Ch. 21

12.3K 3.1K 175
                                    

"JISSSSSUNGGGGGG!!!! PWARKKKKK!!" Teriak Haechan saat dirinya menemukan Jisung yang sedang sendirian didalam ruang informasi.

"Hyungggg!" Mereka berpelukan, seperti telletubies. Ah, mereka langsung sadar lalu melepasnya.

"Jadi gimana? Kita berhasil dong." Ucap Haechan senang. Jisung mengangguk sambil menepuk bahu hyungnya itu.

Tap... Tap... Tap....

Derap langkah kaki menuju ke arah mereka berdua. Suaranya sangat kencang dan cepat.

"Nunduk!" Jisung menarik rambut Haechan dan menundukkannya dengan cepat.

"Rambut gue!" Pekik Haechan kesakitan. Tapi kemudian mulut Haechan ditutup rapat oleh tangan Jisung.

Jisung mengintip sebentar, ternyata memang benar, ada seorang anggota kepolisian yang datang.

Haechan tidak bisa melihatnya, karena rambut dan mulutnya ditahan Jisung.

Orang itu hanya berputar-putar, mengecek beberapa dokumen, lalu keluar dengan cepat. Aneh, batin Jisung.

Jisung melepaskan tangannya dari mulut Haechan, "Aman?" Tanya Haechan. Jisung mengangguk kecil.

"Disini rencana kita apa hyung?" Tanyanya sambil duduk diatas meja.

"Berpencar aja sung. Cari informasi tentang shift penjaga, cctv, keamanan, kelengkapan, sama senjata." Haechan berlalu.

Jisung langsung mengiyakan kalimat Haechan. Ia pun ikut berlalu mencari informasi itu.

Ceklekk...

Pintu ruangan informasi terbuka. "Nunduk!" Teriak Jisung cepat.

Ditangannya, Jisung sudah menyiapkan glock 17 dengan kaliber khususnya.

"Ha-"

Dorrrrr....

Jisung menembakkan dengan cepat kaliber 22 kearah pintu.

"Jisung! Gue Mark!" Teriak orang dari arah pintu.

"Hah?! Really?" Jisung kaget, sementara Haechan langsung berlari kearah Mark, kemudian memeluknya dengan perasaan khawatir.

"Iya sung, di-dia Mark." Haechan sesenggukan. Bagaimanapun, ia tidak rela saudaranya mati begitu saja.

"S-sorry hyung." Jisung membungkukan badan.

"Gapapa. Ayok lanjut ke kerjaan. Satu tim kepolisian nanti dateng ke sel kita jam 4 sore. Salah satunya anggota black eagle."

"Mampus." Sahut Haechan. Mark hanya terkekeh, sedangkan Jisung tidak mengerti.

Black Eagle tuh apa sih?

"Eh Mark, lo kok bisa masuk gitu aja? Bukannya di luar ada cctvnya?" Heran Haechan.

"Hooh hyung, kok bisa?" Jisung ikut bertanya.

"Itu karena temen satu sel kita kepinteran buat ngehack." Mark tersenyum miring.

"Kerjaannya siapa hyung?" Jisung bingung.

"Siapa lagi kalo bukan Jeno Jaemin. NAH KETEMU!" Mark mengangkat tinggi-tinggi sebuah kertas.

"Itu tentang apa? Eh- gue juga." Haechan ikut mengambil sebuah kertas.

"Ini tentang cctv." Jawab Mark. "Lo tentang apa?" Tanya Mark balik.

"Senjata." Haechan menjawab pendek.

"Yahhh," Jisung mendesah. "Padahal gue pengen nemuin yang senjata."

"Siapa cepat dia dapat." Lidah Haechan terjulur, mengejek.

"Biarin, eh- gue ketemu yang shift penjaga." Ucap Jisung. "Kelengkapan sama keamanan ini juga udah." Jisung bangga.

"Iya dehh, anak-anak mah cepet banget dapetnya." Mark terkekeh.

"Yaudah ayo balik. Enaknya lewat mana?" Tanya Haechan.

Ada sedikit rasa bingung diantara mereka bertiga, membuat mereka terdiam sedikit lama.

"Mark, Haechan, Jisung."

Sebuah panggilan langsung masuk bersamaan ke ketiga earphone.

"Iya hyung?" Jawab mereka bersamaan.

Itu bukan suara Jeno, maupun Jaemin. Itu suara Taeyong.

"Kalian udah dapet kertas informasinya?"

"Udah hyung."

"Langsung pergi lewat jalan udara. Terus ke sayap barat, ke tangga deket gudang. Kita semua pergi ke atas gedung. Helikopternya Chenle dateng 30 menit lagi. Kita yang didalem sel udah pergi duluan. Kecuali Jaemin, Doyoung, sama Chenle. Gue harap kalian bisa cepet."

" Panggilan beralih ke semua anggota."
































Mungkin beberapa part lagi story asdfghjkl gajelas ini mau end. Ada yg masih berminat baca?

criminals, nct [✓]Where stories live. Discover now