Ngambek!

3K 374 108
                                    

Setelah kedatangan Jaehyun, Joon Myun memang sering menghabiskan waktunya dengan pemuda tingkat satu itu ketimbang Sehun, bukan apa-apa dia hanya tak mau mengganggu acara pendekatan sang sahabat dengan gadis yang di sukainya, tapi sepertinya anak itu salah paham dan berakhir menjauhi Joon Myun.

Terhitung sudah 2 hari Sehun menghindarinya, Joon Myun merasa terganggu sebenarnya, tapi mati-matian dia tak perduli sampai sekarang mama Sehun menghampirinya dan berkata untuk menyelesaikan masalah apapun yang terjadi dengan Sehun secepat mungkin.

Joon Myun hanya tak tahu kalau si Oh itu selalu mengurung diri dan tak mau makan selama 2 hari ini, pantas wajahnya sedikit pucat tadi siang. Duh... Joon Myun jadi khawatir, dia kan sahabat terbaik Joon Myun selama ini.

"Iya ma, Joonie akan ke sana dan mencoba membujuk Sehun." Joon Myun berkata, pemuda itu berlari ke lantai atas dimana kamarnya berada, mengambil ponselnya lalu bergegas menuju rumah Sehun yang berada di samping rumahnya.

Tok tok tok

Joon Myun mengetuk pintu kamar berwarna coklat itu, berharap mendapatkan sahutan dari dalam tapi nihil, Sehun tak menjawab bahkan tak terdengar sedikitpun suara dari sana.

"Hun-ah!" Joon Myun berseru, mengetuk pintu kayu di depannya lagi.

"Mau apa?" Suara dari dalam terdengar ketus, sepertinya Sehun benar-benar marah.

"Kenapa kau tidak makan?" Joon Myun bertanya.

"Bukan urusan hyung, sana urus saja si Jaejae Jaejae itu!" Balasnya lagi dengan penekanan dikata 'Jaejae Jaejae itu.'

Mama Sehun yang memang ada di situ mengerutkan kening saat mendapati nama Jaejae meluncur dari mulut anaknya, wanita cantik itu kemudian menatap Joon Myun, seakan meminta penjelasan.

"Jaejae itu Jaehyun ma, anak temenya papa, dia baru pindah ke sini dan hubunganku dengannya cukup akrab." Jelas Joon Myun.

"Jadi kamu mengabaikan Sehun gara-gara si Jaejae ini?" Sena mengangkat sebelah alisnya, kalau sampai begitu sih, dia juga pasti akan marah.

"Bukan begitu ma!" Joon Myun menggelengkan kepala dengan cepat, tak ingin wanita di hadapannya salah paham, "Joonie, hanya memberi ruang pada Sehun agar bisa lebih dekat dengan gadis yang disukainya." Lanjut pemuda itu.

Dahi Sena mengkerut mendengar penuturan Joon Myun, rasanya ada yang salah dengan kata-kata anak ini, wanita cantik itu tahu betul siapa yang di sukai Sehun, jadi mendengar apa yang pemuda ini katakan membuatnya sedikit terkejut.

Senyum kecil tiba-tiba terukir diwajah Sena, "begitu." Katanya, "tolong bujuk Sehun kalau begitu, dia belum makan dari pulang sekolah." Dan setelah mengatakannya Sena berlalu, ibu 1 anak itu menggelengkan kepala, ayah dan anak sama saja kelakuannya.

"Hun... Ayo makan dulu!" Joon Myun menatap pintu lagi, "jangan buat aku khawatir gini!" Lanjutnya.

"Hyung masih mengkhawatirkan aku?" Suara Sehun sudah tak seketus sebelumnya.

"Tentu saja, kau kan sahabatku!" Joon Myun menjawab, pemuda itu memegang handle pintu tapi saat di putar pintu masih tetap tak mau terbuka, sepertinya Sehun masih belum berhenti merajuk.

"Masa?" Nada sarkas terdengar. "Bukannya sahabat hyung itu si jaejae jaejae itu ya bukan aku!"

Sena yang sedang menuruni tangga tergelak karenanya, serius buah hatinya itu benar-benar titisan suaminya.

Joon Myun meghela napas, dari dulu membujuk Sehun itu memang pekerjaan yang tak mudah, perkara Jaehyun waktu kecil saja dia harus membujuk seharian dan sekarang? Duh kalau tidak ingat mama Sena sih Joon Myun sudah pasti ngamuk-ngamuk di depan pintu sekarng, membom bardir Sehun dengan berbagai macam argumentasi juga mungkin menggunakan kejadian beberapa hari kemarin sebagai senjata.

Just an AccidentWhere stories live. Discover now