5

106 3 2
                                    

Dalam persahabatan itu tidak ada kata minta maaf dan terima kasih, aku akan selalu membantumu tanpa kau minta dan aku akan selalu memaafkanmu tanpa kau minta pula

"Ra, Zahra.. Bangun, kelas udah selesai, lo mau tidur disini semaleman sama penghuni nya kampus.. aish susah banget ni orang bangun". Niswah mencoba membangunkan Zahra, dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Alfan yang kebetulan melewati kelas Zahra, langsung menengok ke kelas dan duduk berjongkok di bawah membelakangi tubuh Zahra yang tertidur di kursi.

"ngapain kamu? bukannya nolongin bangunin malah duduk di bawah kek orang stress." Niswah melirik kebawah dengan wajah kesal.

Alfan mendongak keatas "bawa Zahra ke punggung gue, biar gue gendong ke mobil gue." sahutnya.

Niswah tak membalas ucapan Alfan, ia tampak berfikir dan mencerna ucapan Alfan.

"tenang, nggak bakal gue apa-apain Zahra, emang wajah gue kelihatan kayak cowok bad boy ya?" sambungnya lagi.

Dengan perlahan Niswah membawa tubuh Zahra ke punggung kekar Alfan.

"Dasar Zahra tidur kek orang mati." omel Niswah.

Alfan mencoba berdiri dengan Zahra yang sudah berada di punggungnya.

"Lo nggak malu nanti diliatin temen-temen kampus, lo gendong Zahra." tanya Niswah dengan membenarkan tas ranselnya.

Alfan berjalan keluar kelas tanpa menjawab pertanyaan Niswah dan meninggalkannya sendiri di dalam kelas.

"Hei Alfan tungguin gue,. dasar lo. gue tau lo pasti kesenengan kan bisa gendong Zahra. Emang dasar mengambil kesempitan dalam kesempatan." maki Niswah dengan keras yang masih berada di dalam kelas.

"kayaknya ada yang salah.." Niswah terdiam sebentar tampak berfikir "oh ya ampun yang bener itu mengambil kesempatan dalam kesempitan." sambungnya lagi kemudian berjalan meninggalkan kelas.

.......

Sejak Alfan berjalan keluar kelas dengan menggedong Zahra, dia menjadi pusat perhatian semua mahasiswa. Banyak yang memotret dan merekam kejadian langka tersebut, bagaimana tidak? mereka bak sepasang kekasih yang ada di drama korea. Mungkin nanti malam Grup lambe turah kampus akan beraksi dan akan membuat  kehebohan tersendiri di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Alfan mendudukkan Zahra di kursi mobil bagian depan, tak lupa ia juga memakaikan sabuk pengamannya.

Di kursi kemudi, Alfan enggan menghidupkan mobilnya, ia hanya berdiam diri menatap wajah Zahra. Tatapannya begitu lembut dan penuh kasih sayang rasanya ia tak ingin cepat-cepat mengantar Zahra pulang.

30 menit telah berlalu, mata Zahra membuka perlahan, Alfan masih memperhatikan wajah Zahra. Dengan tingkat kesadaran yang belum sepenuhnya kembali, Zahra terlihat bingung dan  mata mereka pun saling bertemu satu sama lain.

"Aaaaaaaa..., aku kenapa bisa ada di sini? kamu ngapain? bukannya aku tadi di kelas ya? kamu nggak ngapa2in aku kan?" teriak Zahra diikuti dengan rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut Zahra. Tanpa ia sadari sifat cerewetnya yang selama ini ia tutupi pun terbongkar di depan Alfan.

Alfan yang menyadari perubahan sifat Zahra ini pun kemudian ia tersenyum senang. "Tenang Zahra, gue nggak mungkin ngapa-ngapain kamu, gue bukan cowok yang seperti kamu pikir, lagipula kita kan bersahabat, mana mungkin gue melakukan hal jahat kepadamu...."

"Terus , aku kenapa .."sahut Zahra dengan wajah yang masih bingung.

"Tidak baik memotong ucapan seseorang, jadi tadi loe ketiduran di kelas kebetulan gue lihat temen lo kebingunan bangunin lo, jadi ya gue gendong deh lo nya, niatnya gue mau nganterin lo ke kosan. tapi gue khilaf lihatin muka lo terus, habisnya cantik sih." sambung Alfan dengan malu-malu.

Wajah Zahra tampak berubah menjadi malu dan merasa bersalah karena telah berprasangka buruk terhadap Alfan. "Maaf dan Terima Kasih." ia menundukkan kepalanya merasa sangat malu.

"Itu saja Ra, yang lain dong."

"Ha? Apa lagi?"

"Bercanda, biasa aja dong mukanya. Jangan judes gitu." balasnya sambil menahan tawa. "Dalam persahabatan itu tidak ada kata minta maaf dan terima kasih Ra, aku akan selalu membantumu tanpa kau minta dan aku akan selalu memaafkanmu tanpa kau minta pula." sambungnya sambil menyalakan mesin mobilnya.

Tanpa sadar bibir Zahra membentuk sebuah garis lengkung yang terlihat seperti senyuman.

......

GROP CHAT KELOMPOK

Arif : Ehem, Tes 1 2 3, Dicoba ..

Arif : Nggak ada yang nyautin nih? jahat ya kalian . padahal gue ada kabar yang lagi  viral di kampus, khususnya di Fakultas kita.

Alfan : Apaan sih lo nyet?

Arif : Cieeee yang lagi Viral di Kampus ? @Zahra

Zahra : kok aku ?

Arif : lo sama Alfan ada hubungan ya? di Instagram Lambe Turah kampus  ada foto kalian noh yang lagi gendongan romantis ala-ala drama korea.

Alfan : Jangan Gosip aja lo nyet,

Arif : Nih liat foto kalian yang so sweet, sok kecakepan banget lo Fan. Cakepan juga gue kayak Song Joong Ki.

Arif : Tugas kelompok belum selesai jangan pacaran mulu, baru juga kenal udah di pacarin aja tuh anak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arif : Tugas kelompok belum selesai jangan pacaran mulu, baru juga kenal udah di pacarin aja tuh anak orang.

Alfan : Apaan sih lo, itu berita nggak bener.

Arif : Alesan aja lo,besok selesai kerja kelompok traktiran ya, biar awet.

Alfan : Serah lo deh nyet..

Arif : Yess, besok traktiran ye ye ye .. maaci Alfan . muach muach

Alfan : Najis

....

Zahra membaca komentar-komentar para netizen di Instagram Lambe Turah kampus. Yang berkomentar sebagian besar adalah mahasiswi perempuan bukan hanya dari Fakultas Ekonomi saja namun dari Fakultas lain juga. Maklum Alfan adalah cowok Fakultas Ekonomi peringkat 2 setelah Kenzo yang gantengnya dipuja puja kaum hawa seantero kampus.

Banyak komentar pedas yang ditujukan untuk Zahra nangkring di Instagram Lambe Turah. Zahra menjelma menjadi artis kampus yang memiliki banyak haters.

"Haduh.. Kenapa bisa jadi begini? besok masih ada jadwal kuliah lagi. Apa aku bolos aja ya sehari." batin Zahra.

Chat Line

ALFAN : Lo nggak papa kan Ra? Maafin gue gara-gara gue lo jadi dapet masalah.

Zahra tidak membalas dan tidak  pula membuka pesan dari Alfan. Ia bingung harus berbuat apa. Dia merasa malu dan bersalah kepada Alfan. Zahra berfikir semua ini tidak akan terjadi jika dia tidak tidur seperti orang mati.

"AAAAH Bodoh amat,. yang penting aku nggak ada hubungan apa-apa sama Alfan. Biarin mereka yang berfikir tentangku. Makan juga nggak minta mereka, kenapa pula takut ke kampus." Zahra ngomel-ngomel sendiri menenangkan diri di atas tempat tidurnya.



Maaf ceritanya makin gaje.. komen dan saran kalian sangat berarti buat tulisan saya selanjutnya..


My Partner In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang