MSIMH: 27

11.1K 332 19
                                    

Ini aku lanjutin ceritanya, karena yang sebelumnya sebagian ceritanya terhapus yang entah apa akibatnya. Jadi kalau banyak yang heran kenapa dipart ini pendek, itu karena ada kesalahan tehnis dan setelah dipublik aku baru liat kalau sebagian ke hapus. Jadi sebelumnya autor minta maaaf yang sebesar besarnya.🙏🙏🙏

Happy reading❤❤

Keadaan masih sama seperti 30 menit yang lalu, Yana yang masih setia menutupi tubuhnya dengan selimut, sedangkan David masih membujuk istrinya yang sedang merajuk masih dengan persoalan yang sama.

"Yang udah dong, maksud kakak bukan kaya gitu! Maksudnya itu-----"

Ucapan David barusanbterhenti akibat pergerakan dari balik selimut yang tak lama selimutpun terbuka yang menampilkan Wajah istrinya itu dengan mata yang memerah dan sedikit membengkak, rambut yang acak acakan dan bibir monyong ke depan. Ingin rasanya David tertawa terbahak bahak karena kondisi muka istrinya itu sangat menggemaskan di indra penglihatannya. Namun melihat muka Yana yang tidak bersahabat terpaksa ia urungkan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana cara mengembalikan mood istrinya itu lagi agar tidak marah kepadanya.

"Maksud kakak kaya apa?.......ayo kakak jelasin kayang apa?"sebal Yana

David masih diam, tingkah Yana seperti itu semakin membuat David tambah gemas kepada istri kecilnya itu, ia semakin ingin tertawa dan mencubil pipi yang sudah memerah karena marah kepada dirinya.

"Kan, Ngak bisa ngomong? Memang kejutan Yana ngak bagus, ngak menarik, tapi setidaknya kakak hargai apa yang udah Yana usahain untuk kakak"

David masih diam tidak berniat menimpali ucapan dari Yana, ia sengaja agar bisa mendengar semua unek unek Yana kepada dirinya, setidaknya itu bisa sedikit membuat hari istrinya itu tenang.

"Asal kakak tau aja, Yana udah buang buang uang tabungan, cekcok sama anak SMP biar bisa beli kue itu dan sialnya lagi kakak ngak mau tidur, jadi kejutan yang seharusnya untuk jam 12 malam jadi 11 dan kesialan yang paling buruknya, kakak tudak menghargai semua yang Yana kasih" ucapnya panjang lebar, lalu menatap kearah David yang hanya sedari tadi diam "kak David ngerti ngak sih?"

David mengangguk "terus?"

Yana melongo what, cuman itu? Rutuknya dalam hati.

"Udah ah, percuma ngomong sama es batu ngak ada faedahnya" lanjut Yana kembali sebal dengan ancang ancang ingin tidur kembali.

Belum saja kepala Yana menyentuh bantal, tangannya kembali di tarik oleh David untuk duduk seperti semula membuat Yana kembali berdecak sebal "ck, kakak apa ap---" ucapannya terhenti akibat bibir David sudah menempel pas di bibirnya.

Perlakuan David secara tiba tiba itu membuat Yana menegang, memang bukan baru kali ini saja David melakukannya, namun untuk kali ini teraaa berbeda. Entah dari segi mana membuat hal itu berbeda, namun yang jelas biasanya jantung Yana berdegup tidak sekemcang saat ini.
(Jujur autor malu, ngak tau harus ngetik apa😅😅jadi maaf kalau salah😔ngak pernah nulis yang gini2an)

David melepaskan ciumannya, menatap Yana yang masih tidak berkata apapun, bahkan kali ini ia seperti layaknya patung membuat senyum di bibir David mengembang. Ia kembali mengecup Yana, namun kali ini bukan di daerah bibir namun kali ini di kening Yana, untuk sekedar menyadarkan dari lamunan. Yana tersadar, lalu menatap David.

"Maksudnya kakak ngak butuh kejutan, tapi yang kakak butuhkan itu Nana" katanya "kakak cuman butuh kamu terus ada diekat kakak, disamping kakak apapun itu keadaannya baik kakak senang maupun susah. Tidak hanya ada di saat senang, namun juga ada disaat kakak susah"

Penuturan David barusan membuat Yana memeluk tubuh David erat "maaf jika selama ini kakak belum bisa menjadi suami yang baik untuk Nana, belum becus, selalu bikin kamu nangis. Tapi untuk kedepannya kakak akan berjanji dan berusaha supanya kedepannya bisa lebih baik lagi suapanya kita selalu sama sama, walaupun nantinya banyak rintangan yang kita hadapi untuk cinta kita......tegur kakak kalau kakak salah, ingatkan kakak kalau melenceng"

My Senior Is My HusbandWhere stories live. Discover now