremy terkejut melihat Mama Rico yang menatapnya.

   "Selamat malam tante, Riconya ada?" tanya Jeremy.

   Mama Rico mengangguk.

   "Iya, ada apa ya malam-malam kesini cari Rico?" tanya Mama Rico bingung.

   Jeremy mengusap tengkuknya.

   "Ada perlu bentar tante. Penting banget soalnya. Jeremy boleh ketemu sama Rico?"

   Mama Rico diam sejenak. Setelah itu ia mengangguk.

   "Yaudah, tapi jangan lama ya. Soalnya Papanya Rico sudah tidur," ucap Mama Rico.

   Tanpa menunggu lama, Jeremy melangkah masuk ke dalam rumah Rico. Jeremy berjalan ke arah kamar tidur Rico dimana pintu kamarnya telah tertutup rapat.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang