Semuanya mengalir pada satu titik
Yang nantinya hanya kamu di jiwamu
Berdiri dan berjalan di nircahaya
Dititik temu itu
Kata merajam sukar
Tak lagi ada makna
Bias biru menjadi ganda
Suar belukar senja
Kau sendiri dengan diri
Nyali menciut disela-sela waktu
Yang kian semu
Kau memaksaku
Untuk koma menjadi jeda
Untuk seru menjadi deru
Untuk Tanya menjadi sela
Kau lagi-lagi memaksa
Untuk kata berubah makna
Untuk sajak menjadi jinak
Untuk syair menjadi pasir
Tidak ada luluh diseberang hati ke hari
Tidak ada pula peluh diujung kaki tertatih
Lalu kau bisu
Menyamakan aku dengan putih kelabuh
Lembut bak kapan diatas langit
Aku memudar bukan lunar
aku
kau
dititik temu.
YOU ARE READING
JALANG
PoetrySebuah Karya sastra yang epik dibalut dengan berbagai diksi dalam sebuah Antologi Puisi dan cerpen.