Ch. 24 [End]

14.7K 2.9K 380
                                    

Kalian pasti bertanya-tanya apakah Winwin selamat? Dimanakah yang lain? Mengapa Taeyong berkata seperti itu? Dan lain sebagainya.

Ditambah tentang kondisi Jaemin yang hampir saja kehabisan darahnya.

Tetapi tenang saja, saya tidak akan pernah membunuh siapapun tokoh disini. Karena saya tahu, kalian menyayangi mereka semua.

---

Seorang pria baru saja melakukan aksi parkour dari gedung penjara dengan gedung sampingnya.

Sebenarnya ia masih merasa pusing saat kepalanya dibenturkan tepat ke pinggiran meja besi sehingga mengeluarkan darah segar. Tapi orang ini terlalu santai untuk mengurus luka seperti ini.

Ketika kakinya sudah benar-benar menyentuh jalan, ia dikejutkan dengan seorang perempuan yang tengah bersender disebuah motor.

Ia menoleh kearah orang itu, "Anda Dong Sicheng?" Tanyanya. Pria itu tercekat, darimana orang ini tahu?.

"Tenang saja, saya suruhan Tuan Zhong." Tidak hanya mengejutkan Winwin, perempuan ini bisa membaca pikiran.

"Anda pasti sangat terkejut." Ia memberikan senyum miring kepada Winwin, lalu menaiki motornya.

"Ayo, kita harus cepat." Winwin mengangguk, ia menaiki motor tersebut. Yang berarti, Winwin diboncengi si perempuan.

"Siapa nama lo?" Tanya Winwin ingin tahu.

"Tidak penting bagi anda." Jawab si perempuan sambil terus mengegas motornya.

Tunggu, ini motor cowok, sebut aja motor ninja. Gimana nih cewek naiknya?

"Jangan remehkan saya." Ah, lagi-lagi dia membaca pikiran Winwin.

"Huh." Winwin menghela nafasnya sebentar.

"Lo mau bawa gue kemana?" Tanya Winwin kemudian.

"Ke hutan." Otomatis Winwin terkejut, kakinya menggapai rem motor itu dan menekannya.

"LO PSYCHO YA?!" Teriak Winwin. Tapi si perempuan tertawa lalu menggeleng.

"Saya tidak mungkin memotong tubuh anda lalu membuangnya di hutan. Itu membuat saya kena hukuman dari Tuan Zhong...

... Lagipula, tugas menjemput anda seperti ini saja, saya diberi upah." Ucap perempuan ini.

"Berapa?"

"Yahh, kira-kira cukup untuk membeli sebuah mobil Lamborghini baru." Sontak Winwin melepas kakinya dari rem.

"Hebat juga." Komentar Winwin sedikit pada suruhan Chenle itu.

"Habis ke hutan, terus kemana?" Tanya Winwin, posisi mereka berdua sekarang sudah memasuki jalanan terjal hutan.

"China."

"Eh?"

"Iya,"

"Buat apa?"

criminals, nct [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang