MSIMH : 5

19.8K 606 11
                                    

Jangan luoa votcome ya gays, selamat membaca, typo bertevaran

Happy reading....

Kini hari bahagiapun tiba, bagi keluarga David dan Yana. Dimana hari ini adalah hari pernikahan mereka, pagi ini akan dilaksanakan akad nikah kemudian dilanjutkan resepsi yang akan dilaksanakan nanti malam.

Semua tamu undangan telah memenuhi ruangan meskipun hanya sanak keluarga dari kedua keluarga mempelai, tapi yang datang cukup ramai. Mereka sudah menanti mempelai wanita diruangan tersebut, karna kini David telah duduk dikusi didepan meja yang berhadapan dengan Irfan dan seorang penghulu.

Ditempat lain, Yana kini sedang duduk dikursi depan meja rias. Dia menatap dirinya di pantulan cermin sambil menggenggam tangannya dengan erat, Yana menutup matanya sambil mengambil napas dalam dalam kemudian menghembuskannya bermaksud untuk menenangkan dirinya sendiri.

Ceklek
Suara pintu terbuka menandakan seseorang masuk diruangan Yana. Seketika itu pun dia menoleh melihat siapa yang masuk keruangannya tersebut.

"Wahh... Anak mama cantik sekali" kata Mila dengan senyum yang mengembang dibibirnya saat setelah berdiri di belakan Yana yang sedang dusuk didepan meja rias.

"Mama bisa aja" balasnya dengan senyum yang sama.

"Yaudah, yuk keluar udah dutunggu" kata Mila kembali.

Mendengar itu Yana hanya mengangguk, kemudian berdiri. Mila mengiring putrinya untuk kelur ruangan tersebut, saat beberapa langkah Yana menghentikan langkahnya dan otomatis Mila pun juga ikut menghentikan langkahnya.

"Ada apa?" tanya Mila heran dengan anaknya yang berhenti tuba tiba.

Yana menghiraukan ucapan, tanpa ada angin atau dorongan dari mana Yana langsung menghambur kepelukan mamanya dan tanpa disadari butiran beling dari matanya telah menyapu pipinya yang telah berbaur oleh make up ala pengantin yang sebenarnya.

"Loh, kenapa begini?" tanya Mila yang bertambah bingung

"Yana cuman mau meluk mama, karna setelah ini Yana pasti ngak akan sering peluk mama lagi" jawabnya sambil meneteskan air mata lagi.

Mila yang mengerti akan maksud putrinya, hanya bisa membalas pelukan anaknya dan memberikannya waktu dalam beberapa menit kemudian melonggarkan pelukannya.

"Udah, ngak usah nagis gitu dong, jangan cengeng kan walaupun kamu udah berkeluarga kamu akan tetap selalu memeluk mama" sambil mengusap air mata dipipi putrinya dengan lembut.

Yana hanya mengangguk mengerti "Yaudah, ayo keluar ngak enak udah ditunggu lama semua tamu" kata Mila kembali kemudian melangkah kembali sambil menggiring putrinya keluar kamar ini.

Saat Yana dan Mila telah sampai di ruangan acara akad nikah, semua orang yang berada diruangan itu tertuju pada kedua orang baru masuk keruangan tersebut lebih tepatnya pada Yana mereka terpukau akan sosok cantiknya tidak terkecuali David yang saat ini tidak bisa mengedipkan matanya walaupun hanya seoerdetik saja, dia seakan terhipnotis akan kecantikan Yana.

Yana yang saat ini telah terbalut dalam kebaya putih dan rok batik yang berwarna cokat, rambut yang disanggul dengan hiasan yang sedemkian rupa yang menambahkan kesan seorang pengantin wanita, begitu pula dengan make up nya yang tidak menor menambah kesan cantiknya.

Yana kini telah duduk disamping David yang kini masih menatap Yana dengan tatapan kagum, seakan dia tidak ingin melepaskan pandangannya dari wanita yang ada disampingnya tersebut, hingga suara Mila terdengar yang membuat dia kembali dalam pikiran yang sebelumnya.

"David, jaga anak mama baik baik, mama tidak mau mendengar kalau anak mama sakit gara gara kamu"

"Iya, ma" jawab David singkat sambil tersenyum. 'Pasti David akan jaga Yana sebaik mungkin, bahkan yawa David akan pertaruhkan untuk Yana' lanjutnya dalam hati

My Senior Is My HusbandOnde as histórias ganham vida. Descobre agora