Tujuh: Yang Menyukaimu

1.4K 261 23
                                    

"Kau benar-benar mau membawaku kembali?"

Kehadiran Em benar-benar membuat Kongpob tak habis pikir dengan jalan pikiran papanya. Melihat tampilan Em yang menyembunyikan dua sayapnya, Kongpob jadi paham jika teman baiknya itu bukan sehari dua hari tinggal disini. Terlebih ia ingat jika kutukan Nozura miliknya sudah terlepas, tak menyangka apa yang ia takutkan selama ini terjadi juga. Ia masih terlalu sakit hati dengan segala perlakuan para Elf diatas sana. Terutama pada papa kandungnya sendiri.

"Em, kumohon..." Dilihatnya Em hanya diam. Setelah berhasil menarik Em pergi dari Apartement kecil Arthit, untuk saat ini ia butuh waktu untuk bicara empat mata. "Katakan padaku, apa alasanmu kemari."

Em menghela nafas panjang. Melihat Kongpob berada dalam mode manusia seperti ini, ia tak yakin pria menyebalkan itu akan mudah diajak bekerja sama.
"Papa sialanmu itu mengutusku untuk memasang Nurk padamu."

Em berdecak kesal saat respon Kongpob diluar dugaannya.
"Nurk? Tunggu. Aku pernah membaca itu dibuku pelajaran."

"Nurk. Segel pemanggil."

Tidak sabaran, Em bersedekap. Bagaimana bisa bedebah seperti Kongpob ini pernah mendapat nilai A saat ujian Sejarah Kutukan Kuno. Bagaimana pun Em merasa ia jauh lebih pintar, walaupun saat itu ia harus puas dengan nilai C saja.

"Sial. Kau mau memanggilku kemana?"

Tidak. Untuk saat ini Kongpob masih mencerna apa maksud dari teman baiknya ini.

"Bukan aku. Tapi papamu."

"Oke. Pelan-pelan, Kawan. Kita bahas satu-satu." Kongpob menarik nafas dalam. "Aku tahu Nurk itu segel pemanggil, tapi untuk apa? Untuk apa raja menyuruhmu seperti itu?"

"Bisa kau tidak banyak bertanya? Aku harus segera kembali untuk menyelesaikan tugas akhirku."

"Em!"

"Ck!" Em berdecak kesal. "Raja ingin kau kembali. Memanipulasi efek ketika segel kekuatanmu terbuka, beliau memberiku misi untuk memasang Nurk padamu. Jadi singkat cerita, ketika suatu saat segel Nozura milikmu pecah, dan kekuatan serta sayapmu kembali, kau akan langsung ditarik kembali ke Arcana. Hukumanmu selesai, dan hubunganmu dengan dunia bawah akan diputus."

Kongpob terbelalak. Memutus hubungan? Sebegitu sulitkah papanya menerima kenyataan bahwa ia juga bagian dari dunia bawah?. Bahkan setelah pembuangan yang ia alami, ketika Kongpob jauh didalam relung hatinya ia lebih ingin menjadi sosok seperti mendiang mamanya, menjadi manusia.

"Tidak! Kau tidak bisa melakukan ini."

"Kau harus! Atau papamu akan membunuhku jika tugas ini gagal kujalankan!"

Kongpob menggeleng keras, "Memang apa efek dari kutukan Nozura sampai kau harus melakukan hal ini, huh?"

"Papamu, Raja Krekrai dulu juga pernah selamat dari hukuman ini."

'Oh. Tidak. Apa lagi sekarang.'

"Kau bercanda?"

Em menggeleng, melangkah mendekat pada teman baiknya. Dalam hati, ia tak bisa lagi menyembunyikan fakta ini. Kongpob harus tahu. Agar ia tak mengalami hal yang sama seperti papanya.
"Ayahku adalah pengawal pribadi papamu ketika beliau belum naik tahta. Sama sepertimu, beliau melakukan kesalahan dan diberi Nozura oleh mendiang kakekmu."

"Em. Kumohon..."

"Tidak! Kau harus tahu ini, Kongpob!" Rahang Em mengeras, memilih abai dengan reaksi teman baiknya ini. "Sama sepertimu juga. Beliau terlepas dari Nozura. Dan kau tahu siapa manusia yang berhasil melepasnya? Dia ibumu."

My Frog PrinceWhere stories live. Discover now