Ch. 05

19.5K 4.2K 707
                                    

Sekarang pukul 2 pagi, dan Jisung masih belum bisa menutup matanya. Ia sedang terkena insomnia.

Didalam kepalanya masih terbayang kejadian tadi pagi di lapangan.

"Jisung, gak tidur?" Sebuah suara mengagetkan Jisung sehingga tubuhnya terjatuh dilantai sel.

"Oh, maaf." Lanjut suara itu.

Jisung mendongak keatas, "Taeil Hyung?" Tanyanya. Hyungnya itu mengangguk.

"Hyung kenapa gak tidur?" - Jisung

"Gak tau ya sung. Belum mau tidur aja sih. Lagi kepikiran sesuatu." Jawab Taeil, Jisung hanya mengangguk memahami.

Jisung mencoba bangkit lalu duduk di ranjangnya, matanya satu persatu menatap teman-teman selnya yang tengah tertidur lelap.

"Jisung, kamu trima gak sama keadaan ini?" Nampaknya Taeil menatap Jisung sedari tadi.

"Ah, trima kok Hyung." Jawab Jisung.

"Kayanya kamu ragu. Kamu masih takut sama kita-kita?" Taeil ikut duduk diranjangnya.

"Kata ragu sih ada Hyung. Tapi ntar juga akrab sendiri kok." Jawab Jisung sambil menyunggingkan senyumnya.

Beberapa lama, Taeil dan Jisung terlarut dalam pemikirannya masing-masing.

"Hyung," - Jisung

"Iya?" - Taeil

"Hyung kenapa bisa masuk penjara?" Jisung menatap Taeil dengan intensnya.

"Oh itu, udah saya duga sih kamu mau tanya itu." Taeil sedikit terkekeh, lalu membenarkan posisi duduknya.

#FlashbackOn

Siapa yang tak mengenal seorang Moon Taeil? Seorang mahasiswa tampan yang lembut.

Banyak yang menyukai karena sifatnya yang sangat lembut itu. Tetapi dibalik itu, Taeil memiliki seorang kekasih cantik bernama Park Haneul.

Taeil dan Haneul sudah berhubungan lebih dari 2 tahun. Mereka bertemu saat Ospek mahasiswa baru.

Selama 2 tahun menjalani hubungan, Taeil berkali-kali menghadapi masalah yang cukup rumit. Entah Haneul berselingkuh, berciuman, menemui diam-diam, dan lain sebagainya.

Tapi Taeil tetap mempertahankan Haneul. Bagaimanapun, Taeil masih pacar Haneul.

Sore itu, mereka bertemu di sebuah kafe tempat bertemu biasanya. Seperti biasa, Taeil akan datang 5 menit sebelum jam yang telah ditentukan.

"Il, nunggu lama ya?" Suara Haneul membuat laki-laki itu berhenti mengadukan americanonya.

"Ah, enggak kok." Jawab Taeil seperti biasa.

"Il, aku pengen ngomong."

"Iya, ngomong aja."

Haneul terdiam, 3 detik ia menatap Taeil. Lalu menghembuskan nafas panjang.

"Aku rasa, kita cukup sampe sini."

"Hah? Kenapa?" Taeil membulatkan matanya.

Selama hubungan mereka terjalin, baru sekarang Haneul ingin memutuskan hubungannya dengan Taeil.

"Aku salah apa sama kamu? Gaada kan."

"Iya il, gaada. Kamu udah terlalu banyak ngerasain sakit yang aku buat il. Aku gak pengen kamu ngerasain sakit itu lagi."

"Aku rela kalo itu buat kamu. Aku gakpapa kalo kamu selalu nyakitin aku. Aku sayang sama kamu Han."

"Iya il, tapi..."

"Haneul?" Seseorang pria berjaket hitam mendekati meja Haneul dan Taeil.

"Wonwoo?!" Haneul membulatkan matanya.

"Kamu ngapain disini sayang?" Mendengar kata sayang, membuat Taeil menyeritkan dahi. Selingkuhan baru kah? Pikirnya.

"Oh, anda Moon Taeil?" Tanya seseorang bernama Wonwoo itu ke Taeil.

"Ah, iya. Anda... Siapanya Haneul?" Selidik Taeil.

"Saya suaminya." Jawab Wonwoo.

Entah tersambar apa, Taeil menyeret Haneul keluar cafe dan membawanya ketempat sepi.

"Jelasin semua!" Bentak Taeil.

"I-iya il. Dia... Wonwoo suami aku il." Wajah Haneul masih menunduk.

"Sejak kapan? Dan kenapa?" Taeil tidak begitu membentak lagi, tapi suaranya masih tegas.

"Udah lima bulan. Karena... Umm, aku..."

"Saya sama Haneul ga sengaja berbuat di bar. Malam itu,"

Bughhhhh...

Taeil sudah seperti kerasukan, entah apa yang membuatnya memukul Wonwoo dengan keras.

"Il jangan," Haneul mencoba menarik tangan Taeil. Tapi laki-laki ini juga malah memukul Haneul.

Sakit hati? Tentu. Parah? Jangan ditanya. Dikecewakan orang yang paling disayang bagaimana tidak sakit?

Beberapa pukulan kembali melayang ke arah Wonwoo. Sampai akhirnya Wonwoo benar-benar tumbang.

"Won!" Haneul segera menghampiri Wonwoo. Sesaat kemudian, matanya berkaca-kaca.

"Il! Aku salah apa sih sama kamu? Emang aku udah nyakitin kamu berkali-kali! Tapi seenggaknya jangan bunuh dia!"

Ya, kata-kata Haneul memang benar, Wonwoo sudah tiada.

"Ya Han, emang kamu udah nyakitin aku berkali-kali. Tapi kalo buat kamu hamil dan nikah sama orang lain diem-diem di belakang aku. Aku ga trima!"

Taeil kembali meluapkan emosinya, dengan membenturkan kepala Haneul ke tembok yang berada dekat disampingnya. Beberapa kali sampai kepala Haneul berdarah.

"Ka-kam... Mu, jaha-t, il..."

Tak lama, suara sirene polisi terdengar. Taeil baru sadar belum lama saat salah satu mobil polisi berhenti didepannya dan mayat Haneul.

"Anda ditahan."














Oke, selama beberapa part kedepan bakal w ceritain masa kelamnya anak NCT. So tunggu aja:*

Btw vomment dungs:*

Eh btw w publishnya kecepetan atau gimana? Wkwkwk.

W labil bat masa. Kemaren mau sempet berenti trus bikin epep baru. Eh sekarang apdet. Ah biarr~

criminals, nct [✓]Where stories live. Discover now