MSIMH: 24

12.4K 378 25
                                    

Selamat menikmati, jangan lupa tinggalkan jejak ok! Dan berkali kali aku sampaikan, hqti hati ranjau

Happy reading....

Yana menghempaskan tubuhnya di sofa depan telefisi. Tubuhnya tampak lelah, terlihat dari wajah dan badan yang memelas seperti tidak memiliki gairah hidup. Ia baru saja pulang dari sekolah, tadi dia menunggu sangat lama menanti David yang akan menjemputnya, bahkan mungkin sekitar 2 jam ia menunggu kedatangan David yang tak kunjung datang, hingga akhirnya ia sudah tidak sabar dan langsunh menghubungi David. Bahkan saat menghubungi suaminya itu, perlu panggilang  berkali kali sampai akhirnya diangkat oleh sang pemilik hp, alih alih ia berharap setelah menelfon ia akan di jemput tapi itu semua kebalikan yang ia harapkan, malah David tidak bisa menjempuynya karna urusan pekerjaan yang mendadak yang mengharuskannya tidak pergi kemana mana dan harus stay di kantor.

Bahkan parahnya lagi, David bilang kalau ia lupa dengannya yang masih berada di sekolah dan tentunya perkataannya itu langsunh di tanggapi dengan gerutu dan omelan yang tidak ada ampunnya. Bahkan pada saat David meminta maaf padanya, ia langsung mematikan sambungan telfon setelah ia merasa sudah tidak ada yang ia mau katakan lagi. Untung saja, Brian yang saat itu masih ada di sekolah karna sedang mengikuti ekskul basket dan menawarinya untuk pulang bersama.

Saat di perjalanan pulang, Yana mengabaikan handphonnya yang terus saja berdering yang pertanda bahwa itu adalah panggilan masuk. Ia tau pasti itu adalah panggilan dari David yang tak ingin ia tanggapibterlebih dahulu, lebih baik ia menetralkan kekesalannya dulu baru bicara dengab David.

Yana memejamkan matanya berharap ia bisa temang dan menghentikan umpatan umpatan yang ia berikan kepada David sesari tadi. Ia tau jika dirinya terus mengumpat kepada suaminya, itu akan mengakibatkan dirinya berdosa dan hal itu yang paling ia hindari.

Selang beberapa waktu kemudian, setelah sekitar 15 menit berlalu Yana membuka mata yang di rasanya sudah cukup tenang dalam hatinya. Ia memghirup udara dalam dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Di edarkannya pandangannya ke seluruh area ruangan tersebut yang sedang mencari letak keberadaan jam dinding. Saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan ktu berarti dia hatus siap siap untuk berkutat dengan dapur, karna biasanya David pulang pukul 6 sore dan itu berarti tidak lama lagi David akan pulang.

Meskipun seberapa kesaknya ia  keoada David, tetapi kewajibannya sebagai seorang istri harus ia laksanakan dari pada mementingkan ego yang akan hilang kapanpunun juga.

Yana beranjak dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia harus membersihkan diri terlebih dulu sebelum melakukan aktifitas rumah yang sering ia lakukan seperti hari hari yang lalu.

Setelah beraih bserih, Yana beralih menuju kedapur sesuai yang ia rencanakan sebelumnya, yaitu memasak makanan untuk dirinya makan malam dengan David, dan jyga salah satu wujud permintaan maafnya karna sudah mengomel dan mengumpati suaminya dengan sumpah serapahnya. Meski itu semua bukan sepenuhnya kesalahannya, tapi dia patut untuk meminta maaf kepada David, apalagi saat ini itulah pejerjaan David yang otomatis akan bisa menguras waktunya besama suaminya itu, maka dari itu ia harus bersosialisasi dengan keadaan seperti itu yang mungkin akan terus terjadi kedepannya dan ia hatus memaklumi itu semua.

Setelah Yana memasak, ia menyiapkan makanan hasil masakannya itu dengan menatanya di meja makan. Yana menyunggingkan senyumnya melihat hasil masakannya yang sudah tertata rapi di atas meja.

Yana kembali melihat jam dinding, jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan itu artinya, David akan pulang sebentar lagi. Yana menarik salah satu kursi lalu duduk dengan tidak sabaran. Yana kembali melihat jam, sudah menunjukkan pukul 7 malam, dan tidak biasanya David pulang selama itu.

My Senior Is My HusbandWhere stories live. Discover now