H-1

2.9K 278 38
                                    


Desahan frustasi itu menluncur dari mulut Joon Myun yang saat ini tengah berbaring di kasurnya, sungguh dia tak tahu harus berbuat apa sekarang, di satu sisi dia tak ingin meninggalkan Sehun tapi di sisi lain dia tak bisa tidak ikut dengan keluarganya dan pindah ke Amerika untuk menetap di sana.

Berbagai cara coba Joon Myun pikirkan untuk memecahkan masalah ini, dia juga meminta saran dari Jaehyun, Jin, juga Yoona tapi mereka semua tidak bisa membantu banyak, hanya mengatakan agar Joon Myun meminta orang tuanya untuk tidak pindah ke Amerika.

Joon Myun tentu sudah melakukan hal itu sebelum dia meminta saran, dia mati-matian memohon pada ayahnya agar mereka tak harus pergi ke sana dengan berbagai alasan, tapi sang ayah tetap teguh dengan pendiriannya.

Sejujurnya Joon Myun sendiri cukup mengerti tentang keteguhan hati sang ayah, beliau akan membuka cabang baru di Amerika dan sebagai direktur utama beliau memutuskan untuk mengawasi perusahaan itu sendiri dan menetap di sana sampai kondisi perusahaan benar-benar stabil dan Joon Myun tahu, bahwa hal itu akan memakan waktu cukup lama.

Ba-banana ba-ba-banana-nana
Ba-banana ba-ba-banana-nana
Ba-banana ba-ba-banana-nana ba

Suara dering ponsel terdengar, dengan malas Joon Myun meraih benda pipih persegi panjang yang tergeletak di atas nakas itu kemudian mengangkatnya, tanpa repot-repot melihat siapa yang menelepon.

"Hm..." Katanya pelan.

"Hyung ini aku!"

Joon Myun bangkit dari acara berbaringnya saat mendengar suara Sehun di ujung sana. Dia merindukan anak itu sungguh.

"Um.. ada apa?" Tanyanya ragu, bebetapa hari tak berhubungan dengan Sehun membuat Joon Myun bingung harus berkata apa.

"Ayo kita main hari ini, aku sudah di bawah dengan si pinky!"

Joon Myun buru-buru turun dari kasurnya dan berjalan menuju jendela, menyibak gorden sedikit dan melihat Sehun di bawah tengah melambaikan tangan dengan senyum manis di wajah tampannya.

"Tunggu 5 menit, aku akan segera turun!"

Dengan cepat Joon Myun mengambil jaket dari lemari lalu memakainya, menatap pantulannya di cermin sambil menata rambut dan menyambar dompet yang ada diatas nakas, kemudian bergegas turun.

Beberapa hari ini hubungan mereka memang sedikit tidak baik, kalau sebelumnya Joon Myun yang menjauhi Sehun maka sekarang kebalikannya, Sehun yang menjauhi Joon Myun dan dia sangat amat bersyukur dengan kemurahan hati anak itu yang mau menemuinya sekarang.

Langkah Joon Myun terhenti tepat di depan Sehun, nafasnya saling berkejaran dengan tangan yang bertumpu di lutut, dia tak menyangka kalau lari dari kamarnya ke gerbang rumah bisa membuat kehabisan nafas seperti ini.

"Hyung kenapa kau berlalri seperti itu?" Sehun bertanya sambil mengusak sayang rambut lembut Joon Myun.

Sebelumnya Joon Myun akan merasa kesal jika Sehun melakukan hal ini padanya, tapi entah mengapa dia menyukainya saat ini, mungkin Joon Myun merindukan hal-hal manis yang sering dilakukan Sehun padanya seperti yang di lakukan pemuda Oh itu sekarang.

"Aku..."

Ugh!

Joon Myun mengeluh kecil dalam hati, dia benar-benar tidak tahu kalau mengatakan 'aku merindukanmu' bisa sesusah ini sekarang, kata-kata itu seperti menyangkut di tenggorokannya dan tak mau keluar. Padahal sebelum mereka jadi sepasang kekasih, dia bisa mengatakan hal itu dengan sangat mudah, lancar tanpa hambatan sedikit pun.

"Aku tahu," Sehun tersenyum kecil lalu mengangkat tangannya lagi, "aku juga merindukanmu hyung!" lanjut pemuda itu sambil mengusap sayang pipi yang lebih tua.

Just an AccidentWhere stories live. Discover now