17-Start over again.

2.8K 364 79
                                    

Maap kemaren kepencet publish padahal blm beres diketik:"

Bung khilaf soalnya lagi ga puasa; jangan dibaca dulu sebelum maghrib ya plissss:"

Friendly reminder;

Read wisely, yeorobun:')

...

Yoongi's POV

Aku terbangun saat merasakan terpaan sinar mentari pagi di wajahku, lalu menarik nafas dalam-dalam. Mendapati Jimin tertidur manis di pelukanku; rasa syukur seketika membuncah dalam hatiku.

Akupun menatapi wajah manis dihadapanku; dengan pipi bulat menggemaskan, bibir ranum dan mata yg tertutup rapat. Indah, rasanya aku tidak pernah bosan menatap kecantikannya sampai kapanpun.

Total sudah 3 hari lamanya sejak Jimin kembali pulang, dan setelah drama di hari itu kami menghabiskan hari kami dengan bermalas-malasan; makan, menonton film dan saling mendekap tubuh satu sama lain seharian di kasur. Sama sekali tidak melakukan aktifitas lain.

'Kau harus beristirahat total, Yoongi,' begitulah dalih Jimin sambil memeluk leherku erat setiap aku hendak beranjak. Dan aku hanya bisa tersenyum sambil mencium pipinya gemas; total paham. Jimin masih rindu, atas afeksiku setelah kami lama saling terpisah.



Beberapa saat kemudian mata itu mengerjap, perlahan terbuka. Lalu ia tersenyum kecil saat netra coklatnya mendapati aku memandanginya.

"Selamat pagi, Yoongi." Sapanya lembut, yg kubalas dengan senyuman.



Jimin beringsut naik, mengecup pipiku lama. Aku mengeratkan pelukanku di pinggangnya. Dan kami bertahan dalam posisi itu entah untuk berapa lama, seakan kami memiliki selamanya.


Rasanya dunia menjelma surga, dan aku tidak pernah merasa sebahagia ini seumur hidupku.

...

Author's POV

"Yoongi?" Jimin menyembulkan kepalanya dari balik pintu, bibirnya otomatis mengerucut sebal kala mendapati Yoongi sedang memeriksa berkas-berkas di mejanya.

"Ah, Jimin. Kemari sayang." Wajah Jimin merona mendengar panggilan dari pria itu, tapi ia berusaha tetap mengerucutkan bibirnya. Pemuda itu menghampiri Yoongi yg tetap terfokus membaca file dihadapannya.

"Kenapa bekerja lagi, sih? Kau kan belum sembuh total." Ujar Jimin sambil memeluk leher Yoongi dari belakang.

Yoongi mengelus lengan Jimin pelan, tapi tidak kunjung mengalihkan atensinya pada pemuda manis itu.

"Yoongiiiii..." Bisik Jimin ditelinga pria itu. Yoongi hanya berdeham, masih mengabaikan Jimin.

"Min-Yoooon-giiiii~" Bisik Jimin sambil mengecupi telinga Yoongi, membuat pria itu sedikit meremang.

Yoongi menghela nafas pelan, merasa kalah. Menyingkirkan pekerjaannya, Yoongi berdiri dan menarik pemuda manisnya, lalu mendudukannya di atas meja. Menatap netra cantik Jimin dengan lembut.

"Aku sudah libur terlalu lama, Jiminnie." Jelasnya, tapi Jimin menggelengkan kepalanya lucu sambil menggoyangkan telunjuknya, tidak setuju.

Dilemma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang