MSIMH: 21

13K 363 3
                                    

Sebelunya aku mau minta maaf sama kalian semua, karna aku lama banget updatnya. Maaf banget, sampai sampai banyak yang commend🙏🙏 selamat membaca dan hati hati dengan typo ya guys, benyak tuh bertebaran dan mohon di maklumkan😉😉

HAPPY READING......

S

eketika David menghembuskan nafasnya lega setelah tau Yana sudah turun dari lantai dua. Saat tubuh Yana sudah berdiri di depan tangga, David membulalatkan matanya menatap penampilang Yana yang
Begitu cantik baginya malam ini. Hanya satu kta yang bisa ia ucapkan saat ini yaitu cantik. Ya, Yana malam ini sangat cantik.

"Kak, jangan natap aku kayak gitu!"ucapanya yang risih di tatap oleh David.

"kan ngaka dosa, apalagi natap istri yang cantiknya kek gini" jawab David dengan sebah mata mengedip.

"Aih, bilang aja aku jelek kan? Jadi kak ngeliatin aku kayak gitu"ujar Yana kembali tak percaya.

David menggeleng, tidak menyetujui apa yang di katakan Yana baruasan. Dia tidak berbohong, malam ini istrinya itu sangat cantik dengan balutan dress panjang berwarna biru malam, rambutnya ia gerai dan sedikit bergelombang di ujungnya serta make up matural yang sangat las dengan usianya sekarang ditambah hils yang beukuran 5 cm yang menambah kecantikannya.

"Ahh, kenapa tidak percaya" ujarnya mendekati Yan dan merangkul punggangnya possesif "ayo kita berangkat, kita sudah membuang waktu cukup lama untuk haya untuk penampilan kamu malam ini" lanjutnya.

Yana terkekeh memdengar kata David yang sedikit menyindir itu, ia akui dia sudah banyak membuang waktu dan membiarkan David menunggunya terlalu lama. Bukannya ia mau, tapi tadi ia sangat bingung harus menggunakan gaun yang mana, berhubung ini adalah malam spesialnya dengan David jadi dia tidak ingun mengecewakan David.

David menuntun Tana sampai kemobil dan membukakan pintu mobil untuk Yana membuat suasana seperti ada di negri dongeng di mana sang oangeran menuntun sang putri naik kekereta kencana. Memikirkan itu Yana jadi geli sendiri.

"Kenapa?" tanya David melihat Yana yang cekikikan.

"Ngak papa" balasnya setelah duduk di kursi penumpang samping pengemudi.

David tersenyum dan menutup pintu kemudian memutari mobil lalu masuk kekursi pengemudi disamping Yana.

"Kak, jalan" seru Yana disaat David tidak memjalankan mobil.

David memberikan sapu tangan kearah Yana "pakai"

Yana mengernyit "untuk apa?" tanyanya tidak mengerti.

"Udah pake aja, tutup mata kamu"

"Kenapa pake tutup tutup mata sih?"

"Ngak papa, nih tutup"ucapa David kembalu meyodorkan sapu tangan yang ada di tangannya.

Yana yang melihat itu, mau tak mau menerima apa yang diperintahkan David, memudian di ikatnya dikepalanya untuk menutupi mata "udah"

"Jangan ngintip, oke"

"Hmm, bawel ih" rutuk Yana begumam.

"Nana, ngomong apa tadi? Dosa bilangin suami kayak gitu" timpal David.

Yana terkesiap "ng-ngak kok, emang ngomong apaan?"

David tidak membalas, dia haya langsung melajukan mobilnya ke tempat yang ia tuju. Jika ia melanjutkan perdebatannya dengan Yana, mereka tidak akan bisa berangkan hanya karna berdebat saja, bisa jadi makan malam yang ia persiapkan akan sia sia. Sungguh dia tidak ingin itu, ia sudah mempersiapkan kejutan itu dengan matang matang.

My Senior Is My HusbandDonde viven las historias. Descúbrelo ahora