Chapter 47 : Bingung

55 2 0
                                    

"Hari ini aku benar-benar bingung. Bingung dengan semuanya. Entah apa yang harus kulakukan untuk menghadapi semua ini."
-A&J-

Aurel tertawa riang bersama Silvi dan Tessa menuju kelas mereka. Ditangan mereka sudah terdapat sekantong plastik berisikan cokelat yang mereka beli tadi. Sekarang masih jam 7 dan mereka tidak belajar. Jadi, Aurel berniat untuk mencari cowok-cowok ganteng di sekolah mereka.

   Setibanya di kelas, mereka langsung menyimpan hasil belanjaan mereka ke dalam tas. Aurel tersenyum membayangkan reaksi Jeremy nanti ketika ia membelikan cokelat yang dulu pernah Jeremy berikan padanya.

   "Aurel," panggil Tessa.

   "Ya?"

   "Lo udah kabarin Jeremy?" tanya Tessa.

   "Belum."

   "Kabarin dulu sana. Biasanya juga sudah sibuk sama Jeremy," ujar Silvi terkekeh sejenak.

   Aurel tertawa pelan lalu mengeluarkan handphone-nya dari saku roknya. Ia mencari kontak Jeremy dan mengirimnya pesan.

Aurel: Jeremy? Lagi apa?
Aurel: Oh iya, nanti jadikan? Cokelatnya udah gue beli loh

   Senyum Aurel luntur ketika pesannya tidak dibaca padahal Jeremy sedang aktif. Apa mungkin Jeremy sedang sibuk? Tapi, apa yang dilakukan Jeremy?

   Aurel mencoba untuk kembali tersenyum dan mengeluarkan cokelat yang ia beli untuk Jeremy.

   "Lo ngapain Rel?" tanya Silvi.

   "Mau fotoin cokelat ini terus kirim ke Jeremy."

   "Kenapa?"

   "Biar dia tahu kalau gue udah beliin dia cokelat."

   "Oh gitu."

Aurel: *send a pict*
Aurel: Gimana cokelatnya? Hehe

   Tidak ada balasan dari Jeremy juga. Kemana laki-laki itu? Apa sebegitu sibuknya ia sampai tidak bisa menyempatkan diri untuk sekedar membaca pesannya?

   "Jalan-jalan yuk?" ajak Aurel menyimpan kembali cokelatnya ke dalam tas.

   "Kemana?" tanya Sivi.

   "Gue haus. Mau beli minum di kantin. Yuk?"

   "Oke."

   Ketiganya keluar dari kelas. Mereka pergi ke kantin. Dengan Silvi yang berada di tengah mereka. Aurel terus memperhatikan sekitarnya dan tersenyum tipis. Tessa sibuk dengan lagu yang ia dengarkan melalui earphonenya. Silvi sendiri asik membayangkan cokelat yang akan ia makan nanti.

   Sesampainya di kantin, Aurel segera membeli minuman dingin untuknya. Silvi juga ikut membeli minuman. Sementara Tessa memilih untuk membeli air mineral.

   "Bayarnya sekalian aja gimana?" tanya Silvi.

   "Oke."

   Setelah membeli minuman, mereka kembali ke kelas.

   "Gimana lo sama Jeremy?" tanya Tessa melepas earphone sebelah kirinya.

   "Gimana apanya?" tanya Aurel.

   "Jadi lo ketemu sama dia?" tanya Tessa.

   Kalau mereka tahu Jeremy belum kabarin gue, pasti mereka marah besar dan larang gue buat ketemu sama dia. Gue bohong sama mereka, nggak apa-apa kan? batin Aurel bingung.

Aurel & Jeremy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang