Love Playlist • Taeyong, 2018 - 13

6.7K 808 96
                                    

Taeyong sekarang cuma bisa menyesal. Dia emang bego, maunya Lisa balik tapi gak ada usaha sama sekali. Jadi yang bisa Taeyong lakukan cuma lewat koridor kelas satu terus melirok ke kelas Lisa atau cuma melihat Lisa di kantin.

Makin hari Taeyong juga memperhatikan Lisa semakin kurus. Lisa juga jadi semakin pucat. Taeyong khawatir, tapi gak bisa mendekat. Cowok itu melirik ke arah Bambam yang datang ke kantin sendirian. Taeyong langsung berdiri dan menghampiri adik kelasnya itu.

"Bam," panggil Taeyong dan cowok itu langsung berjengkit, kaget. "Gue mau nanya beberapa hal ke lo."

Bambam menghela napas, sudah pasti masalah Lisa jadi dia manut. Setelah mendapakan sebotol air mineral ia mengikuti Taeyong ke taman belakang. Ah, Taeyong jadi flashback kalau di sini tuh.

"Lisa sakit?" Tanyanya langsung sambil bersandar ke dinding sementara Bambam duduk di sampingnya.

Lelaki itu tampak ragu, namun kemudian mengangguk pelan. "Ya."

"Sakit apa?" Taeyong bener-bener khawatir. Jantungnya jadi berdetak lebih cepat, kacau Taeyong sepanik ini

Bambam menggeleng, "Gue gak bisa ngasih tau lo kak. Kalau mau tahu tanya langsung ke Lisa atau Bang Ceye."

Taeyong menghela napas, paham dengan situasinya. "Oke. Kalau gitu kasih tau gue kenapa Lisa benci banget sama tawuran?"

Bambam diam selama beberapa lama sebelum akhirnya menjawab. "Lisa dulu punya adik cowok, namanya Renjun dan dia meninggal karena terjebak di arena tawuran."

Sedetik itu jantung Taeyong berhenti berdetak. Sekarang semua masuk akal. Alasan Lisa membenci tawuran, alasan Lisa marah, bahkan memutuskan hubungan mereka. Kini semua masuk akal.

Bambam menghela napas, sudah terlanjut jadi dia menjelaskan segalanya pada Taeyong. "Dan Lisa ... dia ... tumor. Tumor di otak."

Sekali lagi seakan ada batu yang menghantam kepala Taeyong karena ia merasa pening sekarang. Kata-kata tumor saja sudah membuat Taeyong takut, apalagi jika lokasinya di otak. Wajah Taeyong langsung pucat dan ia langsung berjongkok sambil menutup wajahnya, kalut.

"Serius?" Tanyanya parau. Dia tak bisa mempercayai hal ini.

Bambam diam sebelum akhirnya berdiri dan menepuk pundak Taeyong. "Gue gak tau kalau ngasih tau ini akan membantu atau gak, tapi Lisa harusnya operasi dan dia menolak, sama seperti orang tuanya yang menolak operasi. Dan Lisa bakal pindah ke Singpur untuk sementara."

Taeyong langsung berdiri, menyadari jika sejak tadi ia belum melihat Lisa. "Pindahnya kapan?"

Bambam menghela napas, "pesawatnya jam satu berangkat."

Setelah itu Taeyong langsung berlari menuju dinding pembatas dan melompatinya. Sekarang sudah jam 11.45 dan Taeyong tak tahu jika ia bisa berharap atau tidak.

••

syallalaa
-amel

bittersweetWhere stories live. Discover now